Ada apa dengan Felton hari ini?
"Itu tidak mungkin, sangat mustahil! Tidak mungkin orang langsung menguasai hanya dari buku. Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu. Katakan padaku!"
Apa sih? Aku sedang sarapan tenang disini! Dari tadi loh dia ribut seperti ini terus. Aku jadi tidak bisa menyantap makananku dengan tenang. Lagi pula kenapa dia bersikeras sekali. Dari beberapa hari yang lalu dia heboh begini.
Semua ini dimulai semenjak pertemuan terakhir kali itu, semenjak dia bertanya mengenai beladiri ku dan karena aku tidak menjawab pertanyaannya dia jadi selalu mengejar ku. Aku dikejar oleh pertanyaan yang tidak ingin aku jawab! Aku jadi tahu perasaan seorang selebriti yang dikejar-kejar wawancara, aku jadi merasa kagum.
Kalau aku dikejarnya di siang hari tidak masalah, ini dikejar tiap waktu! Saat bangun tidur dia muncul di jendelaku, saat aku makan dia akan duduk denganku lalu makan bersama, setiap aku berada di luar dia akan muncul dan mengajakku berduel tangan kosong, bahkan sampai aku tidur lagi pun dia masih mengejar! Lama-kelamaan aku jadi takut dengan Felton. Dia kalau sudah penasaran langsung meneror sampai dapat.
Saking takutnya aku sampai tidak tidur dengan tenang! Kantung mata ini tercipta karena dirinya!
"Intinya kau hanya perlu menjawab pertanyaan ku, darimana kau belajar beladiri itu?"
Haha... aku hanya ingin makan dengan tenang...
"Felton, bersikap baik lah di meja makan. Lagipula kau bisa menanyakan itu nanti, kan?" Viktor memperingati Felton, sepertinya dia sudah jengah dengan kebisingan di meja makan ini.
"Jika aku sudah mendapat jawabannya aku tidak mungkin menagihnya lagi, kak Viktor. Masalahnya dia tidak kunjung memberi jawaban." Felton menudingku menggunakan jari telunjuknya. Sial, aku marah tapi aku terlalu malas.
"Bukankah jawabannya sudah diberikan." Duke bersuara.
"Ayah sungguh percaya dengan alasan itu? Itu tidak masuk akal sama sekali! Bagaimana bisa seseorang menjadi ahli hanya dari buku?"
Sebenarnya tidak ada sih, tapi gimana ya... Jika aku mengarang cerita dengan bilang aku berlatih dengan seorang guru yang ada di desa dan aku diam-diam kesana untuk berlatih Duke pasti akan menyelidikinya. Jika aku bilang "Aku adalah manusia yang berasal dari dunia lain! Tunduk lah kau, Duke! HAHAHAHA!" Itu malah memperparah dan menganggap aku gila. Dengan mengatakan belajar dari buku adalah alasan yang paling aman meskipun tidak masuk logika. Yang penting tidak ditanya lebih jauh sih.
Ah, akhirnya Felton berhenti tantrum. Bagus, jadilah anak baik dan makan sarapanmu. Ngomong-ngomong kursi Duchess Monica kosong, dimana beliau?
"Dimana Duchess Monica?"
"Nyonya Duchess izin tidak hadir sarapan bersama, beliau bilang ingin sarapan di kamar," jawab Viktor dibalas anggukan olehku.
Sepertinya aku harus mulai memata-matai Duchess Monica. Aku menaruh curiga padanya semenjak perkataan Loki waktu itu, tentang seseorang yang ingin membunuhku di kompetisi duel. Kenapa aku menaruh curiga pada seseorang karena Loki dibayar seperti yang dikatakannya. Pasti orang itu adalah seorang bangsawan yang ikut menyaksikan kompetisi duel karena bisa membayar Loki saat itu juga, dan pasti bayarannya tinggi. Itu yang aku pikirkan, akan terlalu kebetulan jika alur melarang ku untuk memenangkan kompetisi, kalau itu sial juga hidupku.
Tapi pertanyaannya apakah Duchess berada di arena waktu itu? Jika tidak, maka siapa lagi?
"...zen."
Masa ada bangsawan lain yang ingin aku mati?
"...Kaizen."
Memang aku ada salah apa di dunia, perasaan aku baik-baik aja deh.
"Kaizen!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaizen itu Aku
FantasyAku masuk ke dalam novel dan video game dengan judul yang sama, Holy God. Novel dan video game yang berisi kisah kehidupan dari seorang gadis bangsawan bernama Tiara. Kisah Holy God bergenre revenge harem dimana seorang gadis dikerumuni oleh banyak...