You Messed Up My Life - 04

39.7K 3.4K 92
                                    

Kali ini ikut Sekar kuliah yuk! 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini ikut Sekar kuliah yuk! 

Aku gak tahu kalian bakal paham atau enggak wkwk. Apa yang dialami Sekar adalah apa yang pernah kualami dulu. 

Happy reading!!

***

"Fisika kuantum diawali saat tahun 1900 Max Planck mengusulkan bahwa energi elektromagnetik seperti cahaya, tidak bersifat kontinu tetapi diskrit. Itu artinya cahaya datang dalam bentuk paket-paket energi atau kuanta. Atas pernyataan Planck ini, maka hukum fisika klasik runtuh."

Pak Pekik menjelaskan bahasan tentang kuantum yang sejak mungkin baru lima belas menit lalu berlangsung, namun mataku tidak bisa menahan untuk tidak terpejam. Aku ngantuk berat sekarang. Ya tuhan, kenapa sih rasanya berat sekali. Masa aku tiap awal semester harus bikin resolusi terus, "Semester depan aku bakal lebih rajin dari semester ini."

PRET! Baru lima belas menit aja udah ngantuk.

Tidak boleh begini. Meski matkul ini sulit–ya, tidak ada matkul yang mudah selama aku kuliah di sini, tapi setidaknya aku harus berusaha lebih dulu. Aku mulai mencatat beberapa kata yang menurutku penting yang telah disampaikan oleh Pak Pekik, dosen Fisika Kuantum 1. Beliau juga menuliskan sederetan persamaan yang–astaga bahkan isinya hanya huruf dan simbol.

Aku tidak tahu untuk UTS nanti apa yang akan dihitung di sini kalau isinya gak ada angkanya.

Papan yang semula putih kini telah terisi penuh oleh beberapa persamaan dan kata-kata yang sulit dicerna oleh otakku.

"Meskipun hukum fisika klasik yang mengatakan bahwa cahaya adalah suatu gelombang tidak serta salah. Louise de Broglie lewat penelitiannya mengungkapkan bahwa ternyata, cahaya memiliki sifat dualisme. Artinya ia bisa bersifat sebagai partikel dan gelombang.

Dalam fisika kuantum, semua hal termasuk partikel dijelaskan menggunakan persamaan gelombang. Perlu kalian ketahui bahwa persamaan gelombang adalah hal abstrak matematis–bukan fisik, yang tidak bisa kita lihat atau pegang. Dalam dunia kuantum, tidak ada yang pernah tahu keadaan secara pasti dimana partikel berada, seberapa besar kecepatan atau momentumnya. Jadi fungsi gelombang yang saya tulis ini hanya menghasilkan sebuah kemungkinan atau probabilitas menemukan letak partikel berada."

"Izin bertanya Pak!" ucap Hambali salah satu teman seangkatanku yang bisa dikatakan cukup aktif bertanya di sini.

"Silahkan."

"Saya pernah mendengar tentang quantum entanglement, tentang dua elektron yang saling mempengaruhi seberapa jauh pun jarak mereka. Apakah teori banyak dunia atau multiverse juga mungkin terjadi karena ada keadaan quantum entanglement ini?"

Semua orang di ruangan ini yang kebanyakan pada ngantuk tiba-tiba mulai melek–termasuk aku. Setelah ia mengatakan soal multiverse, entah bagaimana rasa kantuk hilang. Aku jadi sama penasarannya dengan pertanyaan Hambali.

You Messed Up My Life [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang