Ohayooo! Maaf aku baru nongol soalnya selama ini aku kerja. Kerjaan aku agak ribet dan sulit untuk berbagi waktu😭😭
Sumpah! Aku kaget banget pas lihat nontivikasi wattpad aku banyak banget dan setelah aku cek cerita ZaZigar, KAGET BANGET soalnya yang lihat udah banyak banget, huaaaaaa. Terhura choco inii
Makasih yah, rides²ku. Maafkan aku juga tidak menepati janji. Lofyuuuuu💋💋
•••
"DASAR ANAK KURANG AJAR! HARGA VAS INI LEBIH MAHAL DARI PADA HARGA DIRI KAMU, ANAK SIALAN!"
"Maaf, Tante. Zaya gak sengaja. Tadi, Zaya kejar Nadila pas Nadila ambil hp aku."
"Alasan! Kamu itu memang ceroboh!"
Melihat amukan Liona diam-diam Nadila tersenyum kemenangan sambil bersedikap dada dan bersandar di tembok. Rasanya sangat senang melihat Zaya di bentak dan di marahi oleh Liona. Dari dulu sampai sekarang ia memang tidak pernah menyukai keberadaan Zaya. Menurutnya keberadaan Zaya adalah sial bagi dirinya.
"Tante, hukum aja dia. Ini vasnya mahal lho, bukannya Tante beli di eropa, yah?"
Liona menghela nafas panjang sambil memijit kepalanya yang pusing. Jari telunjuknya mengarah ke arah pintu keluar rumah sambil menatap tajam Zaya. Melihat hal itu, Zaya menggeleng keras lalu memohon.
"Gak mau, Tan! Zaya gak mau di usir."
"Kalau gak mau saya usir, malam ini kamu tidur di luar. Saya tidak bisa melihat muka kamu. Saya muak. Pergi sekarang atau saya menyuruhmu benar-benar pergi dari rumah ini."
Mendengar perkataan Liona, Zaya hanya pasrah saja keluar dari rumah. Matanya menelisik seluruh sudut rumah dengan tatapan kosong.
Selama hidup di rumah ini, dia tidak pernah merasa nyaman dan bahagia. Hidupnya sengsara bahkan ia sulit mencari kebahagiaan di rumah ini. Itu semua karena ada satu iblis berkedok manusia di rumah ini yang selalu menggoda paman dan tantenya bahwa dia terus melakukan kesalahan. Sialan emang!
Berjalan menuju jalan sepi, Zaya hanya bisa menunduk seraya memeluk tubuhnya yang begitu dingin. Hawa malam ini sangat dingin dan tidak cocok untuk dirinya yang hanya mengenakan baju tidur tipis bermotif bulan dan bintang berwarna biru malam.
Ingin menangis tapi ia tidak bisa karena takut jika ada yang mendengarnya dan malah ia di kira kuntilanak.
"Jahat...."
Hanya satu kata itu yang bisa ia keluarkan dari mulutnya. Dia juga cape menangis dan cape mengeluh juga. Dia sendiri malu kepada tuhan yang selalu saja mengeluh dengan masalah yang ia alami.
Saat di pertengahan jalan, Zaya tak sengaja melihat ada seekor kucing orange sedang tiduran di pinggir jalan. Dia pun berjongkok dan mengusap-usap kepala kucing itu.
"Hai, kamu sendiri aja? Wah, kita sama. Aku juga jadi gelandangan dalam semalam nih, hehe."
Selain suka coklat, buku novel, maraton drakor, nonton anime, Zaya juga suka kucing. Menurutnya hewan paling lucu dan menyenangkan adalah kucing.
"Kamu lapar, yah? Aku juga lapar. Tadi pagi aku gak sarapan trus di kantin juga gak makan soalnya lupa bawa uang."
Saat hendak bersandar dan menjadikan tangannya penopang tubuh, tiba-tiba ia menjerit kesakitan saat merasakan ada sebuah tusukan mendarat di telapak tangannya. Sampai-sampai kucing orange tadi kabur karena mendengar pekikannya.
"Awwww!" Ternyata saat hendak mendaratkan tangannya di rumput, sialnya telapak tangannya malah tertusuk paku yang tertancap di sana. Sangat sakit, apalagi ada banyak darah keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAZIGAR [TAMAT]
Teen Fictionlaki-laki dingin,kejam,nakal berubah posesif,obsesi,bucin abble saat bertemu dengan seorang gadis bar-bar yaitu Mazaya. Zigar menarik pinggang Zaya dengan kasar. "Gue udah bilang sebelumnya, Zaya. Dunia gue itu gak ada pintu keluarnya. Sekali lo mas...