37 🌝🌝

3.5K 103 6
                                    

Maaf lama, jarang up ya.
Soalnya kaliannya dikit yang baca, jadi author kesel🙄🗿 astagfirullah maaf ya...

Jangan lupa paket lengkap, vote komen.








~happy reading ~










Seperti yang telah alina katakan, sesudah pulang sekolah dia langsung datang ke rumah sakit untuk menemui suaminya.

Ceklek!

Alina tersenyum manis, di tatapnya suami tercintanya itu yang masih setia menutup matanya entah kapan mata dan tatapan meneduhkan itu terbuka.

Alina sampai di hadapan keenan, lalu duduk di kursi itu. Dia membuka cadarnya, untuk sekarang dia sangat mudah pengap jadi jika memakai cadar jika ke sekolah, selebihnya dia mungkin hanya memakai masker itupun hampir menutupi bagian wajahnya.

" Habibie? Hiks.. hiks..yakin gak mau bangun? Ada beberapa hal yang alina udah gak kuat sekarang..."

Keenan yang awalnya akan bangun mengejutkan sang istri menahan tindakannya. Dia akan mendengarkan curahan hati istrinya itu.

" Semoga saat kamu udah sadar, dan kembali sekolah, kamu gak marah sama aku ya? Aku cuman titip aja sama kamu, kamu adalah suami ku di dunia dan di surga, gak ada yang bisa menggantikan kamu, walaupun kamu buruk kak..
You always perfect in my eyes, ana uhibbuka Fillah..."

Cup!

Alina mencium pipi dan bibir suaminya. Lagi lagi, airmata nya tak bisa dia tahan lagi mengalir deras seperti rucika mengalir sampai jauh.

Wanita itu menghapus sudut matanya yang berair, lalu mengusap lembut wajah keenan yang masih menutup matanya.

" Aku mencintaimu bagaimana pun dirimu zauji, walaupun kamu di cap buruk oleh orang lain, allah mengetahui apa yang tidak kita ketahui, begitupun dengan takdir kita.. kamu gak buruk di mataku, kamu pria bertanggung jawab yang pernah aku kenal..

.. aku mencintaimu bagaimana dirimu , tidak ada yang lain di hati ku selain allah dan dirimu, cepatlah membuka mata menenangkan mu itu , maafkan aku .. mungkin aku memang salah dalam hal ini, bagaimana? Aku hanya manusia biasa, aku gak tahu harus gimana lagi.."

Saat Keenan akan bangun menyentuh pipi gembul alina, alina malah membalikkan badannya menatap pintu yang terbuka menampakan kania yang tersenyum penuh arti padanya.

" Gimana sekolah nya sayang? Lancar?" Tanya kania, melirik pada keenan yang tersenyum padanya.

" Hem, Alhamdulillah in syaa Allah lancar lancar aja ma , yaudah alina titip suami alin ya ma, mau pulang dulu gerah.." alina memakai kembali cadarnya tanpa menatap wajah keenan.

Menurutnya dua yang dia rasakan saat melihat wajah suaminya itu. Pertama rasa cinta pada keenan dan juga rasa tenang saat melihat wajahnya. Dan kedua rasa sakit hati dan tekanan batin pada dirinya.

Sedih, kesal, kecewa campur aduk dalam waktu bersamaan.

" Alin pulang ya ma, assalamualaikum.."

" Waalaikumussalam.."

Setelah Alina benar benar pergi dan tak terlihat lagi, keenan bernafas lega dia bahkan tertawa kecil melihat kepergian istrinya.

" Keenan? Kok gak bangun pas tadi Alina datang?"

" Hehe, sengaja ma, soalnya kalo tiba-tiba keenan kejutin alina, dia malah ngambek ama aku, besok aja .."

" Tapi besok kamu jangan dulu sekolah! Baru siuman kan!"

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang