tujuh 🔞

24.6K 391 60
                                    

Happy reading ⬇️




"Astaga do ! Kamu serius?! Sama Lyn ?"Shani menatap tak percaya pada Nando.

Nando menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Dirinya tak berani menatap kakak sepupunya itu. Takut.

Shani menepuk keningnya. Sungguh tak habis fikir dengan apa yang baru saja di ceritakan oleh Nando.

"Do. Kamu tau kesalahan kamu apa?"tanya Shani dengan serius pada Nando.

"Tau ci. Maaf"jawab Nando lirih.

Huft

Shani menghela nafasnya dengan berat. Mendekatkan dirinya pada sang sepupu, duduk disampingnya dan merangkul bahu Nando.

"Cici tau kamu gak akan lepas dari tanggung jawab jika terjadi suatu hal diantara kalian."

"Dan beruntungnya itu tak terjadi "

Nando menatap Shani dengan mata yang memerah, hampir menangis.
Shani yang melihat ekspresi dari Nando malah tertawa yang membuat sang sepupu menatap sebal pada Shani.

Shani menghentikan tawanya saat dirinya sudah bisa menguasai diri.

"Cici gak akan marah Do. Asal jangan diulangi lagi."

"Kamu juga tau, jika kamu selalu mengeluarkan nya di dalam Lyn, yang ada dia beneran bisa hamil"

Shani menatap tajam Nando tepat di matanya.

"Tapi aku cinta sama Lyn, Ci"

Shani memukul bahu Nando keras yang langsung membuat laki-laki itu teriak kesakitan dan mengusap-usap bahunya yang terkena pukulan maut dari sang kakak.

"Makan tuh cinta."

Shani meninggalkan Nando sendirian di ruang keluarga.

"Mau kemana ci?"teriak Nando.

"Pergi. Pulang malem"balas Shani dengan teriak juga karena dirinya sudah berada diluar rumahnya.

Shani mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Ikut mengisi jalanan kota Jakarta dengan mobilnya menuju tempat tujuannya.

Disinalah Shani sekarang, berdiri di depan pintu apartemen berwarna abu-abu. Mengetuknya beberapa kali hingga dirinya menunggu selama 10 menit namun tak ada tanda-tanda dari pemilik apartemen mau membuka pintu itu.

"Kemana sih tuh anak. Astaga gak tau apa udak pegel nih kaki berdiri dari tadi"

Shani bersedekap tangan dan menyandarkan tubuhnya di dinding disamping pintu apartemen yang diketuknya tadi.

"Ci Shani"

Shani menolehkan kepalanya kearah suara. Melihat seseorang yang memang ingin ditemuinya.

'pantesan tuh pintu gak dibuka-buka. Ternyata gak ada di orang nya'

Shani tersenyum dan membalas pelukan dari orang yang memanggilnya kala orang itu memeluk nya.

"Udah lama Ci?"tanya orang itu.

Shani menggelengkan kepalanya.

"Gak kok Ge. Baru 20 menit yang lalu"jawab Shani.

Ge atau Gracia melototkan matanya terkejut.

"Astaga. Maaf ci. Aku lupa buat chat Cici lagi tadi, aku belanja dulu."

Shani menatap kantong plastik yang ditenteng oleh Gracia. Merebut kantong plastik itu dari tangan Gracia.

"Buka pintu nya. Aku pengen rebahan"Gracia tersenyum dan langsung membuka pintu apartemen nya.

Shani mengikuti Gracia masuk kedalam unit apartemen gadis itu. Berjalan ke dapur dan meletakkan kantong plastik yang dibawa nya diatas meja. Menata bahan makanan yang dibeli Gracia kedalam kulkas milik gadis itu.

Its Me 🔞 (ShaniXrandom) [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang