🪐🪐(8)

3.1K 97 2
                                    

Vote komen!!


barangsiapa yang menyakiti hati seseorang, walaupun ia bersungguh sungguh dalam beribadah, maka kesungguhannya hanya dinikmati orang lain. kebaikan dan pahala ibadahnya untuk mereka yang disakitinya.

- Habib Umar bin Hafidz -



🦄

Angin malam menusuk kulit alina, hawanya sangat dingin membuat wanita berbadan dua itu memakai jaket tebal agar dirinya tetap terasa hangat.

Kini usia kandungan nya sudah makin membesar, bahkan sudah terlihat sangat menonjol walaupun tak terlalu jelas.
Aura sudah di temukan, sahabat nya sudah kembali pada dirinya.

Aura juga sudah menceritakan semua rencana jahat fatih yang terhasut oleh bisikan setan dari Abimanyu. Alina menghela nafasnya lelah, besok adalah hari kelulusannya. Tak terasa pernikahannya dengan keenan pun sudah cukup lama.

Tapi tak ada perbedaan dan perubahan dalam rumah tangga mereka, masih sama . Sama sama hampa dan hambar, tak ada gunanya mempertahankan ataupun memperbaiki. Alina rasanya semuanyanya sudah hampir sampai ujung , tinggal menunggu waktu yang tepat agar itu benar benar menjadi ujungnya.

" Kamu yakin gak akan merubah semuanya kak?" Ucapnya dengan air matanya yang deras.

" Iya lin, gue gak ada harapan lagi ama hubungan kita, jangan beritahu semua ini ama mama, papa ataupun keluarga lo..." Balas keenan ketus, menatap mata indah itu yang lagi mengeluarkan airmata karena ulahnya.

" Maafin alin ya, aku belum bisa jadi yang terbaik buat kamu..." Balas alina tersenyum, mengecup sebentar kening keenan dengan sedikit berjinjit. Padahal dia tak akan ke mana mana, tapi rasanya akan ada hal yang membuat dirinya dan Keenan terpisah selamanya.

" Hmm..." Balas keenan menutup matanya, angin malam membuat nya sedikit kedinginan.

" Masuk lin, di sini dingin..." Keenan masih menutup matanya. Saat dia membuka matanya kembali, alina sudah pergi ke kamarnya dari hadapannya.

Mereka sudah pisah ranjang, tapi tidak dengan pisah rumah. Untuk masalah yang menimpa mereka alina dan Keenan tak akan menceritakan dulu pada keluarga mereka masing masing, karena takut keluarga nya akan kecewa.

" Maaf..."




🦄





Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, hari kelulusan alina dan Keenan. Pria itu menatap pantulan dirinya yang mengenakan jas hitam membuat dirinya terlihat gagah dah berwibawa.

Dia keluar dari kamarnya, di bawah sudah ada kania dengan memakai kebaya berwarna coklat muda dipadukan dengan hijab yang senada dengan bajunya. Dan untuk arya, dia memakai jas yang sama dengan anaknya.

Kania tersenyum senang melihat kehadiran anaknya. Sementara alina sudah siap dengan baju abaya nya. Ya untuk hari yang berbahagia ini, alina memilih abaya karena jika dia memakai kebaya perutnya akan tercetak jelas, di hari lulusnya alina ingin tampil terbaik dan juga cantik.

Dia menatap suaminya lalu tersenyum manis. Wanita itu belum memakai cadar, karena dia sedang memakai make up tipis untuk hari spesialnya. Keenan terpesona dengan kecantikan istrinya, benar benar seperti bidadari.

" Alin pakai cadar dulu..." Setelah selesai, alina menatap pantulan dirinya di cermin yang memang ada di ruang tamu rumahnya.

" Cantik" gumamya menatap pantulannya di cermin, bajunya tak terlalu buruk untuk acara kelulusan.

Oh ya, hampir lupa dengan Dinda dan saka. Mereka juga memakai baju kebaya dan saka memakai jas hitam. Dinda memakai kebaya ungu muda di padukan dengan hijab senada.

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang