40 🐥🐥

4.1K 110 12
                                    

Udah pada vote belum? Jangan pelit! Cuman tinggal teken bintangnya! Punten author na agak gerengseng saalit.

Sebelumnya maaf kalo ceritanya ngebosenin ya, whheheh makasih stay ya.













"Tetaplah menjadi baik untuk semuanya, walaupun semuanya tak pernah ada yang memandang mu baik. "

alina Humairah akila

Keenan mengendarai motor nya dengan kecepatan di atas rata rata. Angin malam terasa menusuk kulitnya, di jalanan sudah sedikit sepi padahal waktu baru saja menunjukkan pukul 8 malam.

Tujuannya adalah ingin ke markas galaxy, sudah lama dia tak ke sana setelah beberapa bulan sebelum dia koma. Dia sudah rindu dengan para sahabatnya.

Setelah sampai di markas, keenan memarkirkan motornya di dekat pohon yang berada di halaman markasnya. Sesudah masuk, dia melihat hanya ada bara dan regas yang ada di sana.

Dia celingukan mencari keberadaan angga dan libra, biasanya mereka sudah standby di sini, tidak ada tanda-tanda adanya mereka.

" Mana yang lainnya woy!" Refleks bara dan regas menoleh ke arah nya. Mereka tersenyum lalu memeluk keenan.

" Gausah peluk peluk juga kali." ucap Keenan namun tetap menerima pelukan itu.

" Gue sumpah gak tahu harus kek gimana kalo gak ada lo nan, beruntungnya lo udah sadar sekarang.." ucap bara melepaskan pelukannya pada Keenan.

" Emangnya, apa aja yang terjadi pas gue lagi koma bar?" Keenan duduk di kursi setelah acara pelukan mereka.

Bara dan regas sama sama bertatapan dan menggelengkan kepalanya.

" Banyak ken, termasuk juga tentang istri lo ,si alina." lanjut regas.

Keenan menajamkan pendengarannya, itu berkaitan dengan istrinya.

" Kenapa emangnya?"

" Jadi saat lo koma, si fatih bela belain ngelakuin cara apapun buar si alina mau sama dia ken, gak cuman itu aja.  pokoknya kejadian kejadian yang bikin lo naik darah pastinya." lanjut bara.

" Wait! Maksudnya gimana?" Keenan merasakan bingung.

" Fatih pengen dia jadi bapak dari bayi yang di kandung alina, dan lo harus tahu alina tetep mempertahankan lo, dia tetep bilang kalo lo ayah dari anak yang ada di kandungannya bukan fatih."

" Bukannya, si fatih emang bapaknya dari anak yang di kandung alina?" Jawab keenan datar, tersirat dalam matanya kekecewaan.

" Hah? Yang bener aja sih ken! Dia itu bener bener hamil anak lo! mana mungkin cewe tertutup kek dia ngelakuin itu tanpa ikatan pernikahan." jelas bara.

" Buktinya dia ngelakuin itu ama gue, tapi pas waktu itu gue inget dia masih gitu." batin Keenan.

" Dan menurut gue , sekarang lo putusin aja si Abimanyu jangan jadi wakil ketua, gue rasa ada yang gak beres ama dia." ucap regas, bara mengangguk membenarkan ucapan regas.

" Gak, gue tahu gue sempet curiga. tapi dia yang bantu gue,dia udah banyak bantu kita. masa iya harus di putusin? Apa jangan jangan lo mau jadi wakil ketua di sini?"  Tanya  keenan penuh Selidik.

" Tentu Enggaklah! Terserah, yang penting lo jangan terlalu deket dan jangan terhasut ama omongan Abimanyu. Clarissa, libra dan angga . mereka udah gak kek dulu lagi,lo harus tahu seiring berjalannya waktu."

" Maksudnya?"

" Lo akan tahu nan, intinya Lo harus hati hati sama mereka pikirkan terlebih dahulu, jangan karena marah lo malah melakukan hal yang tak seharusnya lo lakuin."

" Hemm." Gumamnya

.

.

.

Aura membuka matanya secara perlahan lahan, dia menatap sekelilingnya yang masih sama. Gudang dingin kotor gelap dan pengap, dan kecil.

Bahkan rasanya saking pengapnya, dia seperti tak bisa bergerak ke sana ke mari, banyak sekali luka lebam-lebam di sekujur tubuhnya terutama di bagian wajahnya.

Tangannya terikat oleh tali yang diikat kencang. Tak lama, seseorang membuka pintunya, aura kembali berpura-pura masih tertidur.

" Dasar gadis malas! Masih tidur rupanya." ucap bodyguard itu menyimpan segelas air dan tumbennya sekarang ada beberapa buah biskuit kecil yang di bawa bodyguard itu.

" Bangun! Makan dulu, Jangan sampai mati di sini merepotkan!" Ucapnya kembali, mengguncangkan tubuh aura hingga ia pura pura terbangun.

" A- apa?" Cicitnya bahkan hampir tak terdengar.

" Makan! Jangan mati di sini, merepotkan saja!"

" T-tapi tangan gue di iket, lepasin dong." ucap aura.

Bodyguard itu  menatap lama aura, tapi tak lama bodyguard itupun  melepaskan ikatan tangannya. Aura kini bisa bernafas lega, dia bisa makan  sekarang.

" Gue harus mikirin cara buat kabur, dan bantu alina!" Batin aura mulai meminum air putih itu, namun dia tak akan memakan biskuitnya, dia harus berjaga-jaga karena takut biskuit itu di campurkan dengan racun oleh fatih.

" Kenapa kamu tidak makan biskuitnya?! Makan! Habiskan cepat!"

" Shit!" Gumamnya lalu mengambil satu biji biskuit itu, dengan ragu dia memasukkan biskuitnya ke mulutnya.

" Bagus!Aku akan pergi dahulu,Saat aku kembali semuanya harus sudah habis!"

" Hap"

Karena bodyguard itu lapar, dia juga memakan satu biskuit itu kedalam mulutnya, dia pun pergi. Setelah aura melihat bodyguard itu menghilang di balik pintu, dia segera memuntahkan biskuitnya.

" Gue gak se-tolol itu untuk enggak tau, Ini biskuit beracun! Bukan berarti gak makan gue bisa kelaperan!" Untungnya dia menyadari ada yang janggal dari biskuit itu, karena tak mungkin fatih memberikan biskuit itu padanya jika hanya embel-embel memberi makan, penjahat mana yang baik di dunia ini?

Selang beberapa menit, bodyguard itu pun datang kembali ke dalam gudang tempat aura. Bodyguard itu tampak pucat setelah kembali lagi.

" Kenapa lo?" Ucap aura tersenyum meledek.

" A- apa yang terjadi? Kepala ku pusing sekali, perutku sakit!" Ucapnya memegangi perut dan kepalanya secara bergantian.

Bluk!

Entah pingsan atau mati, bodyguard itu tergeletak tak berdaya di lantai. Aura harus senang atau sedih ya?

" Hoks...hoks... gue seneng mwehehehe"

Dia bangkit dari duduknya, sedikit meregangkan otot-otot tubuhnya, setelah selesai diapun keluar dari sana, sekarang hanya harus melewati beberapa bodyguard lagi.

" Shit! Di sini lebih banyak tuh tuyul gedenya!" Aura membatin saat melihat ada sekitar 5 orang bodyguard botak yang berjaga.

Alina menatap poto pernikahan dirinya dengan keenan. Sudah 7 bulan berlalu, kini semuanya tak lagi sama. Begitu cepatnya keenan berubah dalam satu bulan.

" Hiks... hiks... Aku kangen kamu habibie, aku kangen kamu yang dulu, kenapa kamu berubah? Berikan alasannya sama aku by? Aku rindu kamu, kenapa semuanya harus terjadi? Aku gak pernah menginginkan ini. Hiks... Hiks... berikan aku alasannya, walaupun itu hanya satu."

Airmata nya kian mengalir membasahi pipinya yang gembul bak bakpao itu, tangannya mengelus poto keenan yang sedang memakai jas hitam dengan tampan dan gagah. Dia rindu keenan yang dulu, bukan yang sekarang.

Semuanya telah berubah, bukan hanya Keenan namun sahabat nya juga sudah berubah kan? Tinggal tunggu waktu, siapa nanti yang akan berubah lagi. Rasanya dia ingin menangis di pelukan sang bunda, mencurahkan isi hatinya jika anaknya ini sedang tak baik baik saja.

" Laa ilaaha illallah, Allah tak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya, dan Allah tahu jika aku bisa melewatinya."
















Congrats 👏

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang