43

8.1K 255 9
                                    

Yohohohoho! Aku muncul lagi.

Selamat baca sengkoh!

Tapi aku kepo nih. Nilai kalian sama cerita ini
>Jelek banget!
>Sangat jelek!
>Gak ada bagus-bagusnya!
>Gk asik
Di jawabbbbbbbbbbbb!😏

••••

Suasana di pasar malam yang di adakan di tengah kota jakarta begitu ramai pengunjung. Beberapa penjual berbaris di pinggir dan tengah lapangan dan jangan lupa ada wahana yang senantiasa meriahkan suasana di tempat itu.

Suara teriakan anak remaja dan anak-anak kecil yang sedang menaiki wahana berbentuk kapal membuat seorang gadis yang tengah mengenakan celana jeans dan baju kaos di lapisi jaket berbahan wol berdecak sebal. Pasalnya ia sangat membenci tempat ramai seperti ini. Sungguh membosankan.

Tapi apa boleh buat. Ini demi sebuah traktiran dari Gara.

"Woi! Sini!"

Teriakan Gara membuat Zaya lagi-lagi berdecak sebal. Dia baru sadar, ternyata di ujung lapangan ada sebuah taman di sana. Tak lupa ada beberapa hiasan lampu menambah kesan indah di taman tersebut. Jangan lupa juga, beberapa macam bunga membuat siapapun nyaman berada di sana.

Tapi tunggu? Kenapa taman ini begitu sepi? Bukankah taman itu harusnya terisi banyak orang? Tapi kenapa hanya ada Gara disana.

"Ini kenapa gue di ajak kesini sih?! Bukannya lo bilang kita mau nongkrong di cafe?"

"Gak asik kalau disitu mah. Gue juga males ke cafe mulu."

Zaya memandang Gara sinis membuat cowok itu tertawa lucu. Lelaki itu menduduki bokongnya di kursi taman lalu menarik tangan Zaya untuk ikut duduk. Lelaki itu menghela nafas panjang lalu membuangnya.

Zaya sampai harus di buat bingung melihat tingkah Gara. Mata sayu itu seperti memancarkan rasa lelah.

"Jadi... lo ngajak gue kesini mau ngomong apa?"

"Bukannya gue udah bilang, gue ngajak lo kesini biar gak kesepian dan biar gak sedih mulu." Jelasnya. "Muka lo jelek tiap hari pasang muka sedih mulu."

"Ishhh! Ngeselin! Pokoknya gue mau balik."

"Serius? Padahal gue udah siap traktirin lo novel lho."

Kedua mata Zaya berbinar. "Gak jadi! Ayo."

Tak berselang lama, lampu-lampu di sekitar taman tiba-tiba mati. Zaya terkejut pasalnya ia tak melihat Gara lagi di depannya. Saat hendak berlari dia malah terjatuh karena tak sengaja menginjak batu besar yang kebetulan ada di sana.

Desisan kecil keluar dari mulutnya. Dalam hati, Zaya mengumpat dan menyumpah serapahi Gara karena telah membohonginya.

"Sialan lo, Gara! Awas aja Yanto, Yanti gue geprek."

Setelah dia berdiri kembali, Zaya mengedarkan pandangannya ke sekitar tempat tersebut. Bukan hanya taman ini, pasar malam yang tadi meriah kini sepi dan sunyi. Semua orang juga tak ada disana. Hanya ada dagangan orang-orang tapi penjualnya pun tidak ada.

Ada apa ini? Apakah dirinya halusinasi? Tapi apa iya?

Dadanya berdegup cepat merasakan atmosfer benar-benar panas dan menegangkan. Tapi di tengah ketakutannya, keningnya mengerut saat muncul lampu kecil yang menyala di ujung sana. Ada seseorang berjalan santai ke arahnya tapi Zaya tidak bisa melihat jelas siapa orang itu.

"S-siapa lo?!"

Zaya mengambil langkah mundur sambil menatap manusia yang menakut nakuti nya sekarang. "Gar. Gue lagi gak mau bercanda. Jangan gila!"

ZAZIGAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang