12. arrest of intruders

483 76 1
                                    


Jantung Matthew rasanya nyaris berhenti berdetak tatkala dengan sigapnya Yujin menembakkan anak panahnya tanpa menggunakan busur pada sosok orang tak dikenal yang menyusup di balik tirai. Panah itu menancap pada kaki sebelah kanan si penyusup, membuatnya langsung jatuh tersungkur sebelum sempat berlari.

"Kak Gerard! Ikat dia sekarang juga!"

Dengan cepat Gunwook mengeluarkan sulurnya. Mengikat kuat si penyusup sampai diam tak berkutik lagi.

"Bawa ke sini," perintah Taerae.

Namun, belum sempat Gunwook membawa si penyusup, Yujin sudah melesatkan kembali anak panahnya hingga memecahkan kaca jendela. Ada penyusup lain yang dikirim di bagian luar markas.

"Sial, dia kabur! Cari di samping markas!" Yujin langsung menarik tangan Gyuvin saat itu juga. Keduanya berlari keluar markas.

Melihat itu, Taerae sebagai yang tertua di sini membuat keputusan langsung. "Gerard, jaga penyusup ini bersama Matthew di sini. Aku dan Ricky akan mengecek bagian dalam markas."

Sementara itu di bagian luar markas...

Sret! Sret!

"Ah, sial! Meleset!" Yujin menggerutu tatkala anak panahnya gagal mengenai penyusup dan menancap sembarangan. Entah pada dinding ataupun pepohonan.

SWIING!

Sebuah senjata kecil terbang, nyaris menggores Yujin kalau saja ia tidak segera menghindar. Gyuvin yang berada di belakangnya langsung meledakkan senjata itu menggunakan Tuberose miliknya.

Sret!

Bruk!

Sekitar tiga orang penyusup berpakaian serba hitam jatuh. Termasuk dengan penyusup yang nyaris berhasil memanjat pohon untuk kabur. Semuanya seakan-akan ditarik oleh sesuatu. Padahal anak panah terakhir yang dilepaskan Yujin sama sekali tidak mengenai mereka.

Begitu menolehkan kepala, Yujin mendapati Gyuvin tersenyum lebar padanya.

"Apa yang kau lakukan pada mereka, Kak?"

Gyuvin mengedipkan sebelah matanya. "Bunga perangkap. Tapi aku menggunakan versi yang lebih kecil daripada biasanya. Tunggu apa lagi, segera tembak mereka!"

Tanpa pikir panjang lagi, Yujin segera melesatkan tiga anak panah pada masing-masing kaki penyusup.

"Argh! Monster sialan!" raung mereka.

"Kalian yang sialan, bukan kami!" Gyuvin balik meneriaki mereka. "Mengganggu waktu bersantai saja!"

Kemudian, bagian dalam markas...

"Ricky, di ruang pertemuan!"

Taerae tahu. Pasti yang akan diincar oleh penyusup itu adalah data-data penting milik organisasi. Dan ruang pertemuan adalah tempat paling tepat sekiranya penyusup datang ke markas. Sebab, setelah menelusuri ke banyak ruangan keduanya tidak menemukan apa-apa.

Cklek! Byur!

Begitu membuka pintu, tanpa menunggu aba-aba dari Taerae lagi, Ricky langsung menghujani para penyusup menggunakan bubuk-bubuk beracun tingkat sedang miliknya. Jaga-jaga saja jika mereka langsung kabur, Ricky tak mau mengambil resiko.

Dua orang penyusup itu langsung jatuh terkulai. Lemas akibat menghirup bubuk-bubuk racun. Kertas-kertas yang berada dalam genggaman mereka meluncur bebas ke atas lantai.

Taerae memungut kertas-kertas itu. Walau terkena sedikit bubuk racun, Taerae tidak akan terpengaruh. Itu berkebalikan dengan Ricky yang akan pingsan jika Taerae mengeluarkan ledakan gas beracun.

BUNGA PERAK [ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang