Selamat malam!
Apa kabarnya?
Mana nih yang katanya kangen sama manis-manisnya merekaa?
Kasih ombak yang baaannyaaakkk doongg 🌊🌊🌊🌊
Siapkan hatinya yaaa. Kita fulll senyum bab ini!
Lesgooo!!
***
Acara yang bikin aku deg-degan dimulai. Berkali-kali pikiranku mengisyaratkan untuk mundur aja. Tapi berkali-kali juga Mas Raga meyakinkanku. Waktu pertama kali telepon kemarin, aku memang tiba-tiba mematikan telepon. Gimana gak grogi coba, kita udah ada di situasi yang berbeda tau. Mana suaranya tuh jadi lebih... berat terus terdengar seksi.
Anjir lah, mesum banget Pramusita!
Aku tadi sempat gugup banget buka acara, berdiri di tengah orang-orang yang lagi duduk terutama orang asing memang bukan hal biasa untukku. Untung saja anak-anak BEM Teknik itu ramah-ramah banget. Aku kira karena mereka dari teknik bakal menyeramkan. Dari penampilan kan mereka laki banget, rambut gondrong, kemeja flanel kotak-kotak, celana belel. Rata-rata seperti itu kan?
Bukannya menyeramkan dalam artian negatif ya, lebih ke sangar aja sih jadi bikin aku agak keder.
Tapi aslinya gak seburuk itu, aku aja sih yang mainnya kurang jauh. Meskipun penampilan mereka cenderung agak kurang rapi tapi ternyata pengetahuannya luas banget. Waktu sesi pertama tadi, saat kita sharing soal kementrian masing-masing, ternyata proker mereka juga cukup kritis dan membangun.
Ada beberapa topik yang niatnya mau aku bahas saat sesi diskusi nanti, ini pun juga gak lepas dari peran Mas Raga. Tentu aja lah, meskipun di Malaysia lomba dia masih sempat ngecek kerjaan di sini. BEM tuh anak pertamanya dia yang dijaga banget deh. Alasan keduanya ya... ya biar bisa telponan sama aku. Hehe.
Topik pertama tentang AI, kedua tentang potensi nikel di Indonesia, dan tentang mobil listrik itu sendiri. Hal yang memang lagi hangat dibicarakan di Indonesia.
Namun saat aku tengah mengusulkan topik barusan sama Mas Bram–ketua BEM Teknik, dia kepikiran kalau bahas tambang nikel dari sisi lingkungannya. Karena beberapa waktu lalu sempat viral video suku pedalaman di Halmahera sedang menghadang buldoser tambang nikel. Orang tahunya itu potensi nikel Indonesia yang melimpah, tapi gak tau aslinya kayak gimana.
"Gue kepikiran kita sekalian bikin videografi tentang ini. Kita bisa ngulik lebih dalam tentang dampak kerusakan lingkungannya. Kebetulan kenalan gue, anak teknik lingkungan abis bikin jurnal tentang penelitian ini."
Aku mengangguk gamang. "Idenya bagus mas. Tapi apa topik ini gak terlalu biasa aja? Maksudnya bukan berarti aku meremehkan kasusnya, hanya aja kita semua pasti tahu kalau tambang jarang banget gak ngasih dampak negatif ke lingkungan. Jadi sisi 'menarik' kalau hanya dari sisi ini aja menurutku bakal kurang."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Messed Up My Life [TAMAT]
Ficção AdolescenteNamanya Nuraga Satya, tapi nama panggilannya dariku ada banyak. Hulk, pipiyot, titisan nyi blorong, dedemit, medusa, atau reog ponorogo. Semuanya karena Nuraga hobi marah-marah dan suka komentari banyak hal. Aku Pramusita Kencana sayangnya harus se...