39 🐥

3.6K 105 19
                                    

Dah ngerjain pr belum we? Whehehe Selamat membaca cerita ini ikuti alur nya ya..Makasih untuk 31k nya dan 1k vote nya juga, whehe maa syaa Allah Seneng banget!






~Happy reading ~








Tring!


Bel pulang sudah berbunyi, alina segera membereskan buku bukunya. Matanya terlihat sedikit bengkak karena habis menangis tadi.

Dia masih tak bisa berpikir dengan kejadian tadi pagi, fatih begitu lancang kepadanya. Walaupun dia tak melakukan tindakan kriminal apapun padanya tapi dengan tidak sopannya dia berusaha dan hampir melec*hkan alina, hingga trauma yang sudah Alina lupakan terasa terulang kembali.

Setelah memastikan bukunya sudah masuk semuanya, wanita itu segera pergi dari kelasnya. Firasatnya sudah tak enak, takut fatih datang lagi kepadanya.

Saat alin sudah sampai koridor sekolah, tiba tiba tangannya di seret paksa entah oleh siapa, alina tak mengenali orang itu, karena di tutupi oleh masker, pakaiannya serba hitam dari atas sampai bawah.

" Lepasin alin!" Ucapnya berusaha memberontak, namun orang itu malah semakin menyeret alina, sampai..

Bluk!

Alina di jatuhkan secara sengaja oleh orang itu, dia memegangi perutnya dan bersyukur perutnya tak apa apa, namun alina sedikit kesakitan karena cukup kuat dia di jatuhkan.

" Sebenarnya ada apa sih?" Gumam alina.

Dekat gudang sekolah? Ada apa? Sebenarnya ada apa ini? Apa yang terjadi?

" Suprise!" Ucap Clarissa tertawa mengejek, lalu di belakangnya terdapat seorang pria tinggi dan tegap yang sangat alina rindukan.

" Habibie?" Ucap alina tersenyum di balik cadarnya, bahkan dia sampai menitikkan air mata haru, melihat keenan sudah siuman tapi pria itu seperti tak perduli terhadap nya.

Dengan kekuatannya, alina berdiri memeluk keenan dengan erat dia sungguh rindu dengan pria yang di peluknya ini.

" Habibie? Kapan kamu bangun? Kok gak beritahu? Kok gak nyamperin aku?" Keenan hanya diam tak bergeming, lalu keenan melepas paksa alina dari pelukannya dengan mendorong sedikit kencang  tubuhnya sampai sedikit terhuyung, membuat alina sedikit keheranan.

" Lho kenapa?" Ucap alina, menatap keenan.

" Dasar jalang!" Desis keenan menatap tajam alina.

" M-maksud kamu apa?Ada apa?"

" Jalang! Jalang! Dasar pembohong! lo pikir gue pria bodoh gitu hah?! Gue gak sebodoh itu! Alina Humairah akila!" Ucap keenan dengan penuh penekanan.

Sementara alina hanya diam, tak mengerti dengan situasi sekarang. Dia tak tahu harus bersikap bagaimana.

" Jadi anak yang lo kandung itu anak siapa hah?! Pria yang mana alina?! Pria yang mana? Berapa lo di bayar semalam hah?! Berapa?! Berapa kali lo di sentuh sama om om alina?! Berapa?!" Ucap keenan menaikkan suaranya Sampai urat lehernya terlihat jelas.

Plak!

" Demi Allah! Aku bukan wanita murahan seperti itu!" Ucapnya menatap tak percaya suaminya.

" Ini anakmu keenan! Ini anakmu! Harus kuulang kembali?! Ini anak mu!" Ucapnya kembali, air matanya lolos begitu saja.

Tak lama, di belakangnya muncul fatih berhenti dan berdiri di hadapan Alina, dia menangkup wajah alina.

My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang