6

11.4K 1.3K 21
                                    

Kan... Apa yang aku bilang. Baru juga episode kemarin.

Tepat saat selesai sarapan, kepala pelayan yang pernah ke kamarku datang lalu bilang kalau aku dipanggil menghadap Duke di lapangan pelatihan ksatria. Kukira bakal di ruang kerja ternyata ke lapangan ksatria.

Kayak tidak ada tempat lain aja, awalnya kupikir begitu tapi aku baru ingat di rute khusus Kaizen kalau bakal ada adegan dimana Kaizen duel pedang. Kalau sesuai alur aku bakal berduel dengan pengawal junior dan kalah. Tidak akan kubiarkan kalah harus menang, dikira kepukul kayu tidak sakit apa.

"Tu-tuan muda, anda baik-baik saja?"

"Aku baik, Benji. Seharusnya kamu tidak ikut, aku tidak mau kamu terseret."

"Ti-tidak! Saya sa-sama sekali tidak merasa te-terseret!"

Tetap saja, ini kan masalahku sendiri. "Apapun yang terjadi dan apapun yang dikatakan nanti kamu diam saja ya, aku juga bakal bicara kalau perlu-perlu banget."

Kami sampai di tempat pelatihan ksatria. Saat pintu dibuka aku langsung mendapati sang Duke dan kedua anaknya sudah berdiri di tengah lapangan pelatihan. Tatapan mereka langsung tertuju padaku saat pintu terbuka, aku jadi tegang.

Dibelakang Viktor dan Felton ada pengawal junior yang kemarin aku temui. Jadi mereka beneran mengadu, bocah banget.

"Salam kepada tuan Duke Agate, saya sudah menerima panggilan anda." Aku membungkuk sebagai salam. Seharusnya begini caranya kan, soalnya kedudukanku anak ketiga jadi kepala keluarga harus selalu diagung-agungkan. Terkesan kaku ya padahal cuman ketemu orang tua sendiri.

Ayolah, kenapa sunyi sekali disini. Cepat suruh aku mengangkat kepala! Aku capek begini terus!

"Ayah?" Viktor memanggil. Nah bagus!

"Kau datang. Kau tau kenapa aku memanggilmu kemari?" Duke memandang tajam kearahku. Ya ampun, memangnya aku apa sampai ditatap sebegitunya.

"Yah..." Mataku melirik ke segala arah memerhatikan ekspresi orang yang ada disini, terutama kedua pengawal junior itu. Mereka seperti menyembunyikan senyum padahal itu sudah tertangkap basah olehku. "Tidak ada, tidak tau. Saya belum melakukan kesalahan apapun."

"Dia bohong. Kau telah berbuat kesalahan dengan menghina pengawal junior dan kau bilang tidak melakukan apapun?" Felton menyanggah. Apa dia sebegitu inginnya memojokkanku?

"Itu sebuah kesalahan ya? Hee begitu..." Felton tersenyum seakan itu adalah kemenangannya seperti biasa.

"Jadi kalau menghina ke rakyat biasa tidak boleh berarti kalau ke sesama bangsawan boleh ya? Hm hm~ pantas saja kak Felton tidak dimarahi selama ini. Aku salah sasaran rupanya."

Haha! Kau pikir cuma kau saja yang bisa memanfaatkan keadaan. Nih, aku balikkin 'manfaat keadaan'mu. Sekarang kamu kebakaran kan aku memojokkanmu? Memang aku tidak tahu apa kalau sikapmu kepadaku selama ini tidak diketahui oleh Duke.

Tenang Benji, jangan panik begitu. Ini yang aku maksud berbicara kalau perlu, perlu untuk balas dendam. Semua ada pada kendaliku, tenang saja.

"Apa maksudnya itu, Felton? Kau tau, tidak boleh ada keributan di dalam kediaman. Aku sudah lelah mengurus gosip tentangmu yang tidak memiliki sikap tenang Agate."

"Ah--maafkan aku, ayah."

"Ayah, ini sepenuhnya bukan salah Felton, aku juga salah karena tidak menghentikannya." Viktor angkat bicara. Kalau aku jadi kamu lebih baik diam sih.

"Ya ini salahmu. Kau yang menjadi penerus Agate seharusnya tau mana yang sudah berlebihan dan berpikir apa akibat dari tindakan."

"Maafkan, aku..."

Kaizen itu AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang