1

50.4K 760 101
                                    

Uyyy! Ini cerita baru akuuu

Dan singkat saja dan jangan bertele tele. Jadi skip skip!

Selamat membaca para kaum rebahan, semangat membacanya. Jangan keseringan membaca sambil tiduran yahh. Kajshss eakk, gass!

01. Mazaya

Seperti biasa, Zaya sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah. Dia berlari secepat mungkin untuk menuruni tangga sambil menggendong tasnya yang cukup berat karena di dalamnya terdapat banyak buku dan peralatan sekolah lainnya.

"Tante, Zaya pamit ke sekolah dulu yah soalnya Zaya udah telat," ucap Zaya lalu menyodorkan tangannya di depan seorang wanita paruh baya yang ia sebut tante.

Liona-tante Zaya menatapnya sekilas kemudian mengangguk lalu kembali dengan aktivitasnya tanpa membalas uluran tangan Zaya. Zaya kembali menarik tangannya dan hanya bisa tersenyum simpul karena sudah terbiasa dengan sikap dingin tante-nya.

Liona adalah tante Zaya sekaligus saudara dari Ibu Zaya yang telah lama meninggal. Ibu Zaya meninggal setelah kelahiran Zaya. Maka dari itu Liona pun berinsiatif menjaga dan melindungi Zaya sesuai apa yang di pesankan Mamanya Zaya setelah benar benar pergi meninggalkan dunia. Sedangkan ayah Zaya, ayahnya tidak bernasib seperti ibunya tapi ayahnya pergi meninggalkannya, dimana di hari kematian sang ibu dan kelahiran sang anak, ayahnya tiba tiba menghilang tanpa kabar bak di telan bumi.

Liona memiliki suami bernama Agrahas, pemimpin perusahaan yang terkenal di seluruh kota Jakarta. Kedua pasutri ini memiliki tugas yaitu menjaga dan menampung keponakannya setelah di tinggal kedua orang tuanya.

Setelah berpamitan dengan Liona, Zaya pun keluar menuju garasi rumahnya. Dengan cepat ia berlari keluar untuk mencari taxi atau bus yang lewat.

Gadis cantik nan imut itu mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda. Kulitnya yang putih, hidung sedikit mancung, mata yang lentik, memiliki bola mata berwarna coklat, senyum manis dan pipinya chubby. Zaya itu gadis cantik walaupun agak sedikit pendek tapi gadis itu sangat terlihat imut dan lucu. Senyumannya terus terpatri di wajah cantiknya sepanjang ia menaiki bus menuju sekolah.

"PAK!" teriakan itu berasal dari Zaya yang baru saja sampai di depan gerbang sekolah SMA VAKENZO. Saat ia sudah tiba pagar tersebut telah di tutup oleh pak Marko-satpam SMA VAKENZO.

"Eh, neng Zaya. Ada apa yah?" tanya pak Marko.

"Yahh pak malah nanya, bukain dong. Soalnya Zaya udah mau masuk kelas," Zaya memasang wajah memelas di depan pak Marko.

"Tapi, neng Zaya udah telat, nih lihat udah jam 7:50 loh masa neneng di biarin masuk kan nanti saya yang di marahin sama guru lain."

"Tapi pak__"

"Nggak neng, nanti kalau kepala sekolah tahu nanti saya yang di pecat."

"Kalau bapak di pecat, yaudah kerja di rumah saya aja. Pokoknya gajinya lebih gede dari pada gaji bapak di sini," ucap Zaya dengan alis yang di naik turunkan menggoda pak Marko agar bisa membuka pagar itu.

Pak Marko sempat tertohok mendengar ucapan Zaya. Tidak tahukah Zaya betapa susahnya pak Marko mendapatkan pekerjaan ini. Saat mendengar ucapan Zaya, pak Marko seketika devaju dengan kejadian 5 tahun yang lalu di mana ia memohon agar ia bisa di jadikan satpam di sekolah ini karena tak dapat menemukan pekerjaan sama sekali.

ZAZIGAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang