Setelah pesta kemarin aku kembali melakukan aktivitas keseharianku dan segala hal kembali menjadi normal. Aku tengah berada di atas kasur menatap langit-langit kamar, pikiranku terbang kemana-mana.
Mengingat dari kejadian pesta kemarin Tiara benar-benar dipermalukan di pesta tersebut. Seharusnya itu adalah adegan pertama dari munculnya pemeran utama dan tumbuhnya benih cinta dengan dua saudara Agate dan yang lebih penting aku orang yang seharusnya disalahkan di tempat itu. Tapi meskipun aku tidak ada ditempat dan meskipun aku menghindarinya adegan yang ada di game itu tetap terjadi.
Apa ini karena dia seorang pemeran utama? Atau peraturan ketat yang harus dilakukan? Mungkin bisa saja semua sudah disetel dari awal? Dan karena aku yang pergi dari tugas jadi digantikan oleh orang lain.
Kalau mengikuti hukum waktu dan dimensi, sebuah perbedaan sedikit akan merubah masa depan. Perubahan yang sudah kubuat sebelum adegan utama ada saat dimana aku keluar dari pesta, bertemu Valen, berbincang dengan Valen, dan Tiara yang datang sendiri dan menyapa aku dan Valen. Dalam novel atau game adegan itu tidak ada. Memang di game ada opsi dimana Tiara keluar dari tempat pesta untuk jalan-jalan, tapi tidak sampai bertemu dengan Kaizen atau Valen bahkan dia tidak bertemu siapa-siapa dan game dilanjut dengan Tiara dipanggil oleh tamu lain.
Dari awal sudah berubah, tidak, semuanya sudah berubah dimulai dari aku yang mempelajari ilmu sihir. Kaizen digambarkan tidak memiliki sihir sampai dia dirasuk oleh sihir hitam, dia ditakdirkan seperti itu dan aku malah mempelajari ilmu sihir yang mana itu benar-benar menyimpang dari alur.
"Alur tetap berputar pada pemeran utama. Hanya dugaan, meski aku masa bodo dengan karakter lain lalu hanya fokus menyelamatkan diri, alur utama tetap akan berjalan dengan orang lain yang akan menggantikanku. Mirip seperti melempar tanggung jawab, emang boleh begini? Peraturan dunia ini rusak ya."
Mau bagaimana lagi? Asal jiwaku utuh dan tubuh Kaizen tidak rusak akan ku lakukan. Tujuan awalku supaya tidak mati muda.
Cukup dengan pemikiran itu, waktunya melatih tubuh yang baru terisi energi alam ini. Aku turun dari kasurku lalu mulai melakukan peregangan singkat. Kaizen itu meski di deskripsi digambarkan anak yang tidak berdaya tapi dia punya tekad yang tersembunyi, aku yakin dia menyembunyikan sesuatu di bawah kasurnya.
"Sudah kuduga."
Kaizen menyimpan sebuah pedang kayu. Meski terlihat dengan jelas kalau pedang ini sudah usang dan rapuh tapi setidaknya Kaizen punya tekad untuk menjadi kuat. Itu yang aku suka dari kamu Kaizen!
"Pedang ini masih bisa digunakan hanya untuk peragaan, asal tidak untuk menebas benda."
Aku mengayunkan pedang ke kanan dan kiri. Kaizen tidak memiliki buku tentang bela diri di rak miliknya dan aku terlalu malas untuk pergi ke perpustakaan, kalau aku ke perpustakaan pun aku pasti di bully. Makanya aku akan menggunakan aliran bela diri dari kehidupanku yang dulu. Begini-begini aku jago kalau soal bela diri.
10 tahun aku memegang jabatan sebagai ahli bela diri dan guru bela diri khususnya yang menggunakan senjata, pedang dan tombak, aku juga ahli soal memanah. Yah, itu saja yang aku bisa, soal ujian atau pelajaran akademis yang begituan aku benar-benar jauh di bawah standard, paling banyak nilai ujianku itu 2 digit angka dengan angka 5 di depan. Makanya aku kagum dengan Kaizen yang punya banyak buku di kamarnya dan aku kagum dengan diriku sendiri yang berani menyentuh dan membaca buku setelah berakhir masa sekolah wajib. Haruskah aku merayakannya?
"Demi bertahan hidup, aku rela menghabiskan jam tiap jam untuk membaca buku. Meski ada ketidurannya sih, haha... Lupakan! Waktunya mengukur kapasitas tubuh ini!"
Aku mengayunkan pedang ke kiri dan ke kanan. Bagus! Tubuh ini mulai lentur tidak ada tanda-tanda kelelahan yang terlalu berlebihan tapi aku tidak yakin berapa lama tubuh ini dapat bertahan. Meditasi di dalam kamar saja masih kurang, aku harus ke alam bebas untuk bisa mendapatkan ketahanan yang lebih bagus lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaizen itu Aku
פנטזיהAku masuk ke dalam novel dan video game dengan judul yang sama, Holy God. Novel dan video game yang berisi kisah kehidupan dari seorang gadis bangsawan bernama Tiara. Kisah Holy God bergenre revenge harem dimana seorang gadis dikerumuni oleh banyak...