13

10.2K 1.1K 15
                                    

Alasan aku mengunjungi kediaman keluarga Cygnus bukan sekadar menemani pesta teh Valen saja, tapi untuk mencari info pedang legendaris, sekalian main juga sih.

Pedang Mawar Kristal, salah satu pedang legendaris yang masih belum ditemukan. Aku memiliki keinginan untuk mendapatkannya dan menjadikannya milikku seorang. Aku membutuhkan kekuatan lebih untuk bertahan hidup di dunia seperti ini. Selain itu, pedang tersebut adalah harta karun, pasti sangat hebat dan harganya mahal. Sekali-kali jadi bajak laut boleh juga.

Untuk mendapat info tersebut adalah dengan melalui perpustakaan. Pedang Mawar Kristal termasuk barang suci, sudah pasti info mengenai sejarah tercantum dan tersimpan di perpustakaan gereja, dalam kasus ini perpustakaan gereja terletak di dalam kediaman keluarga Cygnus.

"Kenapa perpustakaan gereja ada disini bukannya di sekitaran gereja?"

"Untuk meminimalisir kejahatan. Gereja kan dibuka untuk umum, jadi jaga-jaga saja siapa tahu ada orang jahat. Perpustakaan gereja juga menyimpan buku sihir terlarang, ya begitulah."

Benar-benar mempersiapkan segala hal dengan matang. Salut untuk keluarga ini yang memikirkan solusi permasalahan di masa depan.

Kami sampai di depan pintu dua daun perpustakaan gereja, bangunan yang besar dan megah.

"Selamat siang, Nona Valentine." Dua penjaga di depan pintu membungkuk hormat pada Valen.

"Aku ingin masuk ke dalam perpustakaan dengan Tuan Muda Agate, kami sudah mendapat izin dari ayah." Valen menunjukan sebuah plakat alumunium tipis dengan beberapa kalimat tertulis di atas plakat itu. Penjaga mengambil plakat tersebut untuk diperiksa.

"Baiklah, anda boleh masuk. Tapi mohon nona untuk tidak menuju ruangan yang bersegel lainnya selain yang berada pada plakat tersebut." Valen mengangguk mendengar perkataan penjaga tersebut.

"Silakan masuk, nona Valentine. Jika terjadi sesuatu anda bisa memanggil kami."

"Aku mengerti."

Pintu perpustakaan terbuka lalu kami masuk ke dalam perpustakaan gereja tersebut. Seperti perpustakaan pada umumnya selalu dipenuhi buku, tapi yang ini ada lebih banyak buku bahkan rak bukunya sampai hampir menyentuh atap saking banyaknya.

Di kehidupanku sebelumnya, jujur saja aku tidak pernah menginjakkan kaki ke perpustakaan seperti ini. Ini perdana dan pertama kalinya.

Aku memang lemah kalau soal akademis, aku lebih suka mempelajari sesuatu lewat praktek. Itu kenapa nilai sekolahku lebih tinggi dalam hal olahraga dibanding pelajaran yang lainnya.

"Bukunya...banyak sekali. Bagaimana bisa rak sampai setinggi itu? Bagaimana cara membersihkannya?"

"Apa maksud kakak? Buku disini dilindungi oleh sihir sehingga tidak mudah kotor atau rusak. Kenapa kakak menanyakan hal yang seharusnya mudah untuk dijawab hanya dengan logika?"

"Ini pertama kalinya aku menginjak kaki di tempat seperti ini tahu, jangan heran."

"Kita sudah sampai."

Kami berhenti di sebuah pintu putih dengan aura yang menyelimuti seluruh pintu tersebut. Pintu itu di segel, tapi terlihat dari warna aura yang tidak pekat pasti tingkat kekuatannya rendah. Berbeda dengan beberapa pintu yang aku temui sebelumnya yang memiliki warna yang lebih gelap. Yah, apa yang bisa orang lakukan terhadap ruangan yang menyimpan buku sejarah?

Valen menunjukan plakat tipis yang ia bawa ke arah pintu putih di depannya. Aura yang menyelimuti pintu merambat ke plakat tersebut, jadi mirip scanner.

Setelah aura ini men-scanner plakat, aura yang ada di pintu menghilang lalu pintu tersebut terbuka dengan sendirinya. Di dalam ruangan itu tentunya ada buku lagi, memang ada apa lagi?

Kaizen itu AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang