Halo!
Banyak banget nih yang nungguin Raga - Sita. Ombaknya dulu dooongggg 🌊🌊🌊
Sudah siap dengan kegemesan backstreetnya mereka?
Lesgoooo!!!!
***
Aku sedang berkumpul di ruang R103 bersama banyak teman satu BEMku. Jadi anak organisasi tuh emang keliatannya gak pernah berhenti acaranya ya. Aku juga baru ngerti kalau di kuliah ini banyak banget jenis kegiatan. Gak hanya berhenti di UKM aja, tapi juga berbagai kepanitiaan, baik di tingkat jurusan, fakultas, sampai universitas.
Seperti malam ini ada kegiatan semacam sharing beasiswa yang diadakan oleh Advokasi BEM dengan organisasi fakultas yang bergerak dibidang penelitian. Karena pagi sampai sore kami kelas, maka biasanya kegiatan rapat atau acara semacam ini diadakan malam hari. Jadi wajar banget kalau mahasiswa tuh pulangnya malam-malam.
Meskipun aku bukan anak advokasi, tapi aku tetap aja harus bantuin acara ini–setidaknya untuk memantau. Ya gimana, jadi sekjen masa gak datang kegiatan BEM. Untungnya gak terlalu banyak yang harus dipersiapkan, paling cuma urusan registrasi, nyiapin kursi, dan brosur.
"Lo istirahat dulu aja Ta. Paling acara baru dimulai jam 7 nanti," ucap Mbak Rani yang baru saja masuk ke ruangan ini.
Aku meletakkan gunting yang ku gunakan untuk menyiapkan kertas registrasi. "Oke deh mbak. Tapi semua aman kan?" tanyaku.
Mbak Rani mengangguk. "Tinggal nunggu Mbak Aletta juga sih, eh bentar." Ia lantas mengecek hp yang ada di sakunya. Tangannya sibuk menari-nari di atas keyboard. "Kayaknya Mbak Aletta lima belas menit lagi datang. Lo makan aja dulu Ta. Belum makan kan dari tadi?"
"Iya. Belum."
Aku lupa memberi tahu ke kalian kalau seseorang yang diundang menjadi pembicara di acara ini adalah Mbak Aletta. Bukan tanpa alasan, pamornya yang begitu besar dan orang-orang pada tahu kalau Mas Raga sendiri punya hubungan cukup dekat dengannya, ya kenapa enggak buat ngundang Mbak Aletta.
Kalian penasaran bagaimana perasaanku? Sebenarnya gak baik-baik aja sih. Rasanya, emang gak ada cewek lain selain Mbak Aletta ya? Karena walaupun Mas Raga bilang kalau dia suka sama aku, aku masih ngerasa cemburu kalau dia dekat dengan Mbak Aletta. Apalagi Irul tuh, sejak tahu kalau Mas Raga punya pacar dia gak henti-hentinya buka obrolan buat gibahin Mas Raga. Padahal kemarin udah dibantah kalau Mbak Aletta bukan pacar Mas Raga, tapi Irul kayak gak terima gitu. Dia tetap curiga kalau Mas Raga cuma nyembunyiin identitas aja.
Ingin aku sumpal mulutnya pakai kaos kakinya sendiri tahu gak.
Aku berjalan keluar ruangan, menarik nafas udara malam yang cukup segar sehabis hujan. Tanganku bersandar di pagar pembatas. Saat mataku tengah terpejam menikmati suasana, aku mendengar langkah kaki seseorang tiba-tiba mendekat ke samping badanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Messed Up My Life [TAMAT]
Teen FictionNamanya Nuraga Satya, tapi nama panggilannya dariku ada banyak. Hulk, pipiyot, titisan nyi blorong, dedemit, medusa, atau reog ponorogo. Semuanya karena Nuraga hobi marah-marah dan suka komentari banyak hal. Aku Pramusita Kencana sayangnya harus se...