19.

1.3K 145 9
                                    

Keadaan rumah kediaman Kristian terlihat sangat menegangkan, Kristian masih terlihat marah meskipun sudah mengobrak-abrik isi kamarnya, apalagi setelah dirinya melihat berita tentang pembukaan perusahaan teknologi milik Jaemin.

"Sialan! Sejak kapan anak itu membangun perusahaan teknologi?" uajr Kristian, pria itu selalu berambisi menyingkirkan Jaemin karena potensi dia yang terlalu besar dapat menyingkirkan perusahaannya. Sedangkan itu, dirinya tidak ingin anak dari perempuan itu mewarisi perusahaannya. 

Jaemin hanyalah anak yang tumbuh tanpa kasih sayang kedua orang tua, dirinya selalu dibenci karena Jaemin yang membuat Ibunya meninggal saat dirinya lahir. Ayahnya tidak pernah menyukainya, termasuk ibu sambungnya. 

Karena itu Kristian selalu berusaha untuk menyingkirkan Jaemin. Dan sekarang, setelah Kristian berhasil membunuh istri keduanya, ia menikahi Winwin. 

"Apa dia akan datang?" tanya Winwin yang kini tengah berdiri disamping Kristian dengan khawatir, ia sudah menyuruh agar para pelayan merapikan ruang tamu yang berantakan karena ulah Kristian. 

"Aku pastikan dia akan datang," ucap Kristian, ia terlihat sangat yakin jika Jaemin akan datang padanya. Ia masih berpikir jika Jaemin adalah anka penurut dan akan mengikuti semua keinginannya. 

Tak lama kemudian terdengar suara bel, Kristian tersenyum mendengarnya. "Dia akan tetap menjadi anak anjing yang penurut," ucap Kristian. 

Winwin pergi untuk membukakan pintu dan menuntun Jaemin kepada Kristian. Ayah Jaemin itu tidak menduga jika ankanya akan pergi sendirian karena biasanya akan ditemani oleh dua orang asistennya. Tapi Kristian tidak terlalu memperdulikannya. 

"Jadi, bisakah kau menjelaskan tentang semuanya?" tanya kristian begitu Jaemin duduk dihadapannya, Winwin meninggalkan ruangan itu dan menutup pintu untuk memberikan waktu bagi suami dan anaknya berbicara. 

"Tidak ada yang bisa aku jelaskan, bukankah anda tidak pernah peduli tentangku dan membiarkanku melakukan apapun yang aku mau?" tanya Jaemin. Kristian menggebrak mejanya, ia kehabisan kata-kata. 

"Tidak bisa menjawab? Aku hanya melakukan apa yang anda perintahkan," ucap Jaemin. 

"Dan juga, aku sudah menyiapkan hadiah pernikahanmu," Jaemin berdiri dari duduknya, padahal mereka belum ada lima menit mereka berdua berbicara. 

"Aku menyiapkan hadiahmu di depan, aku harap kau bisa melihatnya lebih dulu," ucap Jaemin sebelum dia pergi meninggalkan ruangan itu. 

Kembali lagi pada waktu Jaemin telah masuk ke dalam rumah kediaman Kristian, Haechan sudah menyusup masuk ke dalam rumah. Ia menyusup lewat celah penjagaan dibagian samping, ia masuk dengan mudah lewat jendela kamar lantai tiga. 

Rasa balas dendam Haechan sangat kuat hingga dirinya merasa sangat bersemangat dan suhu tubuhnya naik karena bersemangat. 

Haechan mengikuti arahan dari Jeno, masuk ke dalam rumah dan melewati para penjaga dengan mudah. Haechan menembakkan peluru dari pistol buatan Jaemin yang tidak mengeluarkan suara saat menembak, dan itu memudahkan Haechan melumpuhkan semua penjaga. Bahkan sebelum penjaga lain bergerak, Haechan berhasil membunuh teman disampingnya. 

"Peek a boo!" Haechan dengan kecepatan penuhnya mencapai 130 km/jam dan dia menerjang tubuh Winwin dengan kecepatan itu hingga pintu rumah itu roboh. 

"Selamat malam Nyonya Lugwine," sapa Haechan dengan senyum jahat di bibirnya, dari matanya terpancar dendam dan mata membunuh. Tubuh Winwin dengan mudah terlempar setelah Haechan menendangnya dengan keras, Haechan hanya tertawa menikmati saat-saat dirinya menghabisi orang yang telah melahirkannya. 

"Bagaimana? Apa kau menyukainya? Orang-orang bordil dulu sering menghajarku seperti ini," ucap Haechan sambil terus melayangkan pukulan, bahkan Winwin sampai tidak sempat untuk kabur meskipun mereka sama-sama hybrid, kekuatan fisik Winwin yang tak pernah dilatih tentu saja kalah dengan Haechan. 

Rendezvous (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang