26

9.4K 208 2
                                    

Kringgggggg!

Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid berlarian keluar kelas karena tak sabar untuk pulang kerumah. Begitulah sebagian murid yang sangat senang jika waktunya sudah jam pulang.

"Yon."

Yona yang tengah mengoles bibirnya menggunakan lipstik hanya berdeham menjawab panggilan Zaya.

"Lo gak suka sama Galuh?"

"Kenapa nanya gitu?"

"Yah gue cuma nanya. Gue enek banget tau gak lihat kalian cuma sebatas hts, padahal kalian itu saling suka. Kenapa gak pacaran aja?"

Yona berdecak kesal. "Males. Gue ogah pacar-pacaran. Gue mau hidup tenang tanpa adanya masalah dan aturan sana sini. Kalau bisa, setelah lulus gue langsung nikah aja. Right?"

"Oh."

"Oh doang?! Gue udah bicara panjang lebar lo jawab oh doang?"

Zaya menyengir kuda lalu mengangkat dua jarinya berbentuk piece. "Sorry pren. Gue lagi sibuk main hp tadi."

"BAJHENGAN!"

Keduanya pun kembali diam. Masing-masing dengan kegiatan sendiri. Zaya yang sedang bermain ponsel dan Yona yang tengah berfoto.

"Zaya."

Mendengar namanya di panggil, Zaya menoleh dan saat itu juga matanya berubah sinis. Moodnya tiba-tiba rusak melihat wajah yang sejak tadi ingin ia hindari.

"Balik sama gue."

"Gak mau! Lo jahat. Lo juga cowok brengsek, cowok tolol maunya berduaan sama mantannya di depan wc!"

Yona melototkan matanya. Jadi, Zigar habis berduaan dengan Moza? Pantas saja mood Zaya hancur.

"Lo salah paham."

"Bacot! Gue gak mau denger alasan dari buaya!"

Zigar menghela nafas gusar. Ia genggam kedua tangan Zaya dan berusaha membuat gadis itu menatapnya. "Cemburu, hmm?"

Mendengar pertanyaan Zigar membuat Zaya salah tingkah dan gugup. "Nggak! Gu-gue gak cemburu. Gak usah geer deh."

"Trus kenapa marah-marah gue deket sama Moza?"

"Ya, itu karena...anu, mmm...."

"Cemburu. Gue tau."

Mata Zaya melotot. "Nggak! Gue gak cemburu! Sana pergi, gue gak mau ketemu sama lo."

Zigar tersenyum miring lalu menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari-jarinya. "Yaudah, gue mau ketemu Moza."

Saat Zigar berjalan pergi dari sana, Zaya terlihat was-was. Jujur saja. Dia cemburu tapi gengsinya setinggi langit untuk mengungkapkan rasa kecemburuannya.

"Za, nanti Zigar di rebut sama Moza tau rasa lo! Cepet gih, kejar tuh cowok lo."

Zaya segera mengangguk. Dia harus membuang gengsinya demi menghalangi Zigar bertemu dengan Moza, si keju bau tai.

"ZIGAR, AWAS AJA LO, YAH! GUE POTONG-POTONG BADAN LO KALAU BERANI."

Melihat Zaya yang berteriak membentak dirinya membuat Zigar tertawa kecil. Ingin sekali ia mengarungi Zaya dan mengurungnya sepanjang malam di kamar. Aghhh, sangat lucu!

"Yaudah, pulang nanti cuddle bareng."

"GILAAA!"

••••

"Sayang, peluk...."

"Sayang puk puk gue."

"Sayang gue mau cuddle."

ZAZIGAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang