"Bec, pindahin ini ke dapur. "
"Ya Kak. "
Katanya hidup itu berputar, mengitari semuanya dengan adil, namun untuk Becky semua tidak seperti itu, rasanya, Ia selalu berada di tempat yang sama, dengan rasa sakit yang tidak berubah.
Ada kalanya Ia ingin berjalan dengan bahu yang ringan, tersenyum tanpa ada hal membahagiakan yang harus Ia jelaskan, namun takdir tidak sebaik itu, Ia hanya menikmati serpihannya setiap hari, tanpa bisa memilih rasa yang tersisa.
"Aawwh. "
"Tolol, pelan-pelan dong, liat kalau jalan, untung box nya gak rusak, "
"Maaf Kak. "
Tangannya luka lagi, lututnya berdarah, bajunya kotor, air itu tumpah mengenainya, tapi tidak satupun peduli, kerja di sini ternyata adalah neraka untuknya, semua orang penjilat, menjatuhkan untuk naik, menginjak untuk terlihat.
"Ya Ampun Bec, sini Aku bantu. "
"Gak usah Rin, Kamu lanjut kerja aja. "
"Aku mau resign hari ini. "
"Kenapa?"
"Jangan bilang siapa-siapa ya. "
"Kenapa?"
"Kamu tau kan Noey? itu pengusaha kuliner yang pernah Aku genitin waktu Dia beli kopi?"
"Iya. "
"Dia sugar mommy Aku sekarang, Dia bilang gak usah kerja, Aku nurut aja. "
"Kamu gila?"
"Bec, hidup harus tentang uang kan?, kalau Aku kerja di sini, gaji satu juta lima ratus aja, adik sama Ibu Aku kan butuh makan, uang keperluan di rumah, gak seberapa Bec, gaji Aku buat Dia semua, tapi kalau sama Noey, diajakin main sekali di kasih 5 juta, itu sehari loh ya. "
"Main apa?"
"Make love, masa gitu aja gak tau. "
"Huh, Make lo..
Irin menutup mulut Becky cepat, Ia tidak ingin semua orang mengetahui apapun yang menjadi rahasianya selama ini.
"Berisik banget deh, sekalian pakai toa masjid. "
"Rin, seriusan Kamu gitu?"
"Ya, demi uang Becky, Kamu kalau mau nanti Aku kenalin ama temen-temen Noey. "
"Gak deh makasih. "
"Sekarang sih nolak, ntar liat deh gimana enaknya jadi Aku, pasti Kamu mau, eh ya udah Aku ke mas V dulu, mau ngasih surat resign, baik-baik ya di sini Bec. "
Satu-satunya yang menganggapnya manusia di sini, harus kembali Ia relakan pergi, sedih, takut dan mungkin kecewa, karena Becky tidak memiliki orang lain lagi yang bisa membelanya, keluar dari sini mungkin satu-satunya cara agar Ia baik-baik saja, tapi jika iya, itu adalah petaka pertama yang akan Ia nikmati setiap harinya, satu tahun bekerja sebagai pelayan di sini, cukup membantunya menghasilkan uang, jadi kemana lagi nanti Ia pergi jika bukan di sini.
"Jalan liat-liat sialan. "
Entah siapa yang menabrak pertama kali, siapa juga yang memaki, hanya saja Becky tidak punya energi untuk membalas, Ia takut itu akan menjadi masalah besar untuknya.
"Maaf Kak. "
"Kerja yang bener, fokus, awas kalau berantakan lagi, meja depan beresin, ini udah mau jam makan siang, pasti banyak yang mampir. "
"Tapi Kak, Saya udah pindahin ini ke gudang, harusnya Saya istira...
"Kamu tu kerja yang rajin aja apa susahnya sih?, segala nuntut istirahat, "

KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL ME (Freenbecky)
Nouvelles(GXG⚠️) Sometimes peace comes with a lot of goodbye.