6

12.6K 269 98
                                    

Sepulang sekolah, Mazaya tidak langsung pulang ke rumah melainkan ia pergi ke Gramedia untuk membeli sesuatu. Ya apalagi kalau bukan buku.

Setiap berjalan melewati lorong-lorong, Zaya tak hentinya berdecak kagum melihat buku-buku yang terpajang di rak-rak tersebut. Apalagi saat melihat isinya yang begitu indah dan tersusun rapi. Mengapa rasanya sangat nyaman jika berada di sini?

Woi babu!

Tiba tiba suara Zigar kembali terngiang di kepalanya. Tadi, sepulang sekolah, Zigar dengan seenaknya memanggilnya 'babu' di depan orang orang. Parahnya lagi, Zigar menarik tasnya kemudian menyuruh Zaya untuk meminta maaf kepada Moza. Ngeselin banget kan?!

"Cih, dasar gila!" decaknya kemudian melanjutkan pencaharian buku yang ingin ia beli.

Setelah mendapatkan dan membayar buku tersebut, Zaya segera keluar dari sana dan secepatnya mencari taxi. Melihat langit yang mendung membuatnya sedikit panik.

"Aduhh, gue mohon jangan hujan dulu dong. Gue belum dapat taxi," gumamnya sembari berlari dengan kedua tangan yang memeluk bukunya.

Tes tes

Hujan rintik-rintik mulai turun, Zaya berdecak sebal pasalnya taxi belum ada yang lewat. Lama menunggu taxi lewat, Zaya berinsiatif memesan taxi online.

Sembari menunggu, Zaya sempatkan untuk membaca novelnya dengan tenang. Tak tunggu lama, taxi yang Zaya pesan sudah datang.

"Mba Zaya?"

Zaya mengangguk sembari tersenyum manis. Baru saja hendak melangkah, langkahnya harus terhenti saat melihat seorang gadis tiba tiba datang menghadangnya.

"Nad?"

"Ini taxi pesanan lo?" tanya gadis itu yang di ketahui bernama Nadila, sepupu Zaya.

"Iya, kenapa emang?"

"Lo cari angkot atau taxi lain aja yah, soalnya gue buru buru. Tante Liona nelfon gue katanya mau ngajak gue belanja. Gue takutnya telat," ucap Nadila panjang lebar.

Zaya mendelik tak suka. "Nggak. Ini gue yang pesan, lo seenaknya aja ngambil taxi online gue."

"Za, lo mau gue aduin lo ke Tante Liona dan lo di marahin lagi. Please deh Za, gue buru buru. Lo gak usah ngeyel, nurut aja bisa?"

Tanpa menunggu balasan dari sepupunya, Nadila segera menaiki taxi itu kemudian menutup pintu mobil rapat rapat.

"Nad! Nadila! Gila lo yah, gue yang pesan lo yang ngambil. Ini mau hujan Nad!" teriaknya tapi sayang, Nadila tak mau mendengarnya dan beberapa detik kemudian mobil pun melaju pergi meninggalkannya.

"Mba, ini yang pesan namanya Mazaya?" tanya sopir itu sopan.

Nadila menatap sopir itu dengan sinis. "Nama gue Nadila! Jangan panggil gue Zaya!" jawabnya sewot.

"Hah? Tapi yang pesan di sini, Maza__"

"Bacot pak! Bapak gak usah banyak nanya atau gak saya gak mau bayar bapak!"

Sopir itu langsung kicep dan tidak bertanya lagi. Heran sih, yang pesan namanya Mazaya tapi kenapa yang naik namanya Nadila. Aneh.

ZAZIGAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang