TIOYL 12 : JATUH DARI TANGGA

954 54 1
                                    

أنت الجرح وكذلك الدواء

"Kamu adalah luka sekaligus obatnya"




























"abi" panggil Gus haidar

"abi lagi ngapain di dapur? dan--ummi mana?" tanya Gus haidar kepada kyai rahman

"abi lagi mau ngambil minum. ummi mu, ada kok! di kamarnya," jawab kyai rahman sambil mengambil gelas di rak tempat piring, mangkuk, dan juga gelas, yang dijadikan satu tempat.

Gus haidar manggut-manggut

kyai rahman membuka kran air galonnya. dan--tak lupa, dibawah kran airnya pun, sudah ada gelas, yang sedang ia pegangi sekarang.

air yang ada digalon itu terus mengalir, melalui kran airnya.

sebelum airnya penuh, kyai rahman langsung buru-buru mematikan kran air galonnya agar tidak luber. ia pun meminum air yang tadi sudah ia isi air galon.


Glek..


"alhamdulillah.." ucap kyai rahman setelah selesai meminum air yang ada didalam gelas

kyai rahman menaruh gelas tersebut disamping galon.  "bukannya kamu ada jadwal mengajar diniyah ya dar?" tanya kyai rahman kepada anak laki-lakinya. yaitu Gus haidar.

Gus haidar mengangguk "iya. tapi.. kata syauqi, haidar dipanggil ummi. makanya haidar pulang" jawab Gus haidar

kyai rahman mengangguk faham

"shaka tadi ikut ngajar bareng abi ya?" tanya kyai rahman sambil mengelus pipi mungil Arshaka

"engga jidd! shaka tadi, cuman ikut sama ustadz auqi!"

kyai rahman tertawa kecil. ketika mendengar nama panggilan yang diberikan oleh Arshaka untuk ustadz syauqi.

Arshaka dan juga Gus haidar menatap bingung kepada kyai rahman. "jidd kenapa teltawa? apakah ada yang lucu?" tanya Arshaka bingung

*tertawa

"nggak papa" jawab kyai rahman sambil menetralkan. agar dirinya tidak tertawa lagi.

"emm.. abi. haidar sama Arshaka mau ke kamar ummi dulu ya.." pamit Gus haidar

"iyaa"

Gus haidar dan juga Arshaka pun pergi ke kamar umminya. ummi zazkiya.

Skip!!

sesampainya didepan kamar:

saat Gus haidar ingin membuka knop pintunya, Gus haidar mendengar jeritan suara perempuan, dari kamar sang ummi. namun, setelah didengar-dengar lagi, ternyata Gus haidar tidak asing dengan suara jeritan perempuan tersebut. "abi... bukannya itu suara..." Arshaka menggantung ucapannya. hingga membuat abinya penasaran

"suara siapa?" tanya Gus haidar penasaran

"emm.. itu... kaya suara ummi deh!"

THE INFINITY OF YOUR LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang