Hai!
Jangan lupa tandain typonya yaaaa 😊😊Happy reading!
Aku benar-benar dibuat bingung dengan apa yang sedang Raga lakukan sekarang. Maksudku kenapa Raga berubah drastis dari seorang medusa jadi robin hood yang ramah sekali? Ini bukan seperti Raga yang sebenarnya.
Setelah membicarakan transformers dengan Raja ia tak lantas pergi dari sisiku. Dia kembali duduk di sampingku, dengan perhatiannya yang masih ia pusatkan pada Raja atau anak-anak lain yang entah karena apa tapi sangat lengket dengan Raga. Beberapa kali anak-anak lain memamerkan gambarannya ke Raga dan menceritakan tokoh yang katanya pernah Raga ceritakan. Entah kapan. Tapi menurutku, kedekatan Raga dan anak-anak disini memperlihatkan bahwa mungkin Raga tidak hanya sekali dua kali ke sini. Dia sering mampir ke sini.
"Kak Raga besok baca cerita lagi ya!" ucap salah satu anak perempuan.
"Yang princess dong Kak, jangan power rangers terus!" sahut anak perempuan lain.
Sebagian besar dari mereka–anak perempuan, mengangguk penuh semangat. Sedangkan anak laki-laki lain menolak. "Gak mau kak. Princess itu gak ada perang-perangan!"
"Bacain princess dong kak!" anak perempuan satunya lagi bergelayut manja di lengan Raga. Membuat Raga terkekeh dengan apa yang anak-anak itu lakukan.
"Oke. Oke. Jangan berantem dong. Kalau berantem Kak Raga gak mau bacain lagi. Mau?"
"ENGGAK MAU!" Seru mereka bersamaan. Aku tersenyum melihatnya.
"Besok lagi kakak datang sama teman kakak deh. Yang laki-laki kakak ceritain transformers, yang cewek dibacain princess. Gimana, adil kan?" tawar Raga pada mereka yang dibalas dengan kerutan di dahi.
"Siapa yang bacain kak?" tanya anak perempuan lain dengan penasaran.
"Kakak cantik yang duduk disamping Kak Raga, nih."
Seluruh aliran dalam tubuhku tiba-tiba saja terhenti. Seperti ada yang menyumbatnya atau mungkin membuatnya membeku hingga tak lagi sanggup mengalir dengan benar. Intinya aku tidak berkutik, setelah perkataan Mas Raga yang, aneh?
Bukan hanya celetukannya yang tiba-tiba mengajakku untuk menemani membaca buku untuk anak-anak panti ini. Tapi satu kata yang aku yakin ia tidak akan pernah mengeluarkan kata itu dari mulutnya. Mulutnya yang dari dulu selalu memarahiku. Raga bukannya tidak pernah memuji pekerjaanku, hanya saja Raja tidak pernah memuji fisikku.
Tentu aku bisa saja berpikir karena mungkin ini hanya celetukan biasa yang Mas Raga katakan karena ada anak kecil disini. Tapi kenapa? Kenapa aku merasa tidak biasa? Kenapa hatiku harus berdegup kencang seperti ini?!
"Beneran kak?" tanya satu anak perempuan yang kutahu namanya adalah Tasya mengagetkanku dengan sentuhan tangannya di punggung tanganku.
"Ya?" tanyaku padanya sebelum kualihkan pandanganku ke samping, wajah Mas Raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Messed Up My Life [TAMAT]
Teen FictionNamanya Nuraga Satya, tapi nama panggilannya dariku ada banyak. Hulk, pipiyot, titisan nyi blorong, dedemit, medusa, atau reog ponorogo. Semuanya karena Nuraga hobi marah-marah dan suka komentari banyak hal. Aku Pramusita Kencana sayangnya harus se...