Part 23

1.8K 187 15
                                    

Liona baru saja selesai membersihkan diri dan bersiap-siap untuk tidur. Ia masuk ke kamar lebih cepat dari biasanya karena Leon tidak ada di rumah. Ia juga membawa beberapa buku dari perpustakaan untuk dibaca di kamarnya saja.

Saat baru saja berbaring, pintu kamarnya diketuk. Kening Liona berkerut, mungkin ada sesuatu yang penting hingga harus mengetuk pintu kamarnya saat ia hampir tidur.

Liona membuka pintu dan mendapati Tracy ada di sana."Ah, ada apa, Tracy."

"Maaf mengganggu waktu Anda,tapi, kita kedatangan tamu."

"Tamu? Siapa?"

Tracy terdiam beberapa saat, lalu berkata,"Tuan Damian."

Liona tertegun."Apakah aku harus menemuinya?"

"Untuk saat ini, Nyonya lah pemegang kekuasaan di rumah ini. Nyonya harus menyambutnya walau hanya sejenak."

"Tapi, ini sudah larut malam, Tracy. Aku merasa tidak enak."

"Sebenarnya di luar sedang ada angin kencang dan mereka~ tidak bisa meneruskan perjalanan." Tracy menjelaskan sedikit alasan kenapa Damian dan rombongannya bisa sampai ke rumah ini. Itu biasa terjadi pada mereka yang sedang melakukan perjalanan jauh. Jika terjadi cuaca buruk, mereka akan meminta pertolongan orang terdekat dari lokasi perjalanan mereka.

"Aku harus mengganti pakaianku dulu." Liona mengganti pakaiannya dengan cepat dan menemui tamunya.

Damian tersenyum senang saat Liona datang menemuinya.

"Maaf, mengganggu Anda di malam ini." Damian menyapa dengan hangat.

"Ke-kenapa kau ada di sini?" Liona menelan ludahnya. Lagi-lagi ia bertemu dengan Damian. Seakan-akan Damian sudah mengatur semuanya.

"Aku sedang berkunjung di Kota sebelah, lalu melintas dari sini. Sayangnya~kami kemalaman dan di sini tidak ada penginapan. Apakah kami boleh menginap di sini? Kebetulab cuaca di luar juga sangat berbahaya." Damian menjelaskan.

Liona menggeleng."Maafkan aku, Demian , Leon sedang tidak ada. Jadi, aku tidak bisa memberimu izin."

"Tapi, jika Leon bisa dihubungi, dia pasti memberiku izin. Bagaimana pun, kita ini tetaplah berteman dan sedang dalam situasi butuh tumpangan tidur."

Liona menoleh ke arah Tracy yang ada di belakangnya. Lalu, ia berbisik,"Tracy, bagaimana ini? Aku tidak nyaman dengannya." Liona menatap Tracy cemas. Ia harus membuat keputusan yang bijak dan tidak merugikan siapa pun, terutama suaminya.

"Tapi, Nyonya bagaimana pun kita memang harus memberi tumpangan tidur. Cuaca di lyar memang sedang buruk. Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini,"balas Tracy dengan hati-hati.

"Tapi, Leon tidak menyukainya." Liona menggumam,lalu ia menarik napas panjang. "Baiklah, silakan kalian istirahat dengan nyaman sampai besok ketika cuaca sudah membaik."

"Terima kasih, Liona."

Liona menatap Tracy,"tolong siapkan kamar untuk mereka."

"Baik, Nyonya, saya akan memanggil pelayan lainnya." Tracy segera melaksanakan perintah.

Sementara menunggu, Liona harus menemani Damian duduk. Tentu saja mereka tidak hanya berdua. Ada beberapa orang yang merupakan rombongan dari Damian.

"Silakan menikmati minuman hangatnya,"kata Liona pada semua orang.

"Terima kasih atas jàmuannya."

"Apa kalian sudah makan malam?"

"Sudah, kau tidak perlu khawatir. Kami hanya membutuhkan tempat tinggal untuk malam ini. Kau jangan takut karena kami hanya akan tidur,"jelas Damian. Hal ini membuat Liona merasa lega.

EROTIC NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang