15

1.6K 163 11
                                    

Seperti apa yan diperintahkan oleh Jaemin kemarin, Haechan pergi untuk mengintai Jeffery hari ini. Kakaknya itu yang mengurus semua acara perayaan pencapaian perusahaan Ayahnya, tentu saja kini perusahaan itu tinggal satu langkah sebelum utuh menjadi milik Jeffery.

Pertemuan hari ini dilakukan di salah satu restoran mewah dan Jeffery akan bertemu dengan tim event organizer. Hari ini Jaemin juga ikut, pria itu juga mengadakan pertemuan di restoran ini untuk membahas tentang acara pesta kecil untuk perayaan pembukaan perusahaanya yang dilakukan di hari yang sama ketika pesta perusahaan Ayahnya dilakukan. 

Hari ini Haechan menyamar menjadi seorang wanita, tidak seperti Jaemin yang masuk lewat pintu depan, Haechan masuk lewat pintu belakang tentunya, masuk ke dalam dapur sebagai pelayan. 

Haechan dengan mudah menyamar, wig rambut panjangnya diikat kebelakang. 

"Antarkan ini di meja 1," ucap kepala pelayan pada Haechan yang baru saja tiba, 

"Baik," setelah itu Haechan mendorong troli makan menuju ke meja yang dituju yaitu meja yang dipesan oleh Jeffery. 

"Permisi, pesanan nomor meja 1," Haechan menata satu persatu makanan yang ada di troli ke meja, 

"Jadi, apa bisa?" tanya Jeffery,

"Bisa, kami akan mengusahakan yang terbaik. Untuk cincinnya apakah anda sudah menyiapkannya?" tanya pihak event organizer, namanya Felicia. Haechan mengetahuinya dari Jeno tentunya. 

"Ah iya, ayahku sudah menyiapkannya. Dia ingin acara perayaan pernikahannya menggunakan konsep ini," Jeffery menunjuk salah satu halaman di proposal, 

"Pernikahan Tuan Kristevan?" Haechan selesai menata makanan, ia pamit pergi setelah membereskan pekerjaannya dan tentu saja ia telah menempelkan penyadap dibawah meja yang ditempati Jeffery. 

Haechan pergi darisana, ia membantu pelayan lainnya memberikan pesanan sembari mengawasi Jeffery dan Felicia. 

 "Bagaimana disana?" tanya Jaemin ketika Haechan menata makanan pesanan Jaemin, 

"Tuan, apakah Tuan tahu jika Tuan Kristevan melangsungkan pernikahan?" tanya Haechan. 

"Iya, apa dia akan mempublikasikan statusnya itu juga?" kepala Haechan mengangguk sebagai jawaban, 

"Ya," 

"Tugasmu sudah selesai, segera duduk disampingku setelah ini," setelah perintah itu, Haechan pergi menuju ke toilet umum untuk mengganti penampilannya. 

Haechan melepas semua pakaiannya begitu masuk ke bilik, di bilik keempat itu Jaemin sudah menyiapkan satu paperbag berisi baju yang akan dipakai Haechan. Sederhana saja, hanya celana dan kemeja hitam. 

Haechan tidak pernah menyembunyikan penampilan hybridnya, orang-orang juga tidak asing dengan keberadaan hybrid. Lagi pula, Haechan yang selalu berada di samping Jaemin dikenal sebagai hybrid penurut. 

Haechan keluar dari bilik, membuang baju yang tadi dipakainya ke tempat sampah lalu berkaca di wastafel untuk merapikan penampilannya. 

Tak lama kemudian seseorang masuk ke dalam toilet, meskipun Haechan tak memperhatikan tetapi bau ini adalah bau yang familiar baginya. 

"Tidak mungkin," Haechan berjalan keluar dari toilet, tak memperdulikan hal tadi karena ia merasa tidak mungkin jika orang 'itu' disini. 

Hybrid itu duduk disampig Jaemin seperti yang diperintahkan, bedanya sekarang di depan mereka sudah ada seorang laki-laki yang lebih tua dari Haechan dan Jaemin sepertinya menjelaskan proposal yang dipegang Jaemin dan laki-laki itu. 

Rendezvous (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang