45

4.2K 148 0
                                    

Hai! Maaf, Choco baru muncul soalnya kuota Choco abis, huaaaa. Ini up cuma modal hotspot. Maaf yah seng kalau kalian nunggu lama😭

Maaf juga kalau part ini gak sesuai ekspektasi kalian soalnya aku gak peduli hahahahahahahahaha. Berjanda💋💋💋

SELAMAT BACA SENG!

••••

Tak terasa waktu begitu cepat. Suara bayi lucu menggema ke seluruh ruangan dan di sekitar lorong rumah sakit. Tak ada wajah bahagia hanya wajah datar yang orang-orang perlihatkan. Mendengar jeritan seorang wanita yang tengah berjuang mengeluarkan sang buah hati dari perutnya agar melihat betapa kejamnya dunia.

Helaan nafas panjang keluar dari mulut sang ibu saat melihat anak mungil yang sialnya mirip sekali dengan wajah laki-laki sialan itu. Kenapa wajah itu mirip sekali dengan wajah anaknya?!

"Ini Bu. Anaknya sudah di bersihkan."

"Anu Bu.... ini ayah dari anak ini mana, yah? Soalnya anak ibu mau di adzanin."

"Udah meninggal." Jawab Moza datar.

"Jadi siapa yang adzanin anak ibu?"

"Gak usah."

Dokter itu saling menatap dengan dua suster yang juga terlihat kebingungan.

"Tapi ini harus---"

"Biar gue."

Kedua mata Moza melotot sempurna saat melihat seseorang datang tanpa di undang dan menawarkan diri agar bisa mengadzani anaknya.

"Tapi, apakah anda bi--"

"Penampilan gue emang berandal tapi gak mungkin gue gak pintar adzan."

Lelaki itu mengangkat tubuh bayi mungil itu lalu mulai mengeluarkan lantunan adzan dari mulutnya. Diam-diam, Moza menitikkan air mata kemudian membuang muka. Jujur, hatinya sakit melihat manusia di depannya.

Kian beberapa menit, lelaki itu telah menyelesaikan tugasnya. Bayi di gendongannya ia turunkan kembali dan menidurkannya di dekat Moza.

"Selamat atas kelahiran anak lo."

"Berengsek."

Kekehan kecil keluar dari mulutnya. "Niat gue udah baik masa iya gue di katain brengsek."

Moza memandang wajah cowok itu tajam. "Lo emang berengsek. Gak ada bedanya sama iblis berkedok manusia! Gak punya hati. Enyah lo!"

"Setelah lo tau gue hamil, lo seenaknya ninggalin gue gitu aja. Padahal gue harapin lo tanggung jawab tapi nyatanya lo gak kalah jauh sama laki-laki sialan lainnya!"

"Pergi." Moza menoleh ke arah lain. "Gue harap setelah ini lo gak muncul lagi, Kak Delon. Gue bener-bener kecewa sama lo. Gue bisa rawat anak gue sendiri. Dan jangan pernah anggap anak yang udah gue perjuangin mati-matian, anak lo. Dia bukan anak lo."

Delon, lelaki yang Moza benci selama ini hanya diam. Tapi matanya terus menatap ke arah bayi yang berada di atas dada Moza.

"Tapi gue juga punya hak. Gue bakalan berusaha rebut anak gue dan jadiin dia penerus gue. Paham, sayang?"

Ctas!

Darah segar mengalir di pipinya saat Moza dengan amarahnya menggoreskan pulpen tajam yang semulanya berada di saku sang dokter.

"Pergi setan! Lo dokter, suruh dia pergi! Lo mau buat gue gila?!"

Walaupun dalam keadaan heran, panik sekaligus khawatir, dokter itu langsung menyeret Delon keluar dari ruangan. Bersamaan itu dua suster mencoba menenangkan Moza yang terlihat stres.

ZAZIGAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang