26🐇🐇🐇

5.5K 134 2
                                    


Typo bertebaran !!
Jangan lupa vote komen ya!
No plagiat!! Kalo terinspirasi gak papa...

Stay in my Story 😍

Happy reading all!!





Tak harus jadi matahari bagi bumi untuk membuat hidup Berarti, atau jadi hujan untuk tanah Gersang.cukup tetap sejuk di saat gerah, tersenyum disaat kecewa, memaafkan disaat marah,dan berbuat baik disaat ingin berkata keji

_ustadzah Halimah alaydrus-









.

Pagi yang cerah , keenan dan Alina menyambut hari dengan senyuman manisnya. Pukul 5 pagi, Alina sudah berada di dapur dengan memakai baju sekolah nya.

Dia hanya memasak nasi goreng, beserta beberapa lauk yang Keenan inginkan. Kata suaminya dia ingin di masakan sup ayam untuknya, karena rasa masakan Alina memang membuat orang yang sekali mencicipi langsung jatuh cinta dan ketagihan.

Sama halnya dengan Keenan, masakan istrinya memang tak ada yang bisa memandangi termasuk dengan chef chef terkenal dan hebat sekalipun.

"Habibati, Lagi masak apa Hem? Cantikku."
Ucap Keenan dari belakang, memeluk tubuh nya dengan posesif sekaligus mengelus perut buncitnya yang sekarang memasuki bulan ke lima.

Tapi walaupun begitu, Alina selalu memakai baju sekolah yang besar ataupun kedodoran karena takut orang lain tahu jika dirinya sedang hamil.

" Aku lagi masak nasi goreng habibie,sup nya ada di meja makan. Kalo mau ambil ya pake mangkuk kecilnya di rak piring." Balas Alina cekatan mengambil ini dan itu untuk menambah rasa yang enak pada nasi goreng nya.

" Iya , Aku juga mau bawa bekel tapi masakan kamu, boleh ya?" Keenan mendusel-duselkan  hidungnya pada ceruk leher Alina membuat istrinya sedikit merasa geli.

" I-iya boleh." Balas Alina cepat.

" Kamu wangi banget sih by , Kayak debay wanginya."

" iya kah?" Tanya alina.

Keenan mengangguk, melepaskan pelukannya lalu duduk di kursi nya bersebelahan dengan Alina. Nasi gorengnya sudah siap dan juga sayur sup nya sudah jadi, Alina mengambilkan nasi goreng nya untuk Keenan dan dirinya.

Dengan sup di wadah kecil, lalu mengambil kotak bekal berwarna pink dengan sendok dan garpu yang di padukan dengan warna senada.

" Ih, kok wadah bekalnya pink sih?" Decak Keenan , bisa bisa dia dijadikan bahan ejekan oleh teman temannya.

" Hemm, Emang kenapa? Gak papa kan kak? "

" Loh, gimana sih sayang? Aku kan cowo sayang. Masa iya aku pake wadah yang warna pink sih?"

Alina mencebikkan bibirnya 5 cm.

" Ish,Gapapa tau! Kamu pake shampo Sunsilk hijab aku aja aku gak komen! Masa cuman pake kotak bekal warna pink aja kamu ngomen sih?!" Kesal Alina berlalu dari hadapan Keenan.

" Bukan gitu sayang, kan gue pake sampo lo kan sampo gue habis." Balas nya namun tak di dengarkan oleh alina.

Keenan menggelengkan kepalanya, salah lagi salah lagi. Memang ya punya istri marahan di tambah lagi hamil karena hormonnya, membuat Alina tambah makin sensitif dan mudah marah padanya.

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang