14

5.5K 146 0
                                    

✨Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia✨

🕊️Ali bin Abi Thalib🕊️



Kejadian kemarin yaitu saat Keenan marah kepada Alina membuat wanita berbadan dua itu enggan untuk bertemu dengan suaminya.Buktinya dari kejadian itu, Alina terus mengurung diri di kamar dan tak mau keluar, Keenan terpaksa tidur di ruang tamu .

Untungnya kejadian kemarin tak di ketahui oleh mertuanya karena mereka sedang di luar kota.

" Kok tiba tiba pengen makan somay? Tapi maunya di kasih bumbu rujak." Alina jadi ngiler sendiri membayangkan akan seberapa enak nya makanan yang dia idamkan itu.

" Pengen,tapi harus minta ke siapa ya?" Gumamnya lalu beranjak dari rebahan nya.

Membuka pintu, Alina celingak-celinguk mencari keberadaan Keenan, sepertinya Keenan yang bisa diandalkan sekarang.

" Duh,dia di mana ya Kok gak ada? Padahal pengen banget siomay nya."

" Cari apa lo?"

" Allahuakbar! " Alina serasa akan jantungan karena Keenan muncul tiba tiba di belakangnya. Dia cengengesan menatap Keenan yang memandang nya dengan tatapan datar pria itu.

" Hehehe,kamu dari mana aja aku cariin."

" Abis dari kamar mandi, ada apa emang nya? Ada perlu?" Tanya Keenan.

" Duh! Bilang gak ya? Tapi emang pengen banget."

"Hey! Malah bengong,mau apa Lo?"

" Eum,jadi gini... Alin mau banget siomay tapi pake bumbu rujak." Akhirnya Alina mengaku pada Keenan.

" Jadi Lo ngidam?"

Alina mengangguk.

" Yaudah, gue cari lo diem jangan kemana mana." Tak lama Keenan pun mengambil kunci motornya, lalu berlalu pergi dari hadapan Alina.

" Alhamdulillah, akhirnya."

" Jangan lupa , pake kerupuk ya!" Teriak Alina yang mendapatkan 2 jempol dari Keenan.

" Dia ngidam nya yang bener aja sih? Gue harus cari siomay pake bumbu rujak, terus pake kerupuk? Tapi gak papa demi debay debay gue." Batin Keenan lalu menancap gas motornya.



🕊️



Sudah sekitar 20 menitan Keenan mencari cari siomay dengan bumbu rujak dan kerupuk, namun dia belum mendapatkan nya sampai saat ini.

Dia sudah berkeliling dan menanyakan kepada setiap penjual , tapi hasilnya sama tidak ada, malah sejumlah pedagang menertawakan ngidam aneh istrinya. ( Gak aneh sih sebenernya, menurut author mah :)

Karena lelah, Keenan pun menepikan motornya dekat pohon beringin besar . Cuacanya tak terlalu mendukung Keenan untuk melanjutkan pencariannya dalam misi menemukan siomay bumbu rujak itu.

Angin sepoi-sepoi menerpa wajah rupawan nya, ada rasa adem yang Keenan rasakan, dia memejamkan matanya menikmati semilir angin itu.

" Rujak! rujak Di rujakan euy! " Ucap seorang pedagang, Keenan membuka matanya lalu tersenyum saat melihat tukang rujak.

" Pak,Beli!" Teriaknya lalu pedagang itu menghampiri Keenan.

" Mau beli berapa ujang kasep ?" Tanya pedagang itu.

Keenan membatin.

" Si alina nyuruh beli berapa ya? Gue gak tanya itu tadi." Batinnya dengan banyak pertimbangan dia pun lalu memesan 10 porsi rujak nya.

" Eh, pak kan istri saya lagi hamil . Ngidam somay tapi pake bumbu rujak bisa gak? Terus dikasih kerupuk."

Pedagang itu tersenyum.

" Bisa, asal siomay nya ada,saya buatin deh sekaligus sama kerupuk nya."

" Oh... jadi beda beda ya? Saya pikir amang jualan , yaudah bumbu sama rujaknya aja, tapi pisah." ucap Keenan , lalu memberikan beberapa lembar uang merah.

" Kebanyakan." ucap pedagang itu sambil menolak uang Keenan.

" Itung itung shodaqoh pak,ambil aja saya ikhlas."

" Ya udah terimakasih ya den."

" Sama sama."



🐥




" Nih, gue bawain Lo siomay pake bumbu rujak nya, plus kerupuk nya." Ucap Keenan memberikan semua makanan yang Alina pinta.

Mata coklat Alina berbinar-binar, air liurnya serasa menetes melihat makanan yang dia inginkan di kabulkan oleh suaminya.

" Wah! Banyak banget."

Alina mengambil satu piring siomay nya, lalu mengucapkan bismillah terlebih dahulu.Suapan pertama , matanya berbinar-binar lalu memakan lahap siomay bumbu rujak itu, di cocol dengan kerupuk nya membuat makanan itu makin pas di lidah nya.

" Wah, enak banget!" Girangnya.

Keenan tersenyum tipis, melihat istrinya begitu menyukai makanan nya, darahnya berdesir hangat kala melihat senyuman manis Alina yang tercetak jelas di wajah cantiknya.

Jantung Keenan berdegup kencang, dadanya serasa sesak sesaat lalu dia memalingkan wajahnya, tak mau lama lama menatap wajah Alina yang membuat hatinya berdisko.

" Apa mungkin gue udah suka sama dia? Kok cepet banget?"

" Eh, kak kamu mau gak?" Tawar Alina sambil menyodorkan sepotong siomay nya.

" Lo aja yang makan, yaudah gue pergi dulu boleh gak?"

" Ke mana?"

" Ke rumah Clarissa, pacar gue."

Alina menghentikan mengunyah makanannya, matanya menatap ke arah Keenan yang juga sedang menatap dirinya.

" Hmm ya ,pergi aja." Ucap Alina cuek.

" Oke.  thanks atas pengertian lo, oh ya besok kita pindah rumah, gak enak tinggal di rumah mama Ama ayah terus."

Alina hanya mengangguk, dia jadi tak berselera untuk makan kembali.

"Sebenarnya apa sih yang aku harapkan dari kamu kak? Padahal kamu juga gak berharap lebih dari pernikahan ini, tapi kenapaaa aku terlalu berharap?"

Akhirnya Keenan pun pergi dari hadapan Alina menuju rumah Clarissa. Beruntungnya ibu mertua dan papa mertuanya tak ada di rumah itu karena sedang dinas keluar kota.

Sebelum benar benar pergi keena mencium dulu pipi istrinya walaupun singkat namun membuat jantung alina malah berdisko senang.

" Ya Allah, hamba baper!" Ucapnya meleyot sendiri, dengan keadaan yang akan salto.



















Makasih dah baca sampai sejauh ini ya see you
Double up gak nih? 😅 Karena author baik entar double up!!!!!

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang