18

5.1K 135 0
                                    

Double up buat kalian, komen dong jangan di baca doang ^∆^




Happy reading all!!





Clarissa hari ini akan berkunjung ke rumah baru Keenan. Keenan sendiri yang mengajaknya dan juga sekaligus melihat bagaimana rumah baru pacar nya itu.
Saat Clarissa masuk, dia melihat semua barang tertata rapi di tempat semestinya berada.

Lantainya Bersih dan juga sekelilingnya tidak di penuhi oleh debu, bisa di pastikan jika setiap hari ada yang membersihkan rumah itu.

" Nana, kamu nyewa pembantu?" Tanya Clarissa karena kan jarang jika cowo yang bersih bersih sendiri.

Keenan terdiam, karena semua ini di bersihkan dan di rawat oleh Alina, tanpa bantuan pembantu . Mungkin hanya tukang kebun saja yang mereka punya, tapi mendengar ucapan Clarissa membuat Keenan berpikir jika dia memang harus menyewa pembantu untuk Alina, karena istrinya itu kan sedang hamil jadi tak boleh kecapean.

Lama terdiam, Clarissa menggoyangkan tubuh Keenan.

" Kok bengong sih? Bukannya menjawab..."  Kesal Clarissa lalu duduk di sofa.

Keenan tersadar dari lamunannya , lalu ikutan duduk di samping Clarissa yang sedang ngambek itu. Dia menoel pipi chubby Clarissa sesekali juga mencubit pelan pipinya.

" By? Maaf dong... Jangan marah ya?" Clarissa tak menjawab hanya diam masih merajuk.

" By?"

" By? Masa gitu doang marah sih?" Kesal Keenan, karena tak Alina dan tak Clarissa sama sama susah untuk di bujuk jika sedang marah.

" Kamu lagi pms ya by?" Tanya Keenan sekali lagi.

" Iya! Itu tau makanya harus tau mood cewe dong!" Clarissa berjalan ke arah dapur, untuk sekedar mengambil minum karena kerongkongan sedikit kering.

Tanpa memperdulikan Keenan, gadis itu beranjak sedikit berlari untuk ke dapur, saat sudah sampai dia membuat lemari es untuk melihat apa yang bisa dia makan.

Tatapannya jatuh pada sekotak susu coklat berdus pink, dan ada tulisan di sana ' susu ibu hamil' . Clarissa mengambil susu itu lalu membaca nama merk susunya.

" Susu ibu hamil? Ngapain Nana beli ini? Buat siapa?" Heran Clarissa lantas menutup lemari es nya, lalu berlari lagi ke ruang tamu untuk menemui Keenan.

Saat sudah sampai, Clarissa menyodorkan kotak susu itu, Keenan kaget sekaligus kenapa bisa Clarissa menemukan kota susu ini?
Sedangkan perasaan dia menaruh susu itu di lemari dekat persediaan makanan lainnya, yang jelas Clarissa tak akan mengetahuinya.

" Susu ibu hamil milik siapa ini na?" Ucap Clarissa sambil menatap curiga Keenan. Pemuda itu gelagapan entah harus menjawab apa , apa alasan yang harus dia katakan?

" Eh.. itu.. anu.. itu punya mama aku..iya punya mama ku..." Ucap Keenan terpaksa meminjam nama mamanya.

" Mama kamu? Hem.. emang dia hamil lagi?"

" I-iya sayang.. dia hamil lagi.. aku juga terkejut karena kan dia udah tua.. tapi masih bisa punya anak.."

" Ouh, tapi beneran kan gak bohong? Awas aja kalo bohong! Aku marah sama kamu.." ucap Clarissa memonyongkan bibirnya 5 cm.

" Iya iya.. yaudah simpen lagi susunya.. aku ke kamar dulu ya?"

Clarissa mengangguk lalu menyimpan kembali susu nya ke tempat semula. Keenan berjalan ke arah kamarnya, melirik ke arah kanan dan kirinya lalu dengan secepat kilat dia masuk ke kamarnya.

Terlihat Alina sedang melakukan sholat Dhuha , Keenan tertegun sesaat lalu menunggu Alina meyelesaikan sholat nya .
Setelah selesai, Keenan segera menghampiri Alina.

" Lin.. nanti Lo jangan keluar kamar sampai gue suruh Lo keluar.." ucap Keenan terkesan dingin lagi.

" Loh kenapa emangnya? Ada tamu ya?" Tanya Alina.

" Udah gak usah banyak tanya Lo.. denger aja apa kata gue.." jelas Keenan.

" Ya tapi jelasin dulu alasannya kak.. pasti kan ada alasannya? Ngomong aja gak apa apa kok.." ucap Alina sambil melepaskan mukenanya.

Keenan mau tak mau akhirnya berbicara.

" Ada Clarissa di sana,jadi Lo jangan keluar gue takut...dia mikir yang enggak enggak tentang kita,dan mengetahui jika kita suami istri..."

" Emangnya kenapa kalo dia tahu? Dia cemburu? Emang dia siapa Kakak?"

" Dia pacar gue , dan gue mohon sama Lo.. jangan bocorin hubungan kita sama dia.. Lo ngerti kan?"

Ternyata definisi sakit tapi tak berdarah itu seperti ini ya. Alina tersenyum kecut mendengar kenyataan nya. Dia dengan cepat mengangguk karena tak mau berlama-lama melihat wajah Keenan.
Hatinya terasa sakit tiba tiba.

" Yaudah,kamu pergi dari sini gih.. entar dia nyariin kamu.." ucap alina menahan gejolak api cemburu di hatinya.

" Iya,inget satu hal ya!jangan keluar.. awas Lo kalo keluar.. " Alina mengangguk Kembali.

Dia sama sekali tak memandang wajah tampan suaminya, karena merasa muak dengan muka bajingan itu. Tak tahu malu, menurut Alina. Kenapa dia seolah olah tak merasa bersalah dengan semuanya?

Dengan enaknya dia membawa pacar nya dan meminta dirinya jangan keluar kamar sedangkan dia adalah Istri sahnya. Alina jadi tahu sekarang bagaimana rupa dan perilaku binatang yang aslinya.

" Sebenarnya dirimu hanyalah seorang sampah,di alam semesta ini kak..." Gumamnya lalu mengelus dadanya agar bersabar, mengucapkan istighfar kembali.

" Kuatkan hamba ya rob... Aku tahu kamu punya rencana indah untuk hamba, sehat kan janin janin hamba dan sadarkan Abi dari anak anak hamba ini..."

Keenan menghampiri Clarissa yang sedang duduk di sofa sambil menonton acara TV yang di sukai oleh Clarissa. Pemuda itu tersenyum saat pacarnya sedang dengan serius menonton film nya.

" Serius banget sih?"

Clarissa mendelik malas Keenan.

" Apasih Nana, udah ah jangan ganggu!" Ucap Clarissa sambil mengisyaratkan untuk pergi dari hadapan nya .

" Ih, kok gitu sih sayang? Maafin aku ya...?"

" Enggak"

" Plis deh maafin ya? Oke?"

" Enggak mau!"

" Aku turutin semua kemauan kamu deh.."

" Beneran kan?" Jawab Clarissa menatap Keenan.

Keenan dengan cepat mengangguk.

" Cium aku..." Ucap cla sambil menunjuk pipinya .

Excited, Keenan dengan cepat mencium pipi chubby Clarissa dengan sekali ciuman.

Cup!

Gadis itu tersenyum malu, lalu mencium pipi Keenan.
Tak mereka sangka ada seorang wanita bercadar yang melihat adegan mereka. Wanita itu tak lain adalah Alina yamg menyaksikan itu semua.

Tubuhnya melorot ke lantai, menutup mulutnya takut terdengar suara isakan nya dan buru buru masuk kamar lalu menguncinya.

" Ya Allah! Hati alin sakit... Kenapa mereka harus Melakukan itu semua di depan mata alin ya Allah!"

" Ini gak adil ya Allah! Hati alin sakit, kasihanilah anak anak hamba ya Allah.. kenapa harus memiliki abi seperti dia?"  Isakan alina semakin terdengar mengisi kesunyian di kamar itu. Dia mengusap dadanya mengucapkan istighfar, dia kembali mengeluh pada Tuhannya.

Dirinya adalah makhluk lemah yang tak bisa berbuat apa-apa, menangis adalah jalan salah satunya yang bisa menenangkan makhluk lemah seperti dirinya.

" Sabar ya diriku... Allah tahu kamu bisa melewati ini semua, roda kehidupan terus berputar... Aku percaya diri alin kuat! Demi debay debay alin! Aku kuat!"
















Kek nya ini yg paling banyak katanya...

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang