Part 11-15 sudah tersedia di karyakarsa.
❤
Peringatan 21+
✔
Liona mengambilkan air minum untuk Leon setelah tangisannya reda. Pria itu telah mengatakan segala isi hati untuk pertama kalinya pada Liona. Leon sangat mempercayai Liona bahkan sejak pertama kali melihatnya.
"Terima kasih."
"Bukankah kamu baru saja melakukan perjalanan jauh? Kamu harus istirahat."
Leon menggeleng."Aku tidak mau melewatkan waktuku bersamamu. Ini hari pertama kita bertemu secara langsung. Aku~tidak bisa mengungkapkan perasaanku saat ini. Aku benar-benar senang." Pria itu mencium tangan Liona berkali-kali.
"Apa yang membuatmu menyukaiku?"
"Entahlah, aku langsung menyukai semua hal tengangmu ketika pertama bertemu. Bagaimana cara kamu berinteraksi, tersenyum, tertawa, berjalan. Aku suka semuanya." Leon tertawa menunjukkan giginya yang rapi. Setelah beberapa lama bicara, Liona baru menyadari bahwa Leon memiliki rahang yang tegas dan mata yang tajam. Garis matanya tajam seperti menggunakan eye liner.
"Lalu bagaimana denganmu?"tanya Leon pada Liona.
"Ya? maksudmu?"tanya Liona tak mengerti.
"Apakah kamu menyukaiku?"
Liona menelan ludah karena saat ini Leon tengah menatapnya dengan intens. Liona mengangguk pelan. Lalu ia terkejut karena tiba-tiba Leon merapatkan tubuhnya."Katakan kalau kau menyukaiku, Liona."
"A-aku me-menyukaimu,"jawab Liona tergagap. Debaran jantungnya semakin tak karuan karena Leon semakin mendekatkan wajahnya. Liona menjauhkan wajahnya, tetapi, Leon menahan kepala Liona agar tidak menjauh. Leon mengecup bibir Liona, lalu melumatnya sedikit.
Leon meresapi perasaannya sejenak, kemudian berdiri dan membopong Liona ke dalam kamar. Leon membaringkan Liona secara perlahan dan lembut. Kemudian ia melepaskan outer Liona.
"Leon~" Liona tercekat. Ini pertama kalinya ia bersentuhan dengan pria dalam pertemuan pertamanya. Ia merasa malu dan takut.
Leon menempelkan jemarinya ke bibir Liona. Napas hangatnya berembus mengenai wajah Liona. Sekujur tubuh Liona bergetar. Aroma tubuh Leon melintas di hidungnya sekilas. Tubuhnya mulai terasa panas.
"Aku mencintamu, Liona,"bisik Leon di telinga wanita itu. Lalu lidahnya menyapu daun telinga Liona dengan lembut. Mata Liona terpejam. Sekujur tubuhnya benar-benar terasa seperti sedang disengat.
Leon bertumpu dengan kedua tangannya di atas tubuh Liona."Tolong bukakan kemejaku,"kata Leon.
Dengan tangan gemetar, Liona membuka kancing kemeja Leon. Matanya hanya tertuju pada kancing kemeja karena ia menyadari Leon sedang menatapnya intens. Leon terlihat seperti hewan buas yang ingin menerkam mangsanya.
Kancing kemeja terlepas, lalu, dada bidang nan rata itu terlihat. Tanpa sengaja Liona menyentuh permukannya. Mata Leon terpejam karena ia merasa sedang digoda oleh Liona, walau kenyataannya itu tak sengaja.
Leon merendahkan tubuhnya dan menenggelamkan wajah dilekukan leher Liona. Ia menghirup aroma tubuh Liona begitu dalam. Sementara Liona hanya bisa membatu.
Leon kembali menatap Liona, kemudian mulai melumat bibirnya dengan lembut. Liona terbelalak dan tubuhnya menegang, tetapi, perlahan ia merasa rileks dan memejamkan matanya merasakan lumatan lembut dari Leon.

KAMU SEDANG MEMBACA
EROTIC NIGHT
RomanceLiona Cassandra dibenci Luvia karena merupakan anak simpanan suaminya. Sejak kecil, hidup Liona menderita. Kebencian luvia membuatnya menjodohkan Liona dengan pria yang menurutnya buruk. Namun, kesalah pahaman terjadi. Yang menikahi Liona bukanlah p...