Haechan membantu Jaemin untuk bersiap, ia melihat bagaimana Jeno menyiapkan semuanya, mulai dari pakaian hingga bathup untuk mandi Jaemin.
"Kau melakukan tugasmu dengan baik di hari pertama." ucap Jaemin.
"Terimakasih Tuan." Haechan masih berdiri disamping Jaemin untuk menunggunya selesai sarapan.
"Kuharap kau juga melakukan yang terbaik untuk latihanmu, Haechan." Jaemin memberikan kode pada Jeno untuk membantunya, pria yang bertugas sebagai pengawal pribadi itu membantu Jaemin untuk duduk dikursi roda.
"Kembalilah ke rumah sebelum makan malam, pukul delapan malam sudah berada di kamarku." ucap Jaemin sebelum Jeno mendorong kursi roda Jaemin keluar dari rumah.
'Pelatihan?' Haechan tidak tahu menahu jika ia akan diberikan pelatihan, apakah dia akan dilatih menjadi seorang pelayan pribadi juga?
Jeno kembali tak lama kemudian, "Bersihkan dirimu lalu gunakan pakaian yang sudah disiapkan di kamarmu. 15 menit." setelah itu Jeno pergi entah kemana dan Haechan kembali ke kamarnya.
Baju yang disiapkan untuk Haechan seperti baju olahraga, kaos lengan pendek dan juga celana pendek
Haechan tak mempermasalahkan pakaian ini, dia bahkan sudah pernah memakai yang lebih pendek daripada ini. 10 menit kemudian Haechan sudah berada di depan Jeno, ia menemukan Jeno dihalaman luar,
"Masuk," Jeno memberikan perintah.
Ketika mobil berjalan, Haechan hanya memperhatikan jalanan dari jendela mobil, ini pertama kalinya ia melihat dunia luar. Sangat menyenangkan, banyak keramaian orang-orang yang pergi bekerja.
"Tugasmu dipagi hari hanya menyiapkan baju dan kamar mandi untuk Tuan Jaemin, setelahnya kau akan berlatih sampai kau siap menjadi tangan kanan Tuan Jaemin. Targetmu, satu tahun mulai dari hari ini." ungkap Jeno.
"Target? Aku harus menjadi tangan kanan Tuan Jaemin, apa tugasku?" tanya Haechan.
"Membunuh orang yang tidak Tuan Jaemin sukai." jantung Haechan berdetak lebih cepat saat mendengar jawaban dari Jeno. Dia tidak masalah dia dijadikan budak seks, tapi ini, dia akan membunuh orang? Lalu apa bedanya dia dengan bos-nya yang dulu?
"Jangan mencoba untuk kabur, tubuhmu sudah dipasang gps yang bisa meledakkan tubuhmu kapan saja." ucap Jeno.
"Kapan?" meskipun Haechan tak nampak panik, Jeno bisa melihat jika mata anak itu bergetar.
"Kau bahkan tidak sadar sudah melawati satu hari ya?" Haechan terdiam, ia memang tidak pernah memperhatikan tanggal dan hari. Baginya tidak penting karena setiap hari dia tetap harus bekerja.
"Yah aku tidak menyalahkanmu. Tuan Jaemin berharap lebih padamu karena kau hybrid cheetah, tubuhmu terlihat bagus meskipun perlu dibangun." ucapan Jeno tak lagi dibalas oleh Haechan, dia paham sekarang tugasnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendezvous (Nahyuck)
FanfictionJaemin ingin membalaskan dendamnya kepada orang yang telah merusak hidupnya, karena itulah ia membeli seorang hybrid dari penampungan terlarang untuk menjadikannya alat terbaik miliknya. Serta... peliharaan yang patuh. WARNING!! BXB Nahyuck Abuseme...