10. return with a story

514 75 3
                                    


Taerae kembali dari pasar dalam keadaan wajah tertekuk. Bagian bahu, siku, dan lututnya penuh debu. Tangan kanannya menjinjing keranjang anyaman berisi sayur-mayur. Sementara tangan kirinya membawa kantong kain yang entah apa isinya, namun, kelihatannya cukup berat.

Ricky, Gyuvin, Gunwook, dan Yujin yang semula terkapar di ruang tamu langsung bangkit dan mengambil alih belanjaan Taerae untuk dibawa ke dapur. Ricky dan Yujin kemudian menyuruh Taerae untuk duduk di karpet, sementara Gyuvin dan Gunwook memanggil anggota lainnya agar segera berkumpul di ruang depan.

"Kan, ku bilang juga apa. Berbahaya jika pergi sendirian," celetuk Jiwoong yang baru saja tiba.

Zhang Hao melongok dari balik bahu Jiwoong. "Taerae terluka?"

Para anggota mengangkat bahu. Zhang Hao berangsur mendekat, lantas duduk di samping Taerae yang meluruskan kakinya.

"Jelaskan ada apa di pasar hari ini. Kau bertemu bandit?" tanya Hanbin langsung.

"Mereka nyaris mencuri sayurku!" adu Taerae. Dia menepuk-nepuk celana di bagian lututnya untuk menghilangkan debu. "Untungnya mereka pingsan setelah ku beri ledakan gas beracun."

Gunwook menautkan alisnya. "Lalu kenapa bahu, siku, dan lututmu berdebu seperti itu?"

Taerae mengerucutkan bibirnya ke depan. "Aku diculik Seungeon! Entah darimana datangnya dia menarikku sampai aku tersandung batu dan terjatuh," adunya.

"Pfft!" Empat anggota termuda menahan tawa mendengar itu.

Sementara yang lain tertawa, Zhang Hao, Hanbin, dan Jiwoong saling pandang. Yoo Seungeon atau Sean adalah anggota Bunga Perak perbatasan. Tak biasanya ada anggota Bunga Perak perbatasan pergi jauh sampai ke wilayah kota lain kecuali jika ada informasi penting dan sangat genting yang harus disampaikan. Sebab, biasanya jika urusannya tidak terlalu penting, mereka hanya mengirim surat lewat burung merpati. Apa yang dilakukannya di wilayah Bunga Perak Kota Calaston?

"Tunggu sebentar," sela Zhang Hao. "Ada sesuatu yang terjadi? Kenapa Seungeon sampai datang ke wilayah kita?"

Keempat anggota termuda spontan terdiam. Semua orang langsung menatap Taerae.

Pemuda berlesung pipi itu mengangguk. Tangannya menepuk-nepuk bagian siku, menghilangkan bekas debu yang masih ada di sana. "Seungeon sempat mendapat informasi dari anggota lain yang keluarganya terhubung dengan pemerintahan. Jeonghyeon dan Yunseo, keduanya sama-sama mengatakan bahwa kemungkinan besar para menteri menyetujui usulan Raja soal membangun bendungan."

Semua anggota serempak memasang ekspresi terkejut. Namun, yang kelihatan paling berang adalah Jiwoong. Giginya bergemeletuk menahan amarah. Tangannya mengepal hingga buku-buku jarinya memutih.

"Oh iya, aku hampir lupa. Seungeon berkata agar setidaknya tiga anggota pergi ke markas perbatasan. Banyak informasi yang harus disampaikan Ketua Park Hanbin pada kita," imbuh Taerae.

Seketika itu juga Jiwoong langsung merasa tenang. Setelah ini, ia harus membawa Hanbin dan Zhang Hao pergi bersamanya ke markas perbatasan.




--✨---✨--

"Aku lupa membeli wortel. Bagaimana kalau diberi makan daun lobak saja?"

Matthew mengangguk pelan. Menerima daun lobak pemberian Taerae dengan setengah hati. "Ya sudah, tidak apa-apa. Daripada Cherry tidak makan."

BUNGA PERAK [ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang