Kringggg
"Pulanggg!" semuanya berseru saat mendengar bell pulang berbunyi. Wajah yang tadinya kusut tidak bersemangat seketika cerah mendengar suara nyaring tersebut. Semuanya berhamburan keluar kelas dan berjalan beriringan sembari berbincang ringan. Seketika parkiran di penuhi oleh murid murid yang baru saja keluar dari gedung.
"Ebewwww, akhirnya yang gue tunggu tunggu akhirnya bunyi juga," heboh Gara sembari tersenyum manis. Sesekali lelaki itu melemparkan kiss bye kepada murid perempuan yang lewat. Biasa, buaya.
"Lo kayak gak niat sekolah deh, Gar. Setiap hari ngeluh terus kalau belajar di kelas. Mending lo berhenti sekolah ajalah trus nikah sama mba Nuna," kata Ikram sembari geleng geleng kepala. Mba Nuna yang ia maksud adalah, janda yang memiliki anak dua dan kebetulan bertetangga dengannya.
Gara mendelik. "Emang lo rela gue berhenti sekolah? Nanti lo gak punya partner playboy lagi, Ram."
"Lo buaya gue kagak!"
"Yaiya, kan lo suka sama cewek cantik, bahenoy tapi bukan milik lo hahahah," ledek Gara di balas tatapan tajam oleh Ikram.
"Udah udah, gak usah berantem lo upin ipin. Ntar kita join lagi nih, jadi harus semangat," ucap Regan setelah meleraikan mereka berdua.
"Wahhh! Tos dulu bro Zintar," Ikram mengarahkan kepalan tangannya di depan Zigar untuk mengajaknya tos ala ala cobad. Tapi sayang, bukannya mendapatkan balasan, Ikram malah mendapatkan sebuah tendangan maut.
"Sailan lo Zigar kampret!" umpat Ikram sembari mengusap usap lututnya yang terkena serangan oleh Zigar.
"Rasain! Masalahnya, kata kata lo banyak typonya, Ram. Zigar lo katain Zintar, sialan lo bilang sailan," geram Gara lalu memutar bola matanya jengah.
Ikram menghela nafas gusar. "Bukan typo Gar, emang gue sengaja. Zintar itu, Zigar Algintara. Kalau sailan tadi gue refleks sih hehehe," Ikram menyengir kuda saat melihat wajah jengah temannya.
"Kebiasaan lo ganti nama orang," ucap Zigar sinis.
"Ram, Ram! Zura tuh, tuh!" Gara yang heboh menunjuk seorang gadis yang baru saja keluar dari gedung sekolah. Terlihat begitu cantik walaupun di lihat dari jauh. Gayanya bisa di bilang seperti tomboy, cara jalannya pun sangat tidak anggun.
Ikram sontak memperbaiki seragamnya dan sedikit mengacak acak rambutnya agar keliatan keren dan tampan. "Gimana bro? Ganteng gak gue?" tanyanya kepada ketiga temannya.
"Hmm ganteng, tapi Zura gak bakalan tertarik," jawab Regan dengan wajah tak berekspresi.
"Sialan lo!"
"Ganteng Ram, ganteng, tapi gantengan gue," ujar Gara di akhiri dengan kekehan kecilnya.
"Tuh cewek aneh."
Ketiga manusia itu menatap Zigar heran karena berkata seperti itu. Aneh dari mananya? Zura gak jelek jelek amat. Body pas dan semuanya pas.
"Aneh? Aneh kenapa?" tanya Ikram dengan nada tidak suka.
Zigar menoleh sekilas lalu mengedikkan bahunya acuh yang berhasil membuat 3 lelaki itu merenggut kesal pasalnya pertanyaan Ikram yang mewakili mereka tidak di jawab oleh lelaki itu. Sialan emang.
"Zaya, kembaliin minuman gue! Itu baru gue beli tadi di mba Sinta!"
"Gak! Gue butuh banget, Yon. Gue haus!"
"Tapi lo bisa beli sendiri, Zaya!"
"Nggakkkkk!"
Semua murid yang berada di parkiran menatap aneh ke arah Zaya dan Yona yang terus kejar kejaran di area parkiran. Sangat mirip dengan Tom and Jerry.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAZIGAR [TAMAT]
Fiksi Remajalaki-laki dingin,kejam,nakal berubah posesif,obsesi,bucin abble saat bertemu dengan seorang gadis bar-bar yaitu Mazaya. Zigar menarik pinggang Zaya dengan kasar. "Gue udah bilang sebelumnya, Zaya. Dunia gue itu gak ada pintu keluarnya. Sekali lo mas...