4.

3K 234 5
                                    

Jeno membuka pintu pembatas, ia melihat Jaemin dan Haechan yang masih tertidur dalam posisi Haechan berada dipangkuan Jaemin. 

"Tuan Jaemin, sebentar lagi kita akan tiba," Jeno berdiri disamping Jaemin, pria itu membuka matanya ketika mendengar suara Jeno, tidak perlu banyak usaha untuk membangunkan Jaemin,  

"Baiklah, siapkan mobil, pastikan lagi lokasi bersih," Jaemin memberikan perintah, Jeno menganggukkan kepala sebelum pergi meninggalkan Jaemin dan Haechan yang masih tertidur dalam pelukan Jaemin. 

"Wake up honey," Jaemin mengecup pipi Haechan, anak itu jadi begitu kecil dalam pelukan Jaemin, anak itu menggeliat sebelum menguap dan membuka matanya.

Haechan turun dari pangkuan Jaemin, berjalan menuju ke kamar kecil untuk mencuci muka dan mengganti bajunya.

Pesawat jet pribadi milik Jaemin mendarat dengan sempurna, Jeno mendorong kursi roda Jaemin keluar dari pesawat dan Haechan mengikuti dibelakang mereka berdua. Mereka disambut oleh tuan rumah, orang yang mengadakan pertemuan ini. Marco namanya, pria berkulit hitam dengan rambut keriting. 

"Yo, lama tidak bertemu," Marco menyapa Jaemin dengan senyum dan handshake ala Marco, meski setelahnya Jaemin membersihkan tangannya dengan tisu basah tapi Marco sudah tidak heran.

"Terimakasih, kupikir kau sudah mati dalam misi di Kutub Selatan," ucap Jaemin yang dibalas tawa oleh Marco. 

"Kau tau aku bisa bertahan dalam situasi terburuk," mereka berjalan berdampingan menuju ke mobil yang akan membawa mereka menuju ke Villa, acaranya masih besok jadi Jaemin, Haechan, dan Jeno akan beristirahat (mungkin) sambil mengunjungi beberapa tempat, mengingat ini pertama kali Haechan kesini. 

"Aku akan menunggu kedatanganmu besok, ada bisnis baik dan ini berhubungan dengan orang yang kau cari," Jaemin hanya membalas ucapan Marco dengan lambaian tangan sebelum pintu mobil tertutup dan mobil berjalan. 

"Apa itu artinya dia sudah menemukannya?" Haechan bertanya, ia nampak semangat terkait pembahasan ini. 

"Calm down baby, dia pasti akan tertangkap," ujar Jaemin saat melihat perubahan pada Haechan, ia tahu seberapa besar anak ini membalas dendam. Haechan kembali duduk pada tempatnya,

"Maaf Tuan," ujarnya. 

"Dia akan tertangkap, aku sudah berjanji padamu," Jaemin mengusap kepala Haechan, hybrid itu nampak menikmati usapan Jaemin pada kepalanya, walau begini ia masih satu keluarga dengan kucing. 

Mobil yang dikemudikan oleh Jeno itu akhirnya sampai di sebuah villa megah, salah satu aset milik Jaemin yang lagi-lagi tak diketahui oleh keluarganya sendiri. Haechan turun lebih dahulu dari mobil baru kemudian Jaemin, namun baru saja mereka mengambil beberapa langkah, Haechan sudah menghentikan langkah Jaemin dengan mengangkat tangan kanannya dan menghalangi Jaemin, meminta agar Tuan-nya itu berhenti. 

Haechan mendengar pergerakan, "Keluar atau aku akan mencabut nyawamu disini," ancamnya. Tak lama kemudian seorang perempuan keluar dari balik tembok, dan itu adalah Karina. 

"Hai," perempuan itu berjalan menghampiri Jaemin,

"Berhenti disana," ujar Haechan saat Karina sudah berjarak 5 meter dari mereka. 

"Wah, terakhir kali kuingat lima tahun lalu kau belum memilikinya," ucap Karina,

"Tentu saja, karena itu aku menyewamu," mendengar itu Karina tertawa, ya, Karina adalah mantan pengawalnya, dia adalah pengawal sewaan. 

"Jadi, apa tujuanmu?" tanya Jaemin.

"Aku hanya merindukan mantan bosku," meski demikian Jaemin tetap curiga, tapi ia memberikan senyuman.

Rendezvous (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang