22. accidentally injured

466 66 0
                                    


Sret!

"Akh!" Jiwoong memegangi bahunya. Nyaris terjun bebas ke bawah jika saja tidak ditahan oleh kelopak bunga Phlox milik Sung Hanbin.

Sementara itu, Yujin melesatkan banyak anak panah ke segala penjuru. Sial, apa mereka tidak tahu bahwa saat ini markas sedang bersenang-senang karena tidak ada misi?  Mengganggu saja!

Hanbin menepuk bahu Zhang Hao. "Kak Hugo, kau jaga Kak Jimmy di sini." Sebagai ketua, dirinya harus bertindak dengan cepat.

Kalau bukan karena Jiwoong sudah ditarget oleh pihak kerajaan, Hanbin yakin duel hari ini akan berjalan santai. Tapi, ini bagian dari kecerobohannya lantaran lupa memasang pelindung di sekeliling hutan.

Para anggota sudah berpencar, mengejar orang-orang berpakaian hitam masuk ke dalam hutan. Hanbin memunculkan bunga Phlox, lantas terbang ke langit. Dari atas sini, dia bisa melihat ada yang berhasil terikat sulur, berarti ada Gunwook. Hanbin terbang ke sisi lain, dan menemukan ledakan serbuk sari yang membumbung tinggi. Pasti Ricky. Sementara di sisi utara Ricky, ada ledakan gas, Taerae. Dan agak jauh dari sana, ledakan bunga Tuberose, Gyuvin. Sedangkan Yujin masih berada di atas pohon, belum turun sama sekali dan masih sibuk melesatkan anak panahnya. Pikiran Hanbin sudah bercabang. Matthew dimana?

Sang ketua Bunga Perak terbang mengelilingi hutan. Namun tak menemukan apapun. Astaga, jangan bilang Matthew diculik?

DUAR!

Jauh di kedalaman hutan --- sepertinya begitu, lantaran Hanbin berada di kejauhan --- ada ledakan bunga Bluebell. Itu Matthew! Hanbin segera melesat ke sana. Akan tetapi, saking lebatnya dedaunan pohon beech dan oak di wilayah hutan Oarch, Hanbin kehilangan jejak.

"Matthew! MATTHEW!"

Sementara itu, di kedalaman hutan. Matthew terpojok. Ia memberontak, berusaha melepaskan cekikan orang berseragam hitam dari lehernya. Napasnya tersengal, berusaha meraup sebanyak mungkin udara agar setidaknya punya tenaga. Bagaimanapun, ia tidak boleh mati di sini.

"Le... Pas!" teriak Matthew susah payah.

Cekikan tangan orang itu pada lehernya mengerat. "Berisik," desisnya.

Matthew mulai merutuki keputusan sepihaknya tadi untuk mengejar salah satu orang berpakaian hitam yang menyerang Jiwoong. Sialnya, kemampuannya belum semahir anggota lain, dan lebih sialnya lagi, ia sendirian di sini. Sekuat tenaga, Matthew menendang perut orang itu menggunakan lututnya. Cekikan dari lehernya berhasil terlepas. Matthew segera menyeret tubuhnya menjauh, berusaha berdiri dan berlari. Namun, belum sempat berlari kakinya sudah ditarik paksa. Matthew jatuh tersungkur. Wajahnya menghantam akar yang mencuat pada permukaan tanah. Seketika itu juga rasa pusing melanda.

Orang berseragam hitam itu mencengkeram tengkuknya seraya berbisik. "Mau kemana? Kau tidak akan bisa kabur."

Tidak bisa kabur, ya? Tanpa sepengetahuan orang itu, Matthew membuat gerakan dengan tangannya untuk memunculkan bunga Bluebell. Suara ledakan terdengar. Orang yang menahan tengkuk Matthew itu mendongak, mencari sumber suara ledakan. Sementara Matthew pura-pura pasrah.

"Apa itu --- AKH!"

Sret!

Matthew memejamkan mata kala cairan hangat menyiram kepala dan pipinya. Bau anyir darah menguar. Cengkeraman tangan orang itu terlepas, bersamaan dengan tubuhnya yang limbung ke samping. Matthew membuka mata dan segera mencoba berdiri, namun kakinya terasa lemas dan dirinya kembali jatuh terduduk.  Lantaran netranya menangkap pemandangan tubuh yang tergeletak bersimbah darah tanpa kepala di dekat kakinya.

BUNGA PERAK [ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang