32🐰🐰🐰

4.1K 101 4
                                    

Typo 😜 tandain!
Jangan lupa vote komen share juga cerita nya ya..

Makasih udah mau baca sampai sejauh sungai nil ini....😇jangan lupa follow akunku.. baca cerita yang lain khususnya si "ONA..!!"

Boleh banget baca cerita ini, sambil dengerin lagu 'dawai' atau ' tak segampang itu '. Lagu sad sad vibes cocok sama cerita ini, tapi gak tau sad apa nggak nih cerita:)












Happy reading all

"Gimana rencananya, aman?" Tanya pemuda itu.

Pemuda yang duduk di kursi itu mengangguk, akhirnya rasa sakit hati dan dendamnya pada keenan dan alina terbalaskan juga.

" Hahaha, fatih Fatih. Tega bener lo, tapi gak papa. si keenan dan si alina memang gak pantes untuk hidup!"  Ucap Abimanyu.

Lihatlah Abimanyu dia menjadi provokator! Meracuni pikiran orang dengan dendam dan cara membalas nya . Fatih pun ikut terkena taktik bodoh sekaligus jebakan nya, pemuda sebaik fatih pun bisa terkena racunnya yang mematikan itu.

" Saya gak perduli keenan mati atau tidak.  yang penting alina jatuh ke tangan saya! Seharusnya alina bahagia dengan saya bukan dengan pemuda bajingan itu!"

Abimanyu kembali tertawa lalu mengangguk. Tak lama datang Clarissa degan angga dan libra di belakangnya.

" Gimana lancar?" Tanya Clarissa.

Abimanyu mengangguk.

" Yes baby! Tapi kenapa lo malah kek berharap gitu sama si keenan hah?! Pake ngakuin itu anaknya segala lagi?! Padahal itu anak gue?!" Abimanyu beralih mencengkram erat rahang Clarissa.

" M-maaf i-itu taktik gue,biar rumah tangga alina dan keenan r-runtuh!" Ucap Clarissa terbata bata.

Abimanyu melepaskan cengkraman nya, pada Clarissa. Rasa muak di dadanya kini makin menggebu gebu di hatinya.
Muak sekali pada Clarissa yang masih mengharapkan keenan padahal dia sudah memiliki istri, bahkan akan memilki anak sekarang.

" Tujuan kita itu sama sama membuat alina dan keenan menderita. Jadi jangan lemah kalian semuanya,ingat! Bisa jadi alina punya taktik dari tampang  polosnya itu." ucap Abimanyu berlalu dari sana.

Fatih mengangguk, lalu menatap pada Clarissa, dia menggelengkan kepalanya dan pergi berlalu dari sana.

.

1 minggu kemudian...

Hari demi hari sudah berlalu, hanya kesedihan yang alina alami, dan juga kesepian.  Alina menatap sendu suaminya yang kini terbaring tak berdaya dengan beberapa alat bantu.

Air matanya selalu lolos saat melihat wajah pucat pasi suaminya, hati alina terkikis andai dia bisa memutarkan waktu, mungkin ini semua tak akan terjadi.

" Astagfirullah,Sadar lin! Ini takdir dari allah!" Ucapnya lalu mengelus sayang kepala keenan.

" Cepat sembuh habibie,ucill ocill pasti kangen sama abinya." Ucapnya lalu pergi dari sana, karena perutnya yang keroncongan ingin di isi.

Setelah Alina pergi dari sana, tak dia sadari jika jari keenan perlahan lahan mulai bergerak dengan pelan. Dia merespon ucapan alina tadi padanya, namun tak ada yang melihatnya.

.

.

" Hah,Kamu gila Alina?! Jika kamu mengundurkan diri dan tidak lagi menjadi bos di perusahaan the Queen A bagaimana nasib perusahaan ini?!" Ucap aliya, menggelengkan kepalanya.

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang