Pernikahan Anne dan Damian sudah hampir tiba. Semua persiapan sudah dilakukan. Sudah sembilan puluh persen selesai. Semuanya menggunakan dana milik Caesar. Pria itu yakin, uangnya akan kembali setelah Damian menjadi menantunya. Ia akan menerima uang mahar yang besar. Selain itu, namanya akan menggema di mana-mana sebagai mertua dari seorang Damian.
Satu hari menjelang pernikahan, banyak tamu dari jauh yang sudah datang. Liona dan Leon jiga sudah hadir. Mau tidak mau keduanya diundang untuk menghindari pembicaraan orang ramai. Caesar tidak mau orang membicarakan Leon dan Liona.
Liona berdiri di hadapan rumah orang tuanya. Ia tersenyum sembari menarik napas panjang. Leon menggenggam tangannya erat.Liona menoleh dan tersenyum."Aku tidak apa-apa."
"Kita hanya mengantarkan hadiah. Jangan memikirkan hal lain." Leon menenangkan.
Liona mengangguk."Aku masuk, ya?"
"Aku akan mendampingimu." Leon tidak akan membiarkan Liona masuk sendiri dan merasa sedih.
Keduanya beriringan memasuki ruang tamu yang besar dan megah. Mereka menghadap langsung dengan Caesar.
"Selamat datang, Leon dan Liona." Pria itu menyambut keduanya sama seperti tamu-tamu lain.
"Kami datang membawa hadiah pernikahan." Leon pun meletakkan hadiah yang mereka bawa ke tempat di mana hadiah-hadiah disimpan.
"Terima kasih. Kalian tidak perlu repot-repot,"balas Caesar.
"Tidak, Ayah."
Caesar melihat ke arah Liona."Liona, maaf Ayah tidak bisa mengundangmu ke pernikahan Anne."
Liona dan Leon terperanjat."Tapi, saya sudah di sini, Ayah."
"Maksudku, kau tidak perlu terlalu menampakkan diri di pesta. Muncullah sekadarnya saja. Jangan sampai kau berperan di sebagai anggota keluarga,"balas Caesar.
Leon tersenyum sinis."Anda memang tidak mengundang kami, Mertua. Kami datang sebagai tamu menantu Anda. Saya dan Damian berteman dekat."
"Kalian tidak sedekat itu."
Liona menahan diri untuk tidak menangis. Ia tersenyum dengan tegar. "Tidak apa-apa, Ayah. Sepertinya pernikahannya sangat mewah, ya. Persiapannya sangat banyak dan matang."
Caesar menaikkan dagunya sembari bersedekap. "Iya. Bagaimana pun aku sangat bangga terhadap Anne yang mendapatkan Damian."
"Bukankah Leon juga sehebat Damian?" Liona tersenyum lirih,"mereka memiliki kekayaan yang sama."
"Bukankah kekayaan Leon sekarang turun drastis karena musibah itu? Ah, ya, tidak ada yang bisa dibanggakan lagi sekarang." Caesar menatap Leon dengan sepele.
Leon tertawa kecil menanggapi omong kosong Caesar. Pria itu terlihat bodoh.
"Apa Ayah hanya membanggakan harta?" Liona tak suka jika Caesar merendahkan suaminya. Leon adalah malaikat hidupnya.
"Aku tidak sedang membanggakan harta, aku membanggakan Anne. Besok dia akan menikah. Lalu, namaku akan menggaung di mana mana." Caesar berkata dengan bangga.
Leon menggenggam tangan Liona."Oh, begitu~baiklah, mertua. Semoga apa yang Anda inginkan terkabulkan. Sesuai permintaan Anda, kami akan bersikap seperti tamu pada umumnya. Semoga nama Anda besok menggaung di mana-mana. Saya menantikan hal itu." Pria itu menyeringai, kemudian memberi hormat dan mengajak Liona keluar.
"Maafkan Ayah,"bisik Liona pada suaminya.
"Tidak apa-apa. Pria seusianya memang sedang lucu-lucunya."Leon tertawa kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
EROTIC NIGHT
RomanceLiona Cassandra dibenci Luvia karena merupakan anak simpanan suaminya. Sejak kecil, hidup Liona menderita. Kebencian luvia membuatnya menjodohkan Liona dengan pria yang menurutnya buruk. Namun, kesalah pahaman terjadi. Yang menikahi Liona bukanlah p...