Aku mengangkat gelas yang masih terisi air itu ke atas, menyinarinya dengan cahaya bulan. Ternyata benar, di bagian luar gelas itu ada bintik-bintik emas yang bersinar kala disinari. Jika dilihat dari airnya bukankah warnanya lebih gelap dibanding jus anggur biasanya, memang patut dicurigai.
Sekarang aku sedang berada di balkon istana lantai dua. Disinilah tempat yang bisa dibilang paling privasi karena semua acara berada di lantai satu, lantai dua hanya berisi ruangan untuk beristirahat dan balkon.
Pintu balkon yang berada di belakangku terbuka. Seseorang datang lalu membungkuk kepadaku. "Tuan muda Agate, saya telah datang."
"Ah, Yona. Terima kasih sudah mau direpotkan."
"Tidak mengapa, tuan muda. Saya sudah diperintah oleh nona muda."
Benar, sebagai pelayan milik Valen dia harus memprioritaskan perintah majikannya. Aku meminta Valen untuk memeriksa kandungan yang ada pada gelas racun ini hanya dia yang mengerti mengenai tanaman. Kenapa aku bisa yakin racunnya berasal dari tanaman, karena ini zaman kerajaan dimana obat kimia masih jarang atau bahkan belum ada, pengobatan disini masih bergantung pada pendeta dan tanaman herbal. Dan aku menaruh curiga pada daun Inigo.
"Jika Valen percaya padamu maka aku percaya." Aku mengambil gelas yang aku taruh di pagar pembatas lalu menyerahkannya pada Yona.
"Katakan pada Valen aku membutuhkan hasilnya secepatnya. Sebelum dia berangkat ke akademi hasilnya sudah padaku."
Yona menerima gelas tersebut. "Baik, tuan muda, saya akan menyampaikannya. Saya undur diri dari hadapan anda." Aku mengangguk lalu Yona pergi dari hadapanku.
Sekarang apa yang harus aku lakukan saat ini? Haruskah aku kembali ke dalam dan menikmati pestanya? Tapi aku kurang yakin dengan kemampuan sosialku. Apa balasan yang aku dapat jika aku memulai obrolan duluan ke bangsawan lain ya? Aku takut jika aku dipandang aneh.
Apa aku disini saja ya? Lagipula pemandangannya tidak buruk juga, ada bulan dan aku memakai pakaian yang tertutup jadi tidak mungkin kedinginan kan. Aku disini saja deh, hampir tengah malam juga kan. Tidak ada salahnya.
"Hmm~ Tempatnya juga menenangkan."
Jadi kepikiran... Gimana perasaan Kaizen di pesta ini ya. Pasti pesta ini adalah mimpi buruk di hidupnya, sudah begitu akan terus diingat setiap tahun. Kasihan sekali...
Tapi sekarang sudah membaik. Tidak ada tuduhan untuk Kaizen. Aku berhasil menyelamatkan Tiara dan disukai peri juga. Aku mengubah mimpi buruk menjadi mimpi indah, aku berhasil menyelamatkannya...
... Tapi memangnya apa aku pantas mendapatkan akhir bahagia ini sementara tubuh aslinya tidak? Akankah aku dihukum oleh yang asli?
Perasaanku kosong, aku merasa ada yang kurang. Ada setengah ruang kosong di hatiku yang seharusnya diisi, tapi aku tidak tahu apa. Aku merasa ruang kosong itu ditempati oleh seseorang dan kita tersenyum bersama. Perasaan ini sama seperti di kehidupanku sebelumnya. Apa karena aku sendirian ya disini? Memang aku harus perlu teman sih.
"Kaizen..."
Tubuhku seketika langsung menegang. Panggilan itu mengejutkanku, itu bukan hantu kan mana ada hantu di istana sakral ini. Justru karena ini tempat sakral hal yang begituan lumrah. Tapi suara itu terdengar familiar.
Aku perlahan menengok ke belakang. Seorang pria tinggi dengan pakaian mewah model Chinese berwarna hitam dan jubah putih di belakang punggungnya, lalu rambut panjang yang disampirkan pada bahu kirinya. Netranya melihat ke arahku yang masih berdiri kaku, bibirnya melengkung membentuk senyuman.
"Kaizen, syukurlah saya dapat bertemu dengan anda."
Qiufeng...
"QIU!?! Tunggu, apa-- bagaimana!? HAH!?!!" Bagaimana bisa Qiu ada disini!? Kerajaan Barat sangat jauh disana, sudah begitu harus menyeberangi lautan. BAGAIMANA BISA!?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaizen itu Aku
FantasiAku masuk ke dalam novel dan video game dengan judul yang sama, Holy God. Novel dan video game yang berisi kisah kehidupan dari seorang gadis bangsawan bernama Tiara. Kisah Holy God bergenre revenge harem dimana seorang gadis dikerumuni oleh banyak...