Sepasang suami istri menghampiri Leon dan Liona. Mereka adalah Emilio dan Nadlyne. Mereka juga pasangan yang baru menikah keduanya juga hadir di pernikahan Leon dan Liona. Hanya saja mereka tidak terlalu lama berinteraksi karena banyaknya tamu yang hadir.
"Halo~" Nadlyne menyapa Liona terlebih dahulu, lalu, Emilio juga menyapa Leon.
"Hai~"
"Namaku Nadlyne. Apa kau masih ingat denģanku?"
"Namaku Liona,"balas Liona,"sepertinya kita pernah bertemu tapi aku lupa di mana."
"Kami datang ke pernikahan kalian."
"Ah, maafkan aku, Nadlyne. Aku memang payah. Selain itu aku gugup karena jarang datang ke pesta seperti ini,"kata Liona malu.
"Meskipun kau jarang datang kau terlihat seperti ratu di pesta ini." Nadlyne tertawa kecil,"kalau begitu, aku akan merekomendasikanmu pada yang lain. Mereka pasti akan senang jika kau datang."
"Ah tidak perlu seperti itu. Aku juga tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terbiasa tidak datang." Liona tersenyum tipis.
"Leon~"panggil Nadlyne.
"Ya?"
"Bolehkah kuajak Liona berkenalan dengan teman-teman yang lain?"tanya Nadlyne.
Leon berpikir sejenak."Boleh, aku titip Liona, ya. Jangan sampai hatinya terlùka."
"Oh,kalian sangat manis. Terima kasih, aku akan menjaganya." Nadlyne membawa Liona ke sekumpulan wanita-wanita yang cantik dan tentunya mereka adalah orang-orang berùntung.
Liona disambut dengan hangat. Mereka bicara perihal urusan wanita yang masih dimengerti oleh Liona. Liona merasa tenang karena ia masih bisa mengimbangi pembicaraan mereka.
"Liona, kau harus ikut bersama kami, ya."
Liona mengangguk pelan."Akan aku usahakan."
Acara pertunangan dimulai. Semua tamu undangan diam menyaksikan acara inti. Damian dan Anne bertukar cincin. Yang menarik perhatian Liona adalah Ayahnya yang berdiri dengan gagah di sana. Ia hanya bisa tersenyum tipis.
"Liona~"panggil Nadlyne.
"Ya?"
"Jangan bersedih,"kata Nadlyne pelan. Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa Liona adalah anak dari keluarga ini.
Liona tertawa kecil sembari menyeka sudut matanya."Aku baik-baik saja, Nadlyne. Aku sungguh bahagia melihat mereka."
"Kau sudah memiliki orang yang menyayangimu, kan?"
"Iya. Leon dan Kak Darren saja sudah cukup. Lalu, kau ada di sini. Terima kasih,"balas Liona yang tidak menyangka kalau Nadlyne tahu mengenai latar belakang keluarganya.
Liona membali melihat ke arah keluarganya. Namun, ia tersentak saat mendapati Damian tengah menatapnya tajam.
"Apa kalian akan langsung pulang malam ini?"tanya Liona.
"Aku tidak tahu mengenai hal itu, Nadlyne. Memangnya ada apa?"
"Aku ingin mengajakmu mengunjungi toko roti terenak di Kota ini."
Liona melihat ke arah suaminya."Hmm aku akan memberi kepastian setelah bicara dengan Leon."
"Ayo kita tanyakan sekarang." Nadlyne menarik Liona ke arah suami-suami yang sedang bicara.
"Leon~apa kalian akan langsung pulang malam ini?"
"Entahlah, sepertinya kami harus menginap dulu di Hotel. Karena kebetulan sedang ada di Kota ini, sepertinya aku harus membelikan pakaian dan perhiasan baru untuk istriku."
Wajah Nadlyne berubah semringah."Ah, kebetulan sekali. Aku juga ingin mengajaknya ke toko roti terenak di Kota ini. Kami juga bisa berbelanja bersama."
"Kalau begitu kita pergi berempat besok,"sambung Emilio.
"Itu ide yang bagus,"balas Leon setuju.
Nadlyne memeluk Liona dengan senang.
Emilia terkekeh melihat kelakuan Nadlyne."Akhirnya dia menemukan teman yang cocok."
"Cocok?"tanya Leon.
"Nadlyne yang banyak bicara dan terlalu ceria bersama Liona yang terlihat tenang dan suka mendengar."
Leon terkekeh."Syukurlah kalau mereka cocok. Bukankah kita menginap di hotel yang sama?"
"Iya."
"Mari kita minum setelah acara selesai. Aku membawa anggur terenak."
Emilio menepuk pundak Leon."Kau memang teman terbaik."
Liona yang tidak terbiasa dengan keramaian ini memutuskan untuk mencari angin sejenak. Leon sibuk bicara dengan teman-temannya.
"Ah, rumah ini." Liona melepaskan kerinduan sembari menatap pemandangan yang bertahun-tahun ia lihat selama di sini.
"Liona!"
Liona tersentak,lagi-lagi ia bertemu dengan Anne. Seharusnya wanita itu bercengkerama dengan tamu.
"Oh, Anne selamat atas pertunanganmu." Hanya itu yang bisa Liona katakan di pertemuan kedu mereka malam ini.
Alih-alih menjawab, Anne memilih menatap Liona tajam."Liona, kau ini sudah menikah, kenapa masih menggoda Damian?"
Kening Liona mengkerut. "Aku tidak menggodanya."
Anne tidak bisa percaya akan hal itu. Ia memergoki Liona dan Damian bertatapan saat acara sedang berlangsung. Itu membuatnya kesal. "Kau tidak suka, ya, karena aku mendapatkan pria muda yang lebih kaya raya dan tampan dari Leon."
Liona menggeleng sembari memijit pelipisnya."Aku hanya menghadiri undanganmu. Urusanmu dengan Damian bukanlah urusanku. Berhenti melibatkanku dengan urusan kalian! Lagi pula, aku datang sebagai istri Leon yanh diundang langsung oleh Damian. Bukan sebagai anak haram di keluarga ini."
Anne mendecih."Aku sengaja tidak mengundangmu. Kehadiranmu selalu membawa kesialan pada keluarga ini. Tapi, karena ternyata suamimu adalah teman kekasihku, aku akan memaafkanmu. Sebaiknya kau tidak datang di pernikahanku."
"Kenapa dia tidak boleh datang?" Damian muncul tiba-tiba mengejutkan Liona dan Anne.
"A~ah, sayang~kenapa kau ada di sini?" Anne tersenyum dengan lembut,"aku tidak berkata seperti itu."
"Aku mendengarnya dengan jelas. Kenapa kau tidak mengundang adikmu di pernikahanmu?" Damian menanti jawaban Anne.
"Ini hanya salah paham. Terkadang, Kakak beradik memang sering bertengkar. Tapi, setelah ini kami berbaikan lagi. Iya, kan, Liona?"
"Aku tidak apa-apa jika tidak diundang. Mungkin itu lebih baik,"balas Liona dan wanita itu memilih pergi. Ia merasa lega sudah bisa mengatakan hal yang harus ia katakan. Ia bukan lagi Liona yang lemah dan penakut.
"Tidak seharusnya kau bersikap seperti itu pada adikmu, Anne,"kata Damian.
"Ah, maafkan aku, sayang. Kenapa kamu ada di sini?"
"Aku mencarimu karena kita harus menemui tamu yang hadir, menyapa dan mengucapkan terima kasih karena mereka sudah datang. Kau tahu etikanya, kan?"tanya Damian dengan lembut.
"Ah, itu~maafkan aku. Kalau begitu ayo kita temui mereka sekarang." Anne tertawa malu karena mendapatkan teguran dari Damian. Meskipun itu dengan bahasa yang lembut, ia tetap merasa malu. Ia sudah mendapatkan Damian, ia harus fokus agar pria itu bertekuk lutut dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
EROTIC NIGHT
RomanceLiona Cassandra dibenci Luvia karena merupakan anak simpanan suaminya. Sejak kecil, hidup Liona menderita. Kebencian luvia membuatnya menjodohkan Liona dengan pria yang menurutnya buruk. Namun, kesalah pahaman terjadi. Yang menikahi Liona bukanlah p...