19

4.9K 123 0
                                    

Typo bertebaran...!!!!
Mohon untuk di tandai ya kalo ada kata typo entar di betulin..

Vote komen share ya!!

.

.

.

.

Dinda menatap Poto putri nya yang sedang tersenyum manis tanpa cadar itu. Tangannya mengusap gambar Alina yang tengah tersenyum bahagia . Keluarga kecilnya yang asalnya baik baik saja, kini terasa hancur.

Dinda jadi khawatir dengan Alina, bagaimana anak itu sekarang? Apakah bahagia? Sudah hampir beberapa bulan ini dia tak mengunjungi anaknya.

" Apa aku ke rumahnya ya, Atau aku telpon dulu?" Gumam Dinda lalu mengambil ponselnya.

Dia mengotak Atik hpnya lalu menekan nama Alina di aplikasi berwarna hijau itu.

Tut...

Tut...

Tut...

" Maaf nomor yang anda hubungi sedang sibuk."

Wanita itu berdecak kesal, dengan sembarangan dia melemparkan hpnya , kenapa Alina jadi susah di hubungi seperti ini?tak mau lama lama, akhirnya dia menemui suaminya bertujuan untuk mengajak nya bertemu dengan Alina.

" Mas, mas? mas saka! Kamu di mana?!"

" Mas?!" Ulangnya kembali, namun masih tak ada jawaban.

" Aku di sini." Jawab saka tersenyum pada istrinya.

" Ada apa hemm?" Lanjutnya memeluk tubuh istrinya.

Dinda mencebikkan bibirnya dan berdecak sebal.

" Aku mau ketemu Alina, dan sekaligus minta maaf sama dia,  Aku rindu sama anak itu. kasihan dia."

" Hemm baiklah." Balas saka semakin mengeratkan pelukannya pada dinda.


.

.


" Bagaimana nona? Apa kita harus mencari bukti itu lagi?"

Dia menggelengkan kepalanya,tanda tak setuju. Tangannya mengutak-atik sebuah laptop di hadapannya.

" Cari informasi tentangnya,dan juga cari kenapa dia bisa seperti itu." Balas nona nya itu lalu memutuskan sebelah pihak telponnya.

Dia menyandarkan tubuhnya pada kursi besar Hitam nya. Memijit pangkal hidung nya yang terasa sangat gatal. Pikirannya mulai bercabang ke mana mana, apa yang harus dia lakukan sekarang?

Takdir terlalu mempermainkan dirinya, otaknya seakan sudah tidak berfungsi kembali.

" Aku hanya perlu pasrah kepada mu ya robb, aku tahu rencanamu indah walaupun perlu airmata untuk menerimanya." ucapnya lalu turun beranjak pergi dari tempat itu sebelum ada yang mencari keberadaan dirinya.

Tak lama ponsel yang ada di sakunya berbunyi, bersamaan dengan terbukanya pintu lift .

" Ada apa?" Balas nona itu dingin.

" Kami mendapatkan rekaman video itu nona!"

Pupil matanya melebar.

" Bagus! Kirimkan padaku, dan cari asal usulnya sekecil apapun itu. Setelah itu, kirimkan padaku termasuk dengan video itu ingat! Jangan sampai ketahuan bermain lah dengan bersih!"

" Baik nona itu pasti." Jawab bawahannya menundukkan kepalanya.

" Dan satu lagi,jangan buka video itu. Aku yang akan membuka nya sendiri."

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang