MANA NIH YANG NUNGGU-NUNGGU NURAGA-SITAAAA???
Cek ombang dulu doonggg 🌊🌊🌊
Ya allah dari kemarin banyak banget dm masuk, belum lagi yang di komen.
Udah lah yuk langsung ketemu aja sama merekaa.
Happy reading!!
***
Aku segera mengalihkan pandanganku dari senyumnya. Selain aku tidak ingin membuat kesalahpahaman perasaan ini semakin besar, aku pun juga membencinya. Seenaknya saja senyum seperti itu. Emang boleh sesenyum itu? Maknanya apa coba.
"Rum, udah selesaikan ngolesin jagungnya?" tanyaku pada Arum yang sedang tertawa terbahak-bahak dengan anak lain.
"Hah? Oh iya. Tinggal di bakar aja sih. Urusannya anak cowok ini mah."
Aku mengangguk lalu berniat menegakkan kakiku.
"Lo mau ke mana deh?" tanya Arum sambil mendongakkan kepalanya.
"Ke kamar. Ambil hp," jawabku singkat seraya menepuk pundaknya.
Bohong! Aku gak lagi ambil hp di kamar. Aku bahkan keluar dari villa ini dan berusaha mencari udara segar. Mencari apapun yang bisa mengalihkan pikiranku dari Nuraga. Kenapa sih senyumnya itu malah berputar-putar di kepalaku?
Masa aku suka sama Nuraga? Yang bener aja? Model medusa kayak gitu?
Alisku menukik semakin tajam, tidak habis pikir dengan apapun perasaan yang merasukiku saat ini. Masa seleraku secepat itu berubah? Padahal aku cinta mati sama Choi Ung di drama berjudul Our Beloved Summer. Memang ceritanya juga enemies to lovers, tapi siapa juga yang kuat musuhan sama Ung kalau dia aja cute, baik, setia, dan gak neko-neko?
"Mau kemana Ta?" ucap seseorang mengangetkanku.
Aku sontak memekik sambil memegangi dadaku. "Astaga! Gue kira siapa mas."
Mas Tegar tertawa renyah lalu segera mematikan rokoknya. Dia duduk di teras villa sendirian. Sedang apa dia? Kenapa gak ikut bakar-bakar di dalam?
"Mas ngapain?" tanyaku penasaran.
"Lah lo ngapain? Mau kabur?" tanyanya seraya berdiri dan berjalan mendekatiku.
Aku mendengus. "Kabur kemane? Kanan kiri hutan juga."
Ia tertawa, kini telah berada di sampingku. Kedua tangannya ia sembunyikan di dalam kantong jaket corduroy coklat.
"Enggak hutan juga kali Ta. Kanan kiri lo masih villa."
Aku mengidikkan bahu sambil tersenyum. Entah kesepakatan dari mana, kami kemudian sama-sama melangkah keluar villa. Sambil memeluk diri masing-masing dengan tangan yang tersembunyi di balik jaket tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Messed Up My Life [TAMAT]
Teen FictionNamanya Nuraga Satya, tapi nama panggilannya dariku ada banyak. Hulk, pipiyot, titisan nyi blorong, dedemit, medusa, atau reog ponorogo. Semuanya karena Nuraga hobi marah-marah dan suka komentari banyak hal. Aku Pramusita Kencana sayangnya harus se...