44

8.3K 265 35
                                    

"Jadi ceritain gue, gimana bisa ingatan lo kembali?"

"Males."

Zaya berdecak sebal seraya memukul keras lengan Zigar. "Jelasin gak! Gue badmood nih."

Menghela nafas pasrah, Zigar menjawab. "Y-ya gue ingat, pas abis cium bibir lo. Tiba-tiba aja, ingatan gue kembali."

Zaya melongo mendengarnya. Astaga hanya sebuah ciuman bisa mengembalikan ingatan seseorang? Ini sungguh gila.

"Kok bisa?!"

"Gak tau."

"Ih, kocak banget. Masa iya, abis cium gue lo langsung ingat semuanya?"

"Ya karena bibir lo itu buat gue candu, sayang. Gak tau kenapa, mungkin ini keajaiban."

"Akh! Bisa gak sih stop buat gue baper?!"

"Dan lo bisa turunin nada suara lo? Sampe telinga gue sakit nih."

Zaya kembali diam dengan bibir yang cemberut kesal membuat Zigar gagal fokus.

"Agh! Gue kangen sama bibir lo, Ayaaa. Boleh cicip?"

"Cicip cicip! Boro-boro lo cicip, lo pasti cium ugal-ugalan sampe gue sesak nafas."

Zigar menyengir kuda lalu mengangkat tubuh ringan Zaya naik ke atas pangkuannya. "Jangan banyak goyang nanti jodi bangun."

Zaya menunduk turun sambil tersenyum miring. "Baperan banget."

"Hah? L-lo...."

"Jodi itu anu lo 'kan?" Gadis itu tersenyum menyebalkan membuat Zigar mengumpat dalam hati. Sial! Kenapa pacarnya jadi seperti ini?

Tak mau tunggu lama, Zigar segera merengkuh tubuh itu kemudian mengecup lembut bibir Zaya. Zaya yang terbawa suasana pun melingkarkan kedua tangannya di leher Zigar. Sesekali mengeluarkan suara menyebalkan dari mulutnya saat Zigar mulai bermain kasar.

Sebuah tangan masuk ke dalam baju yang ia kenakan membuatnya membelalakkan kedua matanya. "No!"

"Remes dikit boleh...."

Plak!

"Jodi lo gue remes sampe penyet mau?!"

"Mau sayang. Yang ada gue keenakan."

"Otak lo tambah mesummmm!"

Padahal baru beberapa detik mereka mesra-mesraan eh sekarang malah berperang lagi. Mau heran tapi ini dua manusia anu...

Zigar tertawa renyah lalu mencium kembali bibir Zaya. Kali ini, lidahnya bermain di dalam sembari sesekali menggigit bibir bawah Zaya yang membuatnya candu.

Bibir ranum seksinya itu turun menuju leher jenjang putih Zaya lalu memberikan tanda kepemilikan disana. Rambutnya juga acak-acakan karena ulah Zaya yang kesal kepadanya.

"Zigarhhh!"

"Jangan desah, sayangh. Gue gak kuat. Imam gue lemah."

"Kalau gak kuat jangan kayak gini dong!" Zaya melepaskan ciuman mereka lalu turun dari pangkuan Zigar membuat lelaki itu menatapnya protes.

"Padahal gue belum puas, sayang!"

Mendengar Zigar terus protes membuat Zaya kesal dan langsung melemparkan sebuah bantal sofa ke arah cowok itu.

"Diam deh!" Zaya duduk tenang kembali. "Jadi Moza gimana?"

Mendengar nama wanita itu membuat Zigar berdecak sebal. "Udah gue bunuh."

"Hah?!"

"Hmm."

"Ma-maksud lo, lo udah bunuh Moza?"

ZAZIGAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang