Dua minggu berlalu dan akhirnya tiba hari kompetisi berburu. Hutan Bromburg aku datang!
"Tuan muda, tidak ada lagi barang yang ingin anda bawa?" Benji bertanya. Di tangannya membawa koper yang aku siapkan sendiri tadi malam.
"Tidak ada lagi, semuanya sudah aku masukan di dalam. Tinggal letakkan saja kopernya."
"Baik, tuan muda. Silakan ikuti saya ke kereta kuda anda." Aku mengangguk lalu mengikuti Benji dari belakang.
Anggota keluarga yang lain sudah menaiki kereta kuda mereka masing-masing, tinggal aku saja yang belum. Ada empat kereta kuda yang akan pergi menuju tempat kompetisi, tiga kereta penumpang dan satu kereta pengangkut barang dan diikuti oleh kesatria yang menunggangi kuda.
Kenapa ada tiga kereta kuda, itu kalian sudah tahu alasannya. Satu kereta untuk Duke dan Duchess, satu untuk Viktor dan Felton, dan satu lagi untukku. Kenapa aku terpisah? Ya, memang mereka mau satu ruangan denganku. Mana ukuran ruangan kereta kuda sempit, makin tidak mau mereka. Mungkin mereka akan memilih berjalan kaki daripada harus berdekatan denganku.
Aku sudah menerima diriku sebagai orang yang harus dijauhi di dunia ini.
Aku masuk ke dalam kereta kuda lalu duduk di kursi. Benji juga masuk ke dalam kereta kuda dan duduk diseberangku. Baguslah aku ada temannya.
Kereta kuda mulai bergerak meninggalkan kediaman Agate. Kami mulai berangkat ke arah Selatan menuju Hutan Bromburg berada.
"Berapa lama perjalanan ini?"
"Kalau perjalanan ini aman, kita akan sampai di Hutan Bromburg saat sore hari."
"Jauh juga rupanya."
"Tenang saja, acara utamanya terjadi besok, tuan muda."
"Begitu ya. Baguslah, aku bisa istirahat terlebih dahulu."
Haahh... Ini menyenangkan, keluar dari kediaman Agate yang sangat menyesakkan dan melihat suasana luar di dalam dunia ini. Tempat yang benar-benar masih sangat asri. Aku tidak menyangka bisa melihat padang rumput seluas ini, kalau di duniaku sebelumnya yang beginian sudah lenyap ditelan bangunan.
Tidak sia-sia aku bisa hidup di dunia ini. Dari awal aku tidak pernah mengeluh soal dunia ini sih. Malah senang aku.
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya tiba juga di tempat tujuan. Ternyata memang acara yang besar, banyak peserta dari bangsawan yang ikut serta dalam perburuan kali ini. Pantas saja jalanan macet.
Banyak bangsawan dengan pakaian yang berbeda-beda berkeliaran di tempat yang luas tersebut. Rupanya memang benar kalau raja mengundang seluruh bangsawan di seluruh penjuru untuk hadir.
"Ramai sekali..."
"Tuan muda, kita bisa turun sekarang."
"Oh, iya..."
Aku turun dari kereta kuda diikuti oleh Benji dibelakangku. Suasananya memang sangat ramai. Semoga aku tidak tersesat atau lebih parah lagi terjepit oleh orang berbadan besar itu.
"Kak Kaizen!"
Suara Valen memanggil namaku. Aku menengok ke kanan dan kiri mencari wujud Valen yang memanggilku itu.
Sebuah tangan melambai ke atas lalu sosok Valen terlihat dibalik tubuh bangsawan lain. Ia langsung berlari mendekat setelah aku berhasil menemukannya.
"Kak! Syukurlah aku menemukanmu."
"Aku juga. Untunglah aku bertemu orang yang kukenal di tempat yang ramai ini. Sudah lama disini?"
"Tidak. Aku baru sampai, kebetulan aku langsung melihat rambut kakak jadi langsung memanggilmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kaizen itu Aku
FantasíaAku masuk ke dalam novel dan video game dengan judul yang sama, Holy God. Novel dan video game yang berisi kisah kehidupan dari seorang gadis bangsawan bernama Tiara. Kisah Holy God bergenre revenge harem dimana seorang gadis dikerumuni oleh banyak...