39

6.4K 142 4
                                    

Sengg! Makasih atas antusias kalian, yah. Makasih atas semua support yang kalian kasi ke aku. Pokoknya i love you bertubi-tubi. Maaf juga kalau aku upnya lama bgt soalnya akhir² ini aku lembur. di kejar deadline.

aku juga lagi sibuk revisi ini soalnya ada yang minat sama cerita ZaZigar. Yuhuuuu! Pokoknya doain aku yah semoga lancar. Arigatooo minaaa!

SELAMAT BACA SENG!

•••

Setelah membeli martabak telur, Regan segera keluar dari warung tersebut. Segera ia menjalankan motornya dan pergi dari sana, membela lautan manusia yang tengah mengendarai kendaraan.

Sesaat ia berkerut heran melihat ada keramaian di seberang sana. Dia pikir ada artis yang datang seperti tahun lalu tapi melihat ada mobil ambulans membuatnya memelankan sedikit laju motornya.

"Astaga, kasihan sekali anak itu. Kondisinya parah banget. Saya gak bisa tahan air mata saya."

"Iya. Saya juga mba. Tapi saya tahu betul anak itu. Anak saya sangat mengidolakannya."

Tak peduli dengan pembicaraan ibu-ibu di samping trotoar, Regan segera turun dari motor kemudian menuju seseorang yang menjadi korban kecelakaan.

Seperdetik kemudian, lututnya tiba-tiba lemas melihat sebuah motor yang berada di tengah-tengah warga dan jaket kulit yang sangat ia kenali.

"Nggak. Nggak mungkin...."

Mengambil langkah lalu membalikkan tubuh manusia yang sudah tak berdaya itu dan detik itu juga Regan berteriak histeris.

"ZIGAR!"

Sepertinya Zigar mendengar teriakan Regan, lihatlah lelaki itu membuka mata walaupun matanya kini memerah karena darah. Zigar batuk-batuk darah kemudian terkekeh kecil.

"S-seri-us ini Re-Regan sahabat gu..e?"

"J-jangan nangis, njir. Gue massii h-hidup...."

Regan mencengkram baju Zigar. "Please gue mohon lo harus bertahan...."

"Sa-sampein m-ma-af gue ke Z-zaya...."

"Lo yang minta maaf sendiri jangan suruh gue, goblok!"

"Kayaknya bentar lagi...gue bakalan ketemu malaikat pencabut nyawa...."

"Bacot! Bertahan njing!"

••••

"Ini serius gue di giniin?"

"Gak usah sok dramatis lo. Pe'a!"

"Bacot, njing! Sini ps gue. Awas aja kalau lo gak balikin, gue aduin lo sama Regan."

"Huh, dasar tukang ngadu. Gue goreng Yanti Yanto tau rasa lo!"

"GUE GEPREK PALE LO."

Cukup lama berdebat, akhirnya dua manusia itu kembali dengan kegiatan mereka masing-masing. Gara yang sibuk bermain PS dengan Yanti berada di sampingnya dan Ikram yang sedang bermain game di ponselnya.

Sejenak berpikir akhirnya Ikram membuka suara. "Ini Zigar ama Regan mana dah? Dari tadi gak nemu-nemu batang idungnya yang ada upilnya itu."

"Gue aduin sama mereka tau rasa lo!"

"Setan!"

Puas bermain PS, Gara akhirnya bersandar di sofa sambil mengusap-usap lembut kepala Yanti. "Gak tau. Mungkin lagi berduaan di hotel. Siapa tau diam-diam mereka homo." Ucap Gara frontal yang sontak mendapatkan tampolan keras dari Ikram.

ZAZIGAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang