Tiga Puluh tiga 🔞

12.6K 221 9
                                    

5. GxG (ShaNin)




Happy reading ⬇️












Wanita mungil nan manis itu menatap lantai bawah dari kamarnya yang berada di lantai dua. Menatap seseorang yang sedang berbicara dengan tamunya dibawah sana. Ada rasa tak suka yang dirasakan nya, menatap dengan penuh kejengkelan seraya tangan kanannya menyentuh dan mengelus lembut perutnya yang terlihat sedikit membuncit.

Ya wanita itu sedang hamil 5 bulan. Sebuah tangan yang melingkar di perutnya membuat wanita itu terkejut dan sedikit berjengit.

"Lagi liatin apa sih? Sampe-sampe aku masuk kamar kamunya gak nyadar"tanya si pemeluk wanita itu.

"Gak liatin apa-apa. Cuma liat pemandangan dari sini aja, mas"jawab wanita itu pada si pemeluk yang ternyata adalah suaminya.

Anindhita nama wanita itu atau yang lebih sering dipanggil Anin.

"Ini udah malem loh, gak baik buat ibu hamil malam-malam begini berada di luar gini apalagi terkena angin malam. Aku gak mau kamu dan anak kita kenapa-kenapa"sang suami memperingati yang dibalas anggukan oleh sang istri. Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam kamar.

Anin menatap sang suami yang ternyata berpakaian rapi, membuat nya heran dan bingung.

"Kamu mau kemana mas? Kok rapi gini?"tanya Anin.

"Mas ada kerjaan mendadak di luar kota yang gk bisa mas tinggal dan harus berangkat sekarang, sayang. Maaf ya mas bilangnya dadakan gini"jawab sang suami dengan nada menyesal.

"Sekarang banget? Gak bisa nunggu besok? Ini udah malem loh"sang suami menjawab dengan gelengan kepala.

"Kamu gapapa kan mas tinggal? Lagian ada Shani dirumah. Mas tadi udah minta sama Shani buat nemenin kamu dirumah selama mas tinggal pergi"Anin menghela nafas dan menganggukkan kepalanya.

"Gapapa mas. Makasih udah perhatian sama aku"

"Itu udah tentu harus sayang, kan kamu istri mas."

Anin akhirnya mengantarkan sang suami sampai depan rumah dan menunggu sampai mobil yang dikendarai oleh suaminya pergi dan tak terlihat lagi oleh matanya.

Masuk kedalam rumah dan berjalan kearah salah satu kamar yang diyakininya sang penghuni sedang sibuk dengan kegiatan rutinnya yaitu menatap laptop.


.

.


.




"Aku gak suka kamu deket-deket sama dia! Aku sebel liatnya!"

"Dia hanya temen biasa aja, bukan siapa-siapa "

"Tapi dia keliatan banget mau deketin kamu!"

"Itu hak dia mau deketin aku atau gak"

"Iihh! Kok kamu nyebelin sih"

"Terus aku harus gimana Nin?"

"Jauhi dia Cani! Abin gak suka!"

Helaan nafas keluar dari mulut Shani, ya dua orang sedang berdebat itu adalah Shani dan Anin. Mereka berdebat dengan Anin yang sedang berada dipangkuan nya Shani, mengalungkan kedua tangannya di leher Shani dan menatap Shani dengan tatapan melasnya.

"Ya udah aku minta maaf ya? Udah jangan pasang wajah kayak gitu gak cocok sama keadaan kamu sekarang"

"Kok makin nyebelin sih!"

Anin mencubit perut Shani yang membuat sang empu meringis kesakitan dan mengusap-usap bekas cubitan itu.

Jika kalian bertanya apa hubungan antara Shani dan Anin? Jawabannya adalah saudara ipar. Karena Anin menikah dengan kakak kandung Shani. Namun jauh sebelum itu mereka adalah sepasang kekasih yang harus kandas di tengah jalan karena kakak Shani yang secara paksa dan tiba-tiba menikahi Anin tanpa sepengetahuan Anin. Kakak Shani menikahi Anin dengan mengancam orangtua Anin sehingga membuat orangtua Anin mau tak mau merestui dan tanpa menunggu persetujuandari sang anak langsung menikahkan mereka. Anin mengetahui bahwa dirinya telah resmi menikah dengan kakak dari kekasihnya itu saat dirinya sampai rumah setelah menghabiskan waktu bersama dengan Shani.

Dan tentu saja Shani begitu terkejut akan hal yang diketahuinya saat sang kakak membawa Anin pulang dan memperkenalkan kekasih nya itu sebagai istri sang kakak kepada keluarganya. Hancur dan sakit hati itulah yang Shani rasakan namun dirinya tak bisa menyalahkan Anin karena kekasihnya itupun sama dengan dirinya yang tak tau apa-apa. Bahkan sampai saat ini status mereka berdua masih menjadi sepasang kekasih tanpa diketahui oleh keluarga mereka.

"Aku merindukanmu Shan"Anin memeluk Shani yang dibalas elusan lembut di punggungnya.

"Aku juga."balas Shani dengan sesekali mengecup kepala Anin.

Anin menjauhkan tubuhnya dan tanpa aba-aba langsung mencium bibir Shani yang membuat Shani sedikit terkejut namun segera membalas ciuman dari Anin.

"Emmhh"

Ciuman mereka yang semula lembut kini menjadi panas dan ganas karena ingin saling mendominasi dalam ciuman.

"Aahh hah hah Shan enghh"

Desahan Anin terdengar setelah ciuman mereka terlepas dan kini Shani sedang sibuk dengan leher nya. Bibir Shani mencium mengecup dan menjilat leher putih milik Anin yang membuat Anin meremat rambut Shani.

Shani dengan perlahan merubah posisinya yang tadinya duduk di pinggiran kasur dengan memangku Anin kini menjadi berbaring di samping Anin yang sebelumnya direbahkannya di kasur.

"Aahh mmhh shanhh"

Shani menarik keatas baju daster yang dipakai oleh Anin dan meremas dada kanan Anin dengan lembut dengan sesekali bermain dengan putingnya yang sudah tegang.

"Aahh sayanghh mmhh"

"Kenapa hmm? Enak?"

Anin menatap Shani dengan mata sayu dan penuh nafsu yang dibalas senyum manis oleh Shani.

"Aaahhh shanhh please aahhh"

Entah sejak kapan celana dalam yang dipakai oleh Anin kini sudah terlepas dan berada dilantai membuat jari-jari Shani yang tadinya berada di dada Anin kini sedang asik bermain-main area sensitif Anin.

"Oouhh shannhh aahh please sayanghh"pinta Anin pada Shani.

Sedangkan Shani hanya tersenyum dan masih memainkan milik Anin tanpa memasukinya yang membuat Anin frustasi karena sangat ingin jari-jari panjang Shani memasuki nya dan mengocoknya.

"Shanhh please AAHHH ouuhh aahh shanii aahh"

Dengan tiba-tiba Shani langsung memasukkan dua jarinya dan mengocok vagina Anin dengan ritme yang kadang cepat dan kadang lambat membuat Anin belingsutan karena kenikmatan.

"Ouuhh aahh ahh shanhh akuhh ahhh hampirrhhh mmhhh aaahhh"

Shani yang mendengar desahan Anin semakin mempercepat kocokan jarinya di vagina Anin karena tau jika Anin akan segera sampai. Sedangkan Anin semakin mengangkang kan kakinya sehingga membuat Shani lebih leluasa mengocok vaginanya.

"Aaaaaahhhhhh shaniiiiiiiiii"

Jeritan panjang Anin berbarengan dengan keluarnya cairan miliknya yang membanjiri tangan Shani.  Nafas Anin tak beraturan dengan rakus menghirup udara sebanyak mungkin.

"Ngghhhh"

Anin melenguh saat Shani mencabut jarinya dari vaginanya. Menatap Shani yang juga sedang menatapnya dengan senyum manisnya.

Cup

Shani mencium perut buncit Anin dan mengelusnya pelan yang membuat Anin tersenyum pada Shani. Ada rahasia yang Anin sembunyikan kebenarannya dari Shani maupun sang suami tentang kehamilan nya ini. Dan akan ia ungkapkan nanti jika memang waktunya sudah pas.

"Terimakasih Shan, dan i love you. You know that, right?"

Shani tersenyum dan ikut merebahkan tubuhnya di samping Anin dan memeluk nya.

"Ya, i know and i love you too"


















TBC.

Dah selesai. Sorry gk sesuai dengan apa yang kalian ingin dan pikirkan.

Bye bye

Its Me 🔞 (ShaniXrandom) [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang