8

11.2K 254 47
                                    

"Guy?!"

Zaya meneguk salivanya susah saat kedua laki-laki itu berucap secara bersamaan. Pikirannya semakin menjadi-jadi dan terus memikirkan hal kotor.

"Lo berdua pacaran, yah? Bisa bisanya kalian ngelakuin ini di area sekolah. Mau di sidang kalian, hah?" dumelnya yang belum tahu kebenaran. Ia tak henti melemparkan tatapan horor ke arah dua lelaki di depannya.

Zigar, cowok itu memijat kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing apalagi saat mendengar tuduhan gadis di depannya sekarang. Mana ada, cowok sejantan dia bisa suka sama cowok apalagi modelan Delon.

"Mau mati lo?!" bentak Delon, laki laki yang di hajar oleh Zigar tadi.

"Lo yang mau mati?! Bisa bisanya ngelakuin hal yang nggak-nggak di sini."

"Lo gak tau apa-apa gak usah nuduh nuduh, bangsat! Ngapain juga gue suka sama cowok apalagi cowok kayak dia!" protesnya yang tak terima dirinya di tuduh pacaran dengan Zigar. Gadis ini berhasil membuat harga dirinya down.

"Apa?"

Delon tidak berucap lagi selain pergi dari sana dari pada harus berlama-lama di sini bersama adek kelasnya yang terus mencari masalah dengannya.

Zigar menatap Zaya dari atas sampai bawah lalu menggeram kesal. Dia lagi dia lagi, kenapa Zaya sangat senang mencari masalah dengannya.

"Sini lo," Zigar hendak menarik tangannya tapi Zaya lebih dulu menyentak.

Zaya menunjuk wajahnya sambil menatapnya curiga. "Jujur sama gue. Lo berdua tadi ngapain?"

Zigar melepas cengkramannya lalu menghela nafas gusar. Dia harus extra sabar jika berurusan dengan Zaya.

"Gue gak ngapa ngapain."

"Boong! Tadi gue lihat lo nindihin dia di bawah pohon. Gilaaaa!!!" Zaya semakin gila menuduhnya. "Zi, gue tau cewek lo itu gak cantik gak bahenoy, tapi lo gak usah juga kali selingkuh sama cowok. Apalagi sama kak Delon, orang yang pernah sekarat gara-gara lo dulu."

Zigar rasanya ingin melempar saja gadis itu saat itu juga karena terus terusan menuduhnya yang tidak tidak.

"Fix, lo emang gak waras, Zi. Lo udah bener bener sinting."

"Za..."

"Apa? Mau nge_"

"Gue hukum lo kalau ngelunjak," ancamnya membuat Zaya terdiam seketika.

Zaya mengerucutkan bibirnya sambil menatap Zigar sinis. Zaya paling tidak suka jika ada yang menyela ucapannya.

"Ngapain lo di sini?"

"Kepo banget lo."

"Gue nanya ya jawab mau gue__"

"Iya iya! Gue di keluarin di kelas soalnya gue gak ngerjain tugas," jawabnya kesal.

"Makanya jangan bego."

"Gue gak bego. Lo aja tuh yang bego!"

Tuk

Zigar menyentil dahinya membuat gadis itu meringis kesakitan. Akhir akhir ini, Zigar memang gemar menyentil dahinya, entah kenapa, Zaya juga tidak tahu.

"Lama-lama dahi gue benjol gara-gara lo!"

Zigar memutar bola matanya jengah kemudian memasukkan kedua tangannya di saku celana. "Gak usah bandel. Jangan ngebantah sama ucapan gue, atau lo tau akibatnya."

••••

Drtttt

Seorang gadis yang sedang memakai piyama berwarna biru tersentak saat ponselnya berdering tepat di samping telinganya. Dengan rasa malas, gadis itu mengangkat telepon tersebut.

ZAZIGAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang