“A-apa?”
Jocelyn segera menoleh pada raja dan ratu hanya untuk memvalidasi pernyataan Adro karena kedua orang itu hanya membungkamkan mulut mereka dengan wajah sendu.
“A-aku tidak percaya … Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah … bukankah kau mencintaiku?” Jocelyn menatap Adro sambil menutup mulutnya.
“Putri, tolong tenanglah dahulu. Kami baru saja akan membicarakan ini,” Ratu bangkit berdiri, menghampiri gadis dengan tubuh bergetar itu.
“Maaf, Jocelyn. Aku sungguh minta maaf. Aku menyadari bahwa aku tidak pernah mencintaimu sebagai seorang wanita selama ini. Namun dengan gadis yang aku pilih, aku mencintainya sebagai wanita. Aku ingin dirinya yang menjadi pasanganku hingga akhir hidupku,” Jelas Adro perlahan.
“Hentikan itu, Adro!” Bentak ratu. Lalu ia mendekap kedua pundak Jocelyn. “Kami akan membicarakan ini. Tenanglah dan jangan khawatir-“
“Tidak, ibu.” Potong Adro. “Aku tidak mau menyakiti Jocelyn lebih dalam lagi dengan memberinya harapan palsu. Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan karena keputusanku sudah bulat, apapun yang kalian katakan dan apapun konsekuensinya. Aku akan menikahi Grace.”
Menatap putranya tidak percaya, ratu mendesis, “Lihatlah dirimu. Untuk pertama kalinya kau berani memotong ucapan ibumu sendiri. Apa yang meracunimu di sana, Adro? Siapa yang meracunimu? Apakah gadis itu?”
“Tolong jangan berbicara buruk tentang Grace.” Desis Adro tegas.
“Kalian, tenanglah!” Seru raja, bangkit dari duduknya. Lalu ia menatap ratu. “Bawa Putri Jocelyn ke kamarnya dan temani dia.”
“Dan kau.” Raja menunjuk Adro. “Kau datang untuk membicarakan tentang penyerangan monster ini, benar? Ikut aku!”
Dibandingkan kemurkaan raja, Adro lebih khawatir pada kondisi mental Jocelyn terhadap keputusannya. Meski begitu, seperti sejak awal, ia telah memilih Grace, dan itu akan selalu menjadi pilihan terakhirnya.
Tiba di ruang kerja raja, Adro duduk berhadapan dengan pria berjanggut dengan kerutan-kerutan lelah menghiasi wajahnya.
“Kau tidak tahu apa yang kau lakukan, nak. Kau tidak tahu apa dampak keputusanmu terhadap kerajaan ini!” Bentak raja, menunjuk wajah putra yang selama ini sangat disayanginya.
“Aku tahu dan aku tidak takut karena aku yakin aku mampu mengatasinya.” Jawab Adro tenang.
“Mengatasinya?” Raja tertawa meremehkan. “Kau baru saja kembali setelah terjebak di dunia antah berantah, nak. Kau bahkan tidak tahu sejauh mana lahan barat telah dihancurkan oleh para monster dan penyihir itu!”
“Aku memang tidak mengetahui seberapa parah kehancuran yang sudah mereka buat. Namun aku mengetahui alasan mereka muncul dan siapa yang bertanggungjawab atas semuanya. Karena itu, aku bisa mengatakan padamu untuk tidak mengkhawatirkan pembatalan pernikahannya. Aku juga akan bertanggungjawab pada masa depan Jocelyn dengan mancarikannya pasangan terbaik.”
Penjelasan tegas Adro membungkam raja sesaat. Ia megerutkan kening dan menyipitkan matanya. “Apa yang baru saja kau katakan?”
“Kau mendengarku dengan jelas, raja. Bukankah dengan mengetahui kedua hal itu, kita dapat menghentikan semua kekacauan ini?” Tanya Adro.
“Dari mana kau mengetahuinya? Penyihir dan para monster itu muncul seperti wabah penyakit.”
“Aku menemukan jawabannya di dunia antah berantah itu.” Jawab Adro dengan sedikit mendesis, membuat ekspresi keras pada wajah ayahnya seketika melunak. Lalu ia menghela panjang. “Aku akan menjelaskannya dalam rapat peperangan. Kau berkata Raja Pentapore memiliki sekutu sorcerrer hebat, ‘kan? Kita bisa bekerjasama dengan mereka.”
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT) The Groom From The Fairy-Tale Land
Romance#WattpadfantasiID [Follow dulu yuk!] 'Jika satu pintu tertutup, masih ada seribu pintu terbuka.' Untuk ke sekian kalinya, Grace Menken disakiti oleh pria yang hanya memanfaatkan kebaikan hatinya. Hidup sebatang kara, dikucilkan, dan kerap putus cint...