Haloo!!!!
Banyak yang tidak menyangka bahwa endingnya malah Sita sendiri yang bocorin hubungannya 🤣🤣
Aku mau minta ombak lagi yaang buaanyak bolehh?🌊🌊🌊
Penasaran sama tingkahnya Sita abis dia keceplosan umumin hubungannya gakk?????
LESSSGOOOOO!!!
***Seluruh saraf tubuhku seperti lumpuh. Semua hal yang terjadi saat ini membuatku tak tau harus melakukan apa. Aku mengutuk diriku sendiri, bisa-bisanya aku mengatakan hal itu di depan semua orang?
Kepalaku bergerak menoleh ke kiri, sedikit mendongak karena tinggi badanku dan Mas Raga yang cukup berbeda. Aku... aku tak habis pikir dengan pengakuannya ini. Ia tersenyum tanpa rasa gugup sepertiku. Begitu santai tanpa beban.
"Mas sama... Sita... pacaran?" Tanya Irul kembali memastikan. Ia sangat kaget. Tentu saja, bukan hanya dia seorang tapi... apa aku harus menyebut bahwa aku seprti baru saja mengumumkan ke seluruh orang di fakultas ini bahwa aku pacarnya Mas Raga?
"Ya, kita pacaran," jawab Mas Raga mantap.
Aku sudah habis tenaga, menunduk sedalam-dalamnya.
Irul memejamkan matanya beberapa kali. "Kok.. bisa?"
"Kenapa gak bisa? Gue suka Sita, Sita juga suka gue–"
"–SEJAK KAPAN?!" Suara lantang kembali menggema di selasar ini. Ah tidak lagi. Marcela datang dengan wajah heran bercampur tak percaya. "Sejak kapan Mas Raga suka sama Sita."
Kenapa jadi sedrama ini sih?
Bodoh! Jelas saja akan penuh drama. Lo memacari sosok yang paling berpengaruh di kampus ini Pramusita. Dan pacar lo adalah salah satu orang yang punya penggemar lusinan.
"Sejak... sejak kapan Ta?" Tanyanya malah semakin membuatku kalut. Jantungku berdetak kian tak beraturan kala ia sedikit menunduk mencari keberadaan wajahku yang ditutup dengan telapak tanganku.
"Balik aja yuk mas," bisikku.
"Hm? Apa?" Katanya semakin merapatkan tangannya di pundakku. Gak gini maksudku!
Aku bergerak mencoba melonggarkan pelukannya. Mataku melirik menatap manik matanya. "Balik. Sekarang. Mas," ucapku penuh penekanan.
Namun Nuraga hanya membalasku dengan senyum simpulnya. "Kenapa? Malu ya?"
ARGH! MENYEBALKAN!
Dengan sigap aku langsung melepaskan diri darinya saat kurasa cekalannya mulai melemah. Aku berlari, menjauh dari kerumunan, menutupi mukaku dengan kertas laprak yang ada di tanganku. Sungguh memalukan!
Bagaimana aku harus menjalani hariku besok?!
***
Aku mungkin harus melakukan operasi plastik. Tidak, aku gak punya uang sebanyak itu untuk operasi. Atau mungkin ganti wajah dengan topeng silikon? Bodoh! Aku tidak punya kemampuan make up, bisa jadi aku merubah wajahku menjadi seperti voldemort.
Meski gak akan merubah seratus persen tampilanku, namun setidaknya masker ini membantu untuk menyamarkan. Aku rasanya ingin membunuh Mas Raga, bisa-bisanya dia malah dengan lantang memperkenalkan kalau aku pacarnya.
Tapi... kalau dia malah menyangkal aku lebih malu lagi sih. Ah, ini jelas bukan salah Mas Raga, tapi aku!
Semalam, Mas Raga membombardirku dengan chat dan telepon, namun tak kugubris. Aku masih malu untuk mengingat kejadian kemarin. Hari ini, setidaknya gak bertemu Mas Raga adalah solusi terbaik. Walau sulit karena dia sudah tahu semua jadwal kuliahku, pun dimana kelasku.
Jadi, menghindari Mas Raga pun sepertinya mustahil.
"Tumben kamu pakai masker Ta? Emang musim corona lagi ya?" Tanya ibuku saat aku hendak berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Messed Up My Life [TAMAT]
Fiksi RemajaNamanya Nuraga Satya, tapi nama panggilannya dariku ada banyak. Hulk, pipiyot, titisan nyi blorong, dedemit, medusa, atau reog ponorogo. Semuanya karena Nuraga hobi marah-marah dan suka komentari banyak hal. Aku Pramusita Kencana sayangnya harus se...