Halo! Met malmingan ges. Met malming di temenin Nuraga dan Sita.
Siapa yang nggak sabar banget liat kedekatan Raga-Sita!
Siapa yang greget banget sama mereka karena gak segera jadian?!
Siapa yang gemes banget sama love hate relationship mereka?!
Siapa yang nungguin mereka kudu ngasih ombak cinta duluuuu 🌊🌊🌊
Happy Reading!
***
Duduk di barisan dua baris dari belakang karena aku telat pagi ini. Jadwal kuliah jam setengah delapan pagi di hari Senin emang suatu kesalahan banget, mana kemarin abis Sharing Kultural lagi. Kata orang kuliah itu enak, kita bisa ngambil jadwal sesuka kita. Mau berangkat siang atau sore juga bisa aja.
Siapa yang bilang itu? Aku bungkam mulutnya pakai buku General Relativity-nya Bernard Schutz yang setebal dosa-dosamu baru tahu rasa.
Kalau di kampusku meski mata kuliahnya bisa milih sendiri, tapi jamnya tetap ditentukan oleh pihak fakultas. Jadi gak bisa tuh minta diganti jamnya jadi siang. Padahal udah semester tiga, ku kira bakal dapat jadwal siang. Ternyata sama aja.
"Gimana mau menyongsong masa depan cerah kalau hari pertama di minggu pertama setelah UTS aja lo telat Ta?" ujar Ajeng setengah berbisik. Ia duduk di sebelahku namun tidak sebangku denganku.
Aku memberi gestur seperti menyikutnya padahal jaraknya denganku terpisah tiga puluh sentimeter. "Bacot. Gue ngebabu ya kemarin," gerutuku segera mengeluarkan buku catatan dan kotak pensil dari dalam tasku.
Ajeng mencibir. "Babu mah mending Ta, dikasih makan dikasih tempat tinggal meski gak dibayar. Lah elu, disuruh danusan, jual sendiri-beli sendiri, gak dibayar malah suruh nombok."
Sial. Bener banget. Emang urusan event mahasiswa apalagi yang kegiatannya minim donasi mau gak mau bakal nombok.
"Enak aja. Gue kemarin dapat villa jackpot. Pokoknya proker di BEM sekarang gak ada yang nombok. Semua terkendali di bawah Nuraga," ucapku sombong.
"Ssst!" desis seseorang di sebelahku. Ah, Hambali. Gak sadar banget aku duduk bersebelahan dengan anak paling ambis di angkatanku. Aku meringis menatap Hambali meminta maaf.
"Hehe. Sorry Bal. BTW Pak Romy jelasin sampai mana?" tanyaku mencoba bersahabat dengan Hambali setelah ku usik ketenangannya belajar mata kuliah Teori Relativitas ini dengan khidmat.
Ajeng terkekeh mengejekku. "Sok rajin lo."
Aku lantas menolehkan kepalaku, memberinya tatapan tajam menghunus. "Diem lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Messed Up My Life [TAMAT]
Teen FictionNamanya Nuraga Satya, tapi nama panggilannya dariku ada banyak. Hulk, pipiyot, titisan nyi blorong, dedemit, medusa, atau reog ponorogo. Semuanya karena Nuraga hobi marah-marah dan suka komentari banyak hal. Aku Pramusita Kencana sayangnya harus se...