Halo!!!
Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu yaaa.
Terima kasih udah nungguin Nuraga Sita! Terima kasih untuk cinta dan dukungannya. Semoga kita bisa ketemu Nuraga-Sita lebih sering yaaa.
Jangan lupa tandain typo yap!
Happy Reading!
***
Selama perjalanan aku maupun Mas Raga tidak ada dari kami yang membuka percakapan sama sekali. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri memikirkan... memikirkan apa?
Jarak dari panti asuhan ke kampus, tempat kita kembali berkumpul sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya 45 menit. Tapi rasanya duduk di jok belakang motor yang bentuknya tidak kusukai ini rasanya seperti dua jam. Lagian Mas Raga kok diam aja sih dari tadi, ngajak ngomong kek. Apa gitu.
"Mas," kataku mencoba membuka obrolan.
"Hm?" gumamnya.
Hm? Dipanggil kok 'hm'. Emang aku manggil sapi apa?
"Ngomong kek. Apa gitu."
"Ngomong apa?"
Aku memutar bola mataku. Emang dia tuh gak bisa diharapkan. Mending-mending Mas Tegar, cerita dari fotografi bisa sampai kasus bunuh diri. Lah dia cuma diam, tapi sekali ngomong nyelekit. Dasar presma elit ngomong sulit!
"Cerita apa kek mas. Biar gak diam-diam aja dari tadi," balasku.
"Ya cerita apa?" ucapnya ketus. Tuh kan!
"Jangan ketus ketus dong mas. Yang lembut emang gak bisa, gue cewek loh mas."
Kok aku jadi terdengar seperti merayu Nuraga gini ya? Nggak woy, aku cuma gak suka aja suasana super canggung ini. Bukan berarti aku sok pdkt sama Nuraga. Jangan kalian pikir, mentang-mentang aku tadi full mikirin senyum Nuraga jadi pengen dekat sama dia ya!
Aku tadi cuma kaget. Bukan kagum.
"Gk ds ckjsdfuen"
"HAH?!" tanyaku sambil teriak di samping telinganya. Sumpah yang kudengar cuma angin lewat aja.
"GAK ADA CERITA APA-APA!"
"SANTAI DONG!"
Ia berdecak sebal, lalu menurunkan kecepatan motornya. "Segini denger gak suara gue?" tanyanya.
Aku mengangguk, kami saling bertatapan dari kaca spion motornya. Nuraga menghela nafas sambil bergumam singkat.
"Hmm.. Gue gak tahu mau cerita apa. Emang biasanya lo ngobrol apa aja?"
Wah. Nuraga presma FMIPA yang kalau ngamuk udah seperti dirasuki reog ponorogo gak pandai membuka obrolan di motor? Skill komunikasi macam apa yang ia gunakan selama ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Messed Up My Life [TAMAT]
JugendliteraturNamanya Nuraga Satya, tapi nama panggilannya dariku ada banyak. Hulk, pipiyot, titisan nyi blorong, dedemit, medusa, atau reog ponorogo. Semuanya karena Nuraga hobi marah-marah dan suka komentari banyak hal. Aku Pramusita Kencana sayangnya harus se...