08. matthew's special power

546 80 6
                                    


"Oh iya, ada yang harus ku katakan pada kalian hari ini terutama Matthew."

Matthew yang sedang meminum jus jeruk nyaris tersedak kala namanya disebut oleh Hanbin. Matanya membulat sempurna, sementara tangannya mengelap cairan jus pada sudut bibirnya.

Gyuvin menepuk bahu Matthew. "Tidak perlu terkejut, Kak. Kami sudah terbiasa dengan perkataan Kak Hanbin yang terlalu tiba-tiba." Diletakkannya piring berisi dua kerat roti lapis ke hadapan Matthew. "Lebih baik Kak Matthew mengisi perut agar siap mendengar pemberitahuan dari Kak Hanbin."

Kalian, sih, sudah terbiasa, aku tidak! batin Matthew keki. Seminggu berada di markas belum mampu membuat dirinya terbiasa. Kejadian apapun yang ia alami di dalam ataupun di luar markas selalu berhasil membuatnya terkejut hingga nyaris terkena serangan jantung.

"Tenang saja, kali ini kabar baik, kok. Kabar buruknya sudah ku beritahukan kemarin." Hanbin mengerling Matthew.

Tenang apanya! Bahkan sampai mereka semua menyelesaikan sarapan dan kembali berkumpul di ruang pertemuan markas, Matthew tetap merasa was-was. Seperti lagi-lagi mereka akan mengejutkannya dengan sesuatu di luar nalar. Jika sekarang Matthew boleh berkata jujur, ia sama sekali tidak siap.

Hanbin duduk di kursi paling ujung, berbeda dengan saat anggota berada di meja makan --- saat di meja makan, Jiwoong lah yang duduk di kursi paling ujung --- hal ini membuktikan bahwa posisi Hanbin di ruang pertemuan adalah seorang ketua.

"Kemampuan khusus yang dilaporkan Kak Hao dan Taerae tempo hari sudah ku bicarakan dengan anggota Bunga Perak perbatasan. Mereka berkata bahwa kemampuan Matthew adalah kemampuan paling langka yang pernah ditemukan dari ratusan anggota lainnya," papar Hanbin. Memiringkan sedikit kursinya lantas menarik sebuah tali agar gulungan besar yang terikat pada dinding bisa terbentang sempurna ke bawah. Di dalamnya terdapat beberapa gambar mulai dari telapak tangan, sulur, dan biji-bijian. "Seperti yang kalian lihat di sini, ada telapak tangan, sulur, dan biji-bijian. Kemampuan khusus milik Matthew ini bisa digunakan untuk melumpuhkan musuh jarak jauh yang sulit diserang atau bahkan sulit mati. Matthew bisa membunuhnya secara perlahan."

Yujin memiringkan kepalanya. "Maksudnya, Kak? Aku tidak paham."

"Aku juga tidak paham. Kalimat yang digunakan Kak Hanbin terlalu berbelit-belit untukku." Gyuvin menimpali si anggota termuda seraya meletakkan kepalanya ke atas meja.

Ricky memutar bola mata malas mendengar itu.

"Jadi begini, anak-anak, dengar ---

"Kami bukan anakmu," sela Gunwook.

Jiwoong mengembuskan napas berat lantas membuat seulas senyum tipis. "Baiklah, adik-adikku. Dengarkan apa yang akan ku katakan ini. Dan jangan ada yang tertidur! Atau tidak ada daging panggang untuk makan malam!" ancamnya.

"Hei, bangun!" Serta-merta Ricky memukul bagian belakang kepala Gyuvin menggunakan telapak tangannya. "Kau ini kebiasaan sekali tidur saat ada penjelasan dari Kak Hanbin dan Kak Jiwoong."

"Ish! Iya-iya! Aku bangun," desis Gyuvin. Mengangkat kepalanya dari atas meja seraya mengusap kepala bagian belakangnya yang sedikit berdenyut akibat dipukul Ricky.

Akhirnya setelah disela banyak hal tidak penting, Jiwoong dan Hanbin bisa menjelaskan semuanya dengan tenang.

"Jadi, cara menggunakan kemampuannya seperti ini. Matthew harus mengepalkan tangan di belakang punggungnya. Tapi hanya satu tangan, entah tangan kanan ataupun tangan kiri, semuanya bisa digunakan." Jiwoong memeragakan langkah demi langkah yang harus dilakukan oleh Matthew nantinya. "Nah, ini bagian menariknya. Saat Matthew membuka kepalan tangannya, maka secara otomatis akan ada sulur-sulur tak terlihat muncul dan menyerang si lawan. Mereka tidak akan bisa menyadari bahwa mereka sedang diserang karena serangannya tidak menimbulkan rasa sakit."

Hanbin menjentikkan jarinya. "Kalau boleh ku tambahi, sulur-sulur tak terlihat ini menanamkan biji-bijian seukuran debu ke dalam aliran darah lawan. Biji-bijiannya akan berkembang dan menyerap darah mereka perlahan-lahan layaknya sebuah parasit. Maka dari itu, seperti perkataan ku sebelumnya, Matthew bisa membunuh lawan diam-diam tanpa ketahuan," imbuhnya.

Seluruh anggota menganga mendengarnya. Sebab, memang baru kali ini mereka mendengar kemampuan yang begitu aneh seperti ini. Dan yang memilikinya adalah si anggota baru?

Zhang Hao mengangkat tangannya. Menginterupsi sejenak penjelasan Hanbin dan Jiwoong.  "Tapi kekuatan ini tidak bisa digunakan untuk menyerang langsung."

"Memang tidak, tapi kita bisa melatihnya untuk menyerang musuh yang pertahanannya sulit ditembus. Kalau masalah menyerang musuh langsung, Matthew bisa berlatih cara menggunakan bom bunga dan senjata. Atau kita bisa melatih kekuatan bunga-bunga yang melambangkan kepribadiannya," jelas Hanbin. Menutup segala kekhawatiran yang muncul dalam benak Zhang Hao saat itu juga.

"Matthew bisa menjadi senjata pamungkas kita saat kita hampir kehilangan harapan," tambah Jiwoong. Membenarkan perkataan Hanbin sebelumnya.

Seluruh anggota kontan menatap Matthew berbinar-binar seakan dirinya adalah seonggok permata. Dilabeli sebagai 'senjata pamungkas' seperti itu, bukannya bangga, Matthew malah merasa beban di pundaknya kian berat. Sebab ia tidak tahu bisa melakukannya atau tidak.





--✨---✨--

Menurut Hanbin, Matthew dilambangkan dengan bunga Bluebell, Morning Glory, dan Bellflower. Bunga-bunga yang cantik, dan cukup sesuai dengan kepribadian Matthew. Tapi! Setelah diskusi panjang kali lebar antar para anggota, sudah diputuskan bahwa mereka sepakat akan menguji kemampuan khusus Matthew terlebih dahulu sebelum mengembangkan kekuatan bunga-bunganya dan melatih kemampuan penyerangan jarak dekat menggunakan senjata.

Kali ini Matthew ditinggalkan sendirian di ruang bawah tanah bersama Zhang Hao. Taerae sendiri entah pergi kemana. Mungkin keluar sebentar untuk membeli sesuatu di pasar. Sementara anggota lain diperintahkan Hanbin untuk mencari beberapa benda yang diperlukan untuk uji coba.

"Matthew, jangan melamun." Zhang Hao menepuk bahu Matthew. Lantaran si anggota baru itu kelihatan tidak berkedip selama hampir dua menit lamanya.

"Oh, maaf, apa aku melamun?" Matthew mengerjap perlahan. "Maaf, Kak. Aku hanya sedang memikirkan apakah kemampuanku memang se-spesial itu dan apa aku bisa menggunakannya dengan baik nantinya.  Bagaimana jika aku malah mengacaukan markas?"

Zhang Hao tersenyum lembut. "Tidak akan. Aku yakin kemampuanmu tidak akan mengacaukan markas. Masih lebih kacau kemampuan khusus Taerae yang pernah meracuniku, Hanbin, dan Kak Jiwoong. Padahal aku seorang penyembuh yang harusnya tidak terpengaruh oleh racun," tuturnya.

Zhang Hao bisa mengerti Matthew cukup sulit menerima kenyataan bahwa dirinya memiliki kemampuan khusus yang amat spesial. Apalagi sebelumnya Matthew sendiri tidak tahu seperti apa seluk-beluk kehidupan dalam organisasi Bunga Perak karena sembarangan bergabung lantaran tergiur bayaran tinggi. Tidak tahunya, Matthew malah memiliki kemampuan langka dan sekarang kebingungan harus melakukan apa.

"Tidak perlu khawatir, Matthew. Kami tidak akan mengeluarkanmu dari organisasi hanya karena kemampuan khususmu yang langka. Jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, aku yang akan bertanggungjawab," ujar Zhang Hao menenangkan.  "Untuk sekarang, yang terpenting adalah kita berlatih. Urusan nanti kau mengacaukan ruang uji coba atau tidak, aku yang akan menanganinya."

Matthew hanya bisa mengangguk kaku mendengar itu. Setidaknya, untuk saat ini ia harus mencoba bertahan dan mengumpulkan pundi-pundi uang agar hidupnya tak lagi sengsara.
















--✨---✨--

[A/N]

Double update ku bayar lunas ya :v

Akhirnya kemampuan khusus Matthew di reveal juga (◕ᴗ◕✿)

Anyway, terima kasih sudah berkunjung, selamat membaca, dan...

see you next chapter ~

BUNGA PERAK [ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang